EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

NFP Februari Meningkat, Dolar Melesat

Penulis

Data Nonfarm Payrolls AS melesat dan membangkitkan kembali spekulasi seputar kapan the Fed akan menaikkan suku bunga. Indeks Dolar AS versi Reuters melejit ke posisi tertinggi dalam 11,5 tahun dibanding sekeranjang mata uang lainnya.

Data Nonfarm Payrolls AS melesat dan membangkitkan kembali spekulasi seputar kapan the Fed akan menaikkan suku bunga. Indeks Dolar AS versi Reuters melejit ke posisi tertinggi dalam 11.5 tahun dibanding sekeranjang mata uang lainnya. Harga emas dan minyak mengalami tekanan berat dengan harga emas merosot 1.98% ke 1,174.45 USD per ons. Euro kembali terpukul dan tercatat merosot 1.4% terhadap Dolar AS ke level 1.0872, sedangkan USD/JPY naik 1% ke 121.16 setelah menyentuh level tertinggi dalam tiga bulan.

Nonfarm Payroll

Nonfarm Payrolls Februari 2015

US Bureau of Labor Statistics melaporkan bahwa angka Nonfarm Payrolls naik 295,000 pada bulan Februari 2015, melesat jauh dari perkiraan analis yang hanya berkisar antara 235,000-240,000 saja. Sementara itu tingkat pengangguran juga merosot lebih dalam dari prediksi, yaitu dari 5.7% ke 5.5%. Sedangkan pertumbuhan gaji rata-rata per-jam agak mengecewakan dengan perolehan hanya 0.1% dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 0.5%.

Para ekonom sebelumnya memperkirakan cuaca buruk dan banyaknya pemecatan di industri minyak akan mengakibatkan angka NFP menurun, tetapi ternyata secara keseluruhan sektor ekonomi masih bergairah melakukan rekrutmen kerja. Penurunan hanya dialami oleh sektor tambang yang meliputi juga industri minyak, yang kehilangan 9,000 pekerjaan. Meski begitu, hilangnya pekerjaan di sektor tambang saat ini tertutupi oleh surplus pertambahan pekerjaan di sektor-sektor lain, terutama jasa bisnis dan profesional serta konstruksi.

Kenaikan Suku Bunga The Fed Tahun Ini

Laporan ketenagakerjaan yang jauh lebih kokoh dibanding perkiraan ini belum merubah proyeksi waktu kenaikan suku bunga the Fed. Sejumlah ekonom mengatakan, ada kemungkinan bank sentral AS akan menyingkirkan kata "sabar" dari pernyataannya pada rapat tanggal 18 Maret. Peter Boockvar dari The Lindsey Group mengatakan pada CNBC, "Saya kira tingkat pengangguran 5.5% memastikan akan adanya kenaikan (suku bunga the Fed) pada bulan Juni, yang berarti kata 'sabar' akan akan disingkirkan (dari pernyataan FOMC the Fed) dalam satu setengah minggu (kedepan)."

Namun, tak semua ekonom sepakat dengan Boockvar. Jan Hatzius dari Goldman Sachs menyebutkan, inflasi bisa jadi merupakan yang terpenting bagi the Fed. Katanya, "Saya kira Anda bisa memahami argumen dari kedua belah pihak (pihak dovish dan hawkish). Saya cenderung pada sisi yang menilai akan lebih baik untuk menunggu lebih lama. Perkiraan saya adalah mereka mungkin akan menyampaikan (penghapusan kata 'sabar') suatu waktu di pertengahan (tahun) dan kemudian menaikkan (suku bunga the Fed) pada September." Pendapat Hatzius senada dengan testimoni ketua the Fed, Janet Yellen, di hadapan legislator AS pekan lalu yang menitikberatkan laju inflasi sebagai patokan kenaikan suku bunga the Fed.





224976
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.