Inflasi konsumen Jepang melonggar pada bulan Februari berturut-turut dalam 7 bulan meningkatkan ekspektasi bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) akan tetap melaksanakan pelonggaran stimulus hingga mencapai harga yang mereka targetkan.
Indeks Harga Konsumen (CPI) mengalami kenaikan hingga 2.0 persen pada bulan Februari dibandingkan dengan bulan yang sama bulan lalu, demikian yang dilaporkan oleh Pemerintah Jepang hari Jumat (27/03) ini, lebih rendah dibandingkan prediksi Reuters sebanyak 2.1 persen dan mengalami penurunan hingga 2.2 persen dari peningkatan yang dialami pada bulan Januari.
Di luar dampak dari kenaikan pajak konsumsi pada April tahun lalu, Indeks Harga Konsumen negara ini terbilang flat pada bulan Februari setelah mengalami kenaikan 0.2 persen pada bulan Januari. Angka tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak bulan Mei 2013.
Tingkat Pengangguran Jepang
Sementara tingkat pengangguran Jepang tercatat pada tingkat 3.5 persen sesuai ekspektasi, menurun dari 3.6 persen pada bulan Januari. Sementara itu, indeks penawaran lowongan kerja mencapai 1.15 sesuai dengan ekspektasi. Angka 1.15 tersebut memiliki arti ada 115 penawaran pekerjaan untuk 100 orang pencari kerja, dan mengalami kenaikan dari 1.14 pada bulan Januari.
Penjualan Retail Jepang
Untuk tingkat penjualan retail Februari, Jepang melaporkan penurunan sebanyak 1.8 persen tahun-ke-tahun, lebih dalam dibanding penurunan yang diperkirakan sebanyak 1.5 persen. Nelanja rumah tangga juga mengalami kemerosotan hingga 2.9 persen, lebih sedikit dibandingkan penurunan 3.2 persen yang terlihat pada term riil, namun masih tergolong dalam penurunan yang ke sebelas tahun. Atas laporan ini, USD/JPY diperdagangkan flat pada 119.17, menurun 0.02 persen.