EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.55   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar Australia Stabil, Pidato Stevens Tentang Kebijakan Moneter RBA

Penulis

Dolar Australia tampak stabil pada Selasa (30/06) sore hari ini terhadap Dolar AS, setelah pagi tadi dilaporkan bahwa data penjualan rumah di Australia mengalami penurunan dan dari pidato Glenn Stevens RBA. Data industri properti menunjukkan bahwa penjualan rumah baru di Australia mengalami penurunan sebanyak 2.3 persen pada bulan Mei.

Dolar Australia tampak stabil pada Selasa (30/06) sore hari ini terhadap Dolar AS, setelah pagi tadi dilaporkan bahwa data penjualan rumah di Australia mengalami penurunan dan dari pidato Glenn Stevens RBA. Data industri properti menunjukkan bahwa penjualan rumah baru di Australia mengalami penurunan sebanyak 2.3 persen pada bulan Mei, setelah kenaikan 0.6 persen dalam bulan sebelumnya. AUD/USD menyentuh 0.7695 selama sesi perdagangan Asia, di level tinggi. Pair tersebut kemudian terkonsolidasi ke posisi 0.7681.

Dolar_Australia

Normalisasi Masih Jauh

Sore ini, Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, menyampaikan pidato yang isinya memperingatkan bahwa aturan pengembalian kebijakan moneter menjadi normal diperkirakan akan terasa "menyakitkan" bagi sejumlah investor. Dan membutuhkan waktu beberapa tahun bagi RBA untuk mengembalikan kebijakan moneter normal. Bank sentral saat ini sedang gencar melakukan upaya pengetatan regulasi demi mencegah gelembung aset-aset harga.

Di samping mempertahankan diri dari kebijakan yang serupa dengan bank sentral-bank sentral negara maju lainnya yang sibuk memangkas suku bunga, maupun mencetak uang sebagai stimulus, Stevens memperingatkan juga bahwa ada dampak yang akan terjadi apabila stimulus atau pemotongan suku bunga dilakukan terlalu banyak. Seperti yang telah diketahui, RBA telah memotong tingkat suku bunga dari 2.5 persen menjadi 2 persen, dalam dua kali pemotongan.

238187
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.