Bank Sentral New Zealand (RBNZ), pada hari Kamis (24/7) ini memutuskan untuk menaikkan suku bunga OCR-nya sebesar 25 basis poin ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kenaikan suku bunga RBNZ ini merupakan yang keempat kalinya di sepanjang tahun 2014. Sesuai ekspektasi pasar, tingkat suku bunga RBNZ saat ini menjadi 3.5%.
Setelah kenaikan ini hingga akhir tahun 2014, pihak bank sentral tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya lagi sembari melakukan pengukuran dampaknya pada perekonomian negara dan mengawasi pertumbuhan inflasi. RBNZ mengatakan bahwa suku bunga OCR memang harus segera dikembalikan pada level netralnya, yakni 100 basis poin dari level suku bunga pada bulan Maret 2014. Namun ternyata, perekonomian menunjukkan perlambanan akibat jatuhnya harga komoditas dan inflasi yang moderat.
"Kebijakan yang paling bijaksana saat ini adalah memberikan jeda untuk melakukan penilaian sebelum kembali melakukan penyesuaian suku bunga OCR ke level yang lebih netral," tutur Gubernur RBNZ, Graeme Wheeler. Selain itu, Wheeler juga mengatakan bahwa nilai tukar NZD yang tinggi "tidak berdasar dan tidak bisa dipertahankan". Akibat komentar itu, NZD mengalami perubahan drastis terhadap USD.
Respon Terhadap Kenaikan OCR RBNZ
Reaksi atas laporan kenaikan suku bunga RBNZ terebut cukup beragam. ANZ, bank nomor satu di New Zealand, menaikkan harga pinjaman floating home sebanyak 25 basis poin satu jam pasca laporan diturunkan. NZD/USD jatuh sebanyak 0.65% untuk diperdagangkan di kisaran 0.8616 sesaat setelah pengumuman suku bunga. Terhadap Dolar Australia, Kiwi pun merosot drastis dengan dari posisi 0.9208 ke posisi 0.9112.