EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 8 jam lalu, #Saham AS

AUD/USD Melorot Lagi Pasca Laporan PPI September

Penulis

Dolar Australia kembali melemah pada Jumat (31/10) pagi ini setelah dirilisnya laporan mengenai indeks harga produsen (PPI) Australia untuk kuartal ketiga tahun ini. Biro Statistik Australia melaporkan bahwa angka PPI - yang mengukur perubahan harga produk-produk (barang dan jasa) ketika keluar dari pabriknya - mengalami kenaikan sebanyak 0.2 persen

Dolar Australia kembali melemah pada Jumat (31/10) pagi ini setelah dirilisnya laporan mengenai indeks harga produsen (PPI) Australia untuk kuartal ketiga tahun ini. Biro Statistik Australia melaporkan bahwa angka PPI - yang mengukur perubahan harga produk-produk (barang dan jasa) ketika keluar dari pabriknya - mengalami kenaikan sebanyak 0.2 persen pada bulan September, sesuai dengan ekspektasi.

Sementara itu, kredit sektor swasta dari RBA mengalami kenaikan 0.5 persen di atas 0.4 persen penampakan dalam sebulan. Setelah rilis kedua data tersebut, AUD/USD anjlok 0.03 persen ke posisi 0.08829.

koin_dolar_australia


Dolar Australia Masih Overvalued

Belakangan ini, pasar sering mendengar mengenai Dolar Australia yang mengalami kelebihan nilai (overvalued). Apabila mata uang Australia terlalu tinggi nilainya, maka para eksportir harus berupaya keras untuk tetap kompetitif dan bisnis-bisnis domestik Australia sendiri harus berjibaku dengan harga barang-barang impor yang kian murah. Kondisi seperti demikian dapat menyebabkan kurangnya ekspansi mata uang dan investasi.

Untuk itulah, saat ini jajaran pemerintah Australia serta Bank Sentral Australia (RBA) berupaya keras untuk melemahkan mata uang Australia dan melakukan penggalakan perekonomian kembali, terutama setelah jatuhnya sektor andalan utama mereka yaitu sektor pertambangan. Australia harus mencari sektor andalan lain dalam perekonomian demi memacu roda pertumbuhan.

Masalah Australia ini hampir sama dengan yang dihadapi oleh Kanada. Jika Kanada lebih memilih untuk mengandalkan sektor ekspor, maka Australia saat ini akan mengembangkan sektor properti meski sektor ekspor juga akan tetap diawasi.

209801
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.