Euro mulai melandai meski masih belum jauh dari perolehannya malam tadi pada Selasa (30/06) hari ini seiring dengan hari terakhir kuartal kedua tahun 2015 dan dengan fokus pasar yang masih tertuju pada krisis Yunani. Pemerintah Athena saat ini sedang bersiap untuk menghadapi default akibat tidak bisa membayar utang pada IMF tepat waktu sebesar 1.6 miliar Euro. Persediaan uang tunai di bank-bank Yunani sudah hampir habis, dan mesin-mesin ATM pun ditutup. EUR/USD diperdagangkan pada 1.1197 atau menurun 0.34 persen, dari sebelumnya di kisaran 1.1216.
Mata uang Zona Euro harus terpukul jatuh pada akhir pekan lalu, akibat bereaksi atas perkembangan utang Yunani. Para kreditor akhirnya kehilangan kesabaran mereka pada Yunani sehingga membekukan credit lifeline setelah Athena memilih untuk melaksanakan referendum pada tanggal 5 Juli besok untuk memutuskan apakah mereka akan mengambil tawaran bailout dari kreditor atau tidak.
Grexit Atau Tsipras Siap Mundur
Perekonomian Yunani sudah carut marut, dan potensi keluarnya Yunani dari keanggotaan Zona Euro kian lebar. PM Yunani, Alexis Tsipras, mengambil referendum sebagai langkah terakhir untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang membelit negara yang dipimpinnya. Pria yang baru saja menjabat sebagai PM Yunani pada Januari 2015 ini bahkan siap mempertaruhkan jabatannya apabila ternyata, rakyat Yunani lebih memilih untuk kembali austerity demi mendapatkan dana bailout dari kreditor-kreditor Uni Eropa.
"Apabila (rakyat) Yunani menyuarakan 'yes', maka hasil referendum akan saya hargai, namun tidak bisa saya jalankan," tutur Tsipras dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun televisi. "Saya bukanlah Perdana Menteri yang plin-plan. Saya akan menghormati keputusan (rakyat) dan mempersiapkan kebutuhan yang sudah digariskan oleh konstitusi dan parlemen."
Analis Societe Generale di Tokyo, Kyosuke Suzuki, mengatakan kepada Reuters bahwa saat ini, cukup sulit untuk menggambarkan rebound-nya Euro. Namun, dapat dikatakan bahwa para bargain hunters akan menunggu hingga Euro jatuh di bawah 1.10 Dolar AS. The "troika" menunjukkan kesediaan mereka untuk kembali berdialog, dan hal itu cukup menjadi bantuan bagi Euro untuk naik, tutur Suzuki.
