EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 22 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 22 jam lalu, #Saham AS

Indeks PMI Manufaktur Jepang Kontraksi, Yen Menguat

Penulis

Aktivitas manufaktur Jepang terkontraksi pada bulan April ini, untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun karena jebloknya pesanan domestik dan output, yang makin memicu keprihatinan akan pemulihan ekonomi Jepang yang kehilangan momentum. Indeks PMI Manufaktur Markit untuk Jepang melorot secara musiman ke 49.7 pada bulan April.

Aktivitas manufaktur Jepang terkontraksi pada bulan April ini, untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun karena jebloknya pesanan domestik dan output, yang makin memicu keprihatinan akan pemulihan ekonomi Jepang yang kehilangan momentum. Indeks PMI Manufaktur Markit untuk Jepang melorot secara musiman ke 49.7 pada bulan April dari angka final 50.3 pada bulan Maret.

yen
Indeks tersebut jatuh di bawah ambang batas 50 yang memisahkan antara kontraksi, dari ekspasnsi untuk pertama kalinya sejak bulan Mei tahun lalu. Pesanan baru juga ikut merosot ke 48.5 (angka pendahuluan) dari 49.4 pada bulan Maret, menyentuh penurunan pada bulan kedua dalam laju yang lebih cepat. Indeks output manufaktur mencapai 49.7 pada bulan April, kontraksi pertama kalinya dalam sembilan bulan.

Indeks untuk pesanan baru juga melorot ke angak pendahuluan 51.0 dari angka final 52.0 dalam bulan sebelumnya, namun terus berlanjut untuk berekspansi seiring dengan lemahnya Yen membantu meningkatkan daya saing harga barang ekspor Jepang. Angka PMI manufaktur Martkit final akan dilaporkan pada tanggal 1 Mei mendatang.

Ragu Pada Output Industri

Penurunan aktivitas manufaktur Jepang, menurut indeks PMI masih relatif kecil, namun data pemerintah dalam output industri justru menimbulkan keraguan, terutama pada kekuatan sektor-sektor perusahaan. Output industri jatuh lebih besar dari ekspektasi pada bulan Februari lalu, dan para ekonom akan mempertimbangkan lagi dengan data untuk bulan Maret, namun proyeksi untuk output industri Jepang bulan Maret ini belum dirilis.

Setelah laporan ini, USD/JPY sempat menyambar posisi 120-an, namun turun lagi siang ini ke posisi 119.725.

230302
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.