EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,169.65   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

GBP/USD Sempat Bearish Setelah GDP Inggris Dilaporkan Melambat Drastis

Penulis

Poundsterling mundur dari level tinggi dua bulan terhadap Dolar AS pada hari Selasa (28/04) sore ini setelah Inggris melaporkan pertumbuhan ekonomi Inggris yang melambat lebih drastis dibandingkan dengan ekspektasinya dalam tiga bulan pertama tahun ini. GBP/USD menyentuh level rendah di 1.5177 sesegera mungkin, menyusul rilis data dan berada pada posisi 1.5212 dari sekitar 1.5225 menjelang data tersebut dirilis.

Poundsterling mundur dari level tinggi dua bulan terhadap Dolar AS pada hari Selasa (28/04) sore ini setelah Inggris melaporkan pertumbuhan ekonominya yang melambat lebih drastis dibandingkan dengan ekspektasinya dalam tiga bulan pertama tahun ini.

poundsterling
GBP/USD menyentuh level rendah di 1.5177 sesegera mungkin, menyusul rilis data dan berada pada posisi 1.5212 dari sekitar 1.5225 menjelang data tersebut dirilis. Sterling menyentuh level tinggi di 1.5620 pada pagi hari tadi, level tertinggi sejak tanggal 6 Maret.

Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menunjukkan bahwa angka Pertumbuhan Domestik Bruto (GDP) Inggris berekspansi sebanyak 0.3 persen dalam tiga bulan hingga Maret, melambat dari 0.6 persen dalam kuartal akhir 2014. Persentase tersebut adalah lalu pertumbuhan yang terlamban sejak kuartal keempat tahun 2012. Pandangan konsensus antara para ekonom memperkirakan perlambatan hanya akan terjadi hingga 0.5 persen.

Pertumbuhan ekonomi Inggris, dalam rentang tahun ke tahun, mengalami pertumbuhan hingga 2.4 persen, di bawah ekspektasi 2.6 persen setelah tumbuh sebanyak 3.0 persen dalam tiga bulan terakhir hingga tahun 2014. Pertumbuhan sektor jasa di Inggris terbilan dominan, pun melambat ke 0.5 persen dari 0.9 persen pada kuartal sebelumnya demikian menurut ONS. Penurunan tersebut dipicu oleh angka pertumbuhan bisnis jasa dan keuangan yang paling lambat sejak akhir tahun 2010. Output industri terbenam 0.1 persen dan output konstruksi terkontraksi sebanyak 1.6 persen.

Jelang Pemilu Inggris

Perekonomian Inggris melambat lebih tajam dibandingkan dengan pertumbuhan dalam tiga bulan pertama pada tahun 2015 dalam persiapan PM Inggris David Cameron untuk berkampanye agar terpilih kembali pekan depan dalam penguatan pemulihan ekonomi. Perekonomian Inggris saat ini tumbuh 4.0 persen lebih besar dibandingkan dengan puncaknya sebelum krisis finansial, dan 8.4 persen lebih besar dibandingkan dengan saat Konservatif Cameron memimpin kekuatan pada bulan Mei 2010, tutur ONS.

230881
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.