Dolar Australia tampak sedikit tergelincir terhadap Dolar AS di hari Senin (31/08) ini di tengah beragamnya data perekonomian Australia maupun global. Di samping itu, fokus mengenai gejolak ekonomi China dan pengambilan posisi yang dilakukan oleh para trader menjelang kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada bulan September mendatang di pasar global masih cukup stabil.
AUD/USD menyentuh angka 0.7125 di penghujung sesi perdagangan Asia hari ini, masih di level rendah sejak Jumat lalu di posisi 0.7166. Pair tersebut kemudian berkonsolidasi di angka 0.7147 atau turun 0.26 persen. Dolar AS sendiri pada hari ini terbilang tak terlalu prima setelah pidato Stanley Fischer di Wyoming.
Dolar Australia diperdagangkan dalam rentang yang sempit sepanjang hari ini di tengah input bisnis pekan ini yang lebih lemah daripada ekspektasi terhadap GDP, serta permulaan perdagangan saham China di teritorial negatif sehingga memicu aksi jual. Meski kemudian Aussie pulih dari kerugiannya akibat mulai masuknya para buyer, namun secara umum, para trader masih dalam pergolakan.
Biro Statistik Australia (ABS) pada hari ini melaporkan angka laba kotor (gross operating profit) perusahaan-perusahaan di Australia jeblok 1.9 persen di kuartal kedua, dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 2.0 persen. Di kuartal sebelumnya, laba kotor perusahaan tersebut juga sudah merosot sebanyak 0.3 persen di kuartal pertama, yang datanya merupakan revisi dari estimasi perolehan sebelumnya sebanyak 0.2 persen.
Kepercayaan Bisnis New Zealand Jeblok
Di sisi lain, Dolar Aussie lebih kuat dibandingkan dengan Dolar Australia, dimana AUD/NZD meningkat 0.37 persen ke posisi 1.1132. Pagi tadi, Kepercayaan Bisnis ANZ untuk New Zealand dilaporkan jeblok ke minus 29.1 bulan ini, dari 15.3 pada bulan Juli. Para analis mengekspektasikan indeks kepercayaan bisnis New Zealand akan naik ke minus 7.5 pada pada bulan Agustus.
