Indeks Harga Konsumen inti (core CPI) Australia sesuai dengan prediksi para ekonom di kuartal lalu, sehingga masih menyisakan ruang bagi bank sentral untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan apabila dibutuhkan. Rerata CPI inti Australia yang dilaporkan oleh Biro Statistik Australia hari ini, mengalami kenaikan 0.6 persen dari kuartal sebelumnya.
Naikkan Peluang Pelonggaran
Indeks CPI melaju 0.7 persen dibanding tiga bulan sebelumnya, lebih rendah dibandingkan prediksi ekonom yang memperkirakan kenaikan sebanyak 0.8 persen. "Laporan inflasi kuartal kedua ini merupakan indikator ekonomi yang cukup terkemuka, (namun) tidak akan memicu pelonggaran, hanya sekedar memberikan ruang (yang lebih lebar) bagi RBA untuk bertindak apabila aktivitas (konsumsi) mengecewakan," tutur Su-Lin Ong, Kepala Ekonom di Royal Bank of Canada di Sydney, dalam wawancaranya dengan Bloomberg.
Bank Sentral Australia (RBA) telah memotong tingkat suku bunga acuan dua kali pada tahun ini ke level rendah 2 persen. Para pembuat kebijakan sedang berusaha untuk membangkitkan kembali industri-industri domestik demi memacu pembukaan lapangan kerja, sesuai dengan rencana RBA untuk menggiatkan pertumbuhan dalam 24 tahun terakhir, di tengah inflasi yang dibayangi oleh lemahnya mata uang dan tingginya harga minyak.
Laju harga barang-barang non-tradables, atau inflasi domestik untuk barang-barang dan jasa yang tidak diimpor seperti makanan dan barang-barang, menanjak 0.5 persen dari kuartal sebelumnya. Sedangkan barang-barang tradables seperti alat elektronik impor dan pakaian, meningkat sebanyak 1.2 persen. AUD/USD merespon laporan ini dengan penurunan dari 0.7419 menjadi 0.7375.