EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,089.64   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 5 jam lalu, #Saham AS

Aussie Terangkat Data Capex Swasta Australia

Penulis

Dolar Australia tertolong oleh data belanja modal atau capex yang diumumkan lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi pada Kamis (27/11) pagi ini. Data capex terbaru Australia untuk kuartal ketiga mencatatkan perolehan sebesar 0.2 persen kuartal per kuartal, cukup jauh dibandingkan dengan ekspektasi kejatuhan hingga 1.7 persen.

Dolar Australia tertolong oleh data belanja modal swasta atau capex yang diumumkan lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi pada Kamis (27/11) pagi ini. Data capex swasta terbaru Australia untuk kuartal ketiga mencatatkan perolehan sebesar 0.2 persen kuartal per kuartal, cukup jauh dibandingkan dengan ekspektasi kejatuhan hingga 1.7 persen.

dolar_aussie
AUD/USD pun diperdagangkan naik 0.11 persen ke posisi 0.8557. Malam tadi, laporan-laporan ekonomi yang dirilis dari Amerika Serikat mengecewakan sehingga melemahkan Dolar AS. Dan kemarin, Dolar Australia sempat terpuruk akibat komentar Deputi Gubernur RBA, Philip Lowe, yang membuka kemungkinan pemotongan suku bunga.

Data capital expenditure swasta Australia ini rebound dibandingkan dengan kuartal pada bulan Juni yang hanya mengalami kenaikan 1.1 persen. Data dari Biro Statistik Australia (ABS) kali ini mematahkan prediksi para ekonom Bloomberg yang memperkirakan adanya kemerosotan sebanyak 0.9 persen, bahkan ekonom lainnnya memprediksi kemerosotan Capex akan mencapai 1.7 hingga 2 persen.

Prediksi buruk tersebut muncul berdasarkan perhitungan historis, yakni kemerosotan yang terjadi sebanyak 4.2 persen pada kuartal yang berakhir Bulan Maret. Tetapi, pada hari Kamis kemarin, ABD merevisi bahwa angka tersebut akan mengalami kenaikan 0.8 persen jika dilihat dari survei responden.

Data Capex Tidak Ubah Outlook Kebijakan Moneter

Indeks kategori industri pertambangan, yang merupakan sektor terbesar di Australia mengalami kenaikan 0.2 persen dengan penyesuaian musiman ke kisaran $20.635 mliar. Sayangnya, manufaktur jatuh ke posisi $2.068 miliar. Menurut analis dari Bank ANZ, Dylan Eades, penurunan yang terjadi dalam belanja sektor peralatan, penanaman, dan permesinan dapat melukai GDP kuartal kedua. Dan data Capex yang dirilis hari ini tampaknya tidak akan banyak mengubah outlook kebijakan moneter RBA.

212948
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.