EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

FOMC Maret 2015: Menghilangkan Kata 'Bersabar' Bukan Berarti Jadi 'Tidak Sabar'

Penulis

Federal Reserve AS mulai meletuskan tembakan peringatan pertamanya terkait kenaikan suku bunganya pada Kamis (19/03) dini hari tadi, makin dekat dengan kebijakan moneter ketat untuk pertama kalinya sejak tahun 2006. Pertemuan berkala FOMC akhirnya memutuskan untuk mengeliminasi istilah 'bersabar' dalam pernyataan kebijakan moneternya.

Federal Reserve AS mulai meletuskan tembakan peringatan pertamanya terkait kenaikan suku bunganya pada Kamis (19/03) dini hari tadi, makin dekat dengan kebijakan moneter ketat untuk pertama kalinya sejak tahun 2006.

yellen


Kata Bersabar Tak Lagi Dicantumkan

Pertemuan berkala FOMC The Fed yang menjadi sorotan utama pasar dan investor pada pekan ini, akhirnya memutuskan untuk mengeliminasi istilah "bersabar" dalam pernyataan kebijakan moneternya. Hal ini kian menambah lebar terbukanya pintu menuju kenaikan suku bunga beberapa bulan mendatang meski The Fed tetap mencantumkan catatan bahwa kesehatan dan pemulihan ekonomi AS tetap menjadi perhatian utama.

Jajaran Dewan FOMC juga memotong estimasi median funds rate - yang menjadi rate kunci tingkat pinjaman overnight - menjadi 0.625 persen untuk akhir tahun 2015 dari sebelumnya di 1.125 persen pada bulan Desember.

Pangkas Dot Plot

Tindak pemotongan yang biasa disebut dengan dot plot tersebut, menurut The Fed, dilakukan seiring keprihatinannya terhadap perekonomian lain, menyiratkan pesan yang lebih dovish daripada ekspektasi para investor. Pasar pun bertaruh bahwa Bank Sentral AS itu akan menaikkan suku bunganya pada tengah semester hingga September tahun ini.

Tetap Dovish

"Hanya karena kami menghilangkan kata "sabar" dari pernyataan kebijakan moneter, bukan berarti kami akan menjadi tidak sabar," tutur Janet Yellen dalam konferensi persnya tadi.

Ketua The Fed, Janet Yellen, menyatakan bahwa pihaknya belum memutuskan kapan tepatnya suku bunga akan dinaikkan, dan ada kemungkinan pembicaraan mengenai waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga akan kembali dibicarakan setelah pertemuan FOMC bulan April mendatang.

"Komite mengantisipasi dengan melakukan penyesuaian dalam menaikkan rentang target untuk keuangan negara meskipun telah ada peningkatan yang cukup jauh dalam pasar tenaga kerja dan tetap yakin bahwa inflasi 2 persen akan kembali secara obyektif dalam jangka waktu sedang." kata The Fed.

Potong Proyeksi Inflasi Dan Pertumbuhan

Akan tetapi, dalam rangkuman proyeksi ekonomi kuartalan, The Fed memotong outlook inflasi untuk tahun 2015 dan mengurangi ekspektasinya terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Pernyataan kebijakan kembali mengulangi perhatiannya terhadap pengukuran inflasi yang masih di bawah ekspektasi, terbebani oleh rendahnya harga bahan bakar.

226267
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.