Dolar New Zealand meniti kenaikan pada Senin (20/04) awal pekan ini setelah laporan tentang Indeks Harga Konsumen (CPI) New Zealand tercatat jatuh lebih dalam dibandingkan dengan ekspektasi. NZD/USD diperdagangkan pada 0.7693 atau naik 0.08 persen, menyusul laporan mengendurnya CPI New Zealand sebanyak 0.3 persen kuartal ke kuartal (Maret 2015), setelah kemerosotan 0.2 persen pada kuartal Desember 2014, demikian laporan dari Statistics New Zealand pada hari ini.
Pada pekan lalu, Dolar berakhir lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang-mata uang mayor pada Jumat lalu akibat para investor yang menekan kembali ekspektasi kenaikan suku bunga AS pada Juni mendatang akibat lemahnya ekonomi data-data AS akhir ini.
Kemerosotan CPI New Zealand
Terakhir kalinya CPI New Zealand menunjukkan penurunan dalam dua kuartal berturut-turut adalah pada bulan Desember 1998 dan Maret 1999. "Penurunan CPI pada kuartal bulan Maret, yang terakhir kali terjadi pada tahun 2001, disebabkan oleh kemerosotan harga bahan bakar hingga 11 persen. Tanpa (harga) bahan bakar, CPI meningkat 0.3 persen," kata Chris Pike selaku manajer indeks harga.
Harga rokok dan tembakau meningkat 12 persen pada kuartal terakhir, menyusul kenaikan sebanyak 11 persen kenaikan pajak cukai pada bulan Januari. CPI yang tidak memasukkan rokok dan tembakau mengalami penurunan 0.7 persen. Rata-rata harga satu pak rokok di New Zealand adalah sekitar $26.40 pada bulan Maret tahun 2015, dibandingkan dengan $23.30 pada bulan Desember 2014.
CPI New Zealand mengalami kenaikan 0.1 persen dalam satu tahun hingga kuartal yang berakhir pada tahun 2015. Angka ini merupakan pergerakan harga tahunan yang terkecil sejak September tahun 1999, ketika harga mengalami penurunan ke 0.5 persen dalam satu tahun.
