EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,081.46   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 6 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 7 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

EUR/USD Tergenjot, Bank Sentral Swiss Antisipasi Tambahan Stimulus ECB

Penulis

EUR/USD naik 0.15 persem menuju angka 1.1342, tertarik naik dari level rendah satu pekan yang tercapai di hari Senin kemarin di angka 1.1305. Dengan ECB yang makin dekat pada kemungkinan penambahan stimulus, ada kemungkinan Franc Swiss akan tergenjot naik hingga mencapai overvalued.

Euro mendaki terhadap Dolar AS di hari Selasa (20/10) sore hari ini dengan para investor yang masih berfokus pada pertemuan Dewan Pembuat Kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) di hari Kamis esok. EUR/USD naik 0.15 persem menuju angka 1.1342, tertarik naik dari level rendah satu pekan yang tercapai di hari Senin kemarin di angka 1.1305.

ECB
Sore ini, Euro merilis data yang hanya memberikan dampak medium pada Euro, yakni data mengenai neraca berjalan Zona Euro untuk bulan Agustus 2015 yang tercatat surplus 17.7 miliar Euro, sementara neraca keuangan yang berkombinasi dengan investasi langsung serta portofolio investasi, tercatat naik 9 miliar Euro.

Selain itu, Euro sendiri sedang tertekan sejak anggota Dewan ECB, Ewald Nowotny, pada minggu lalu dan kemarin, terus mewacanakan tambahan stimulus karena Zona Euro dianggap sedang membutuhkannya.

Bank Sentral Swiss Antisipasi Tambahan Stimulus ECB

Kebijakan moneter ECB, utamanya mengenai ekspansi penambahan stimulus nantinya tidak hanya memberikan pengaruh di lingkup Zona Euro saja, tetapi juga di negara-negara Eropa sekitarnya seperti Swiss. Menurut survei pada para ekonom yang ditulis oleh Bloomberg hari ini, dengan ECB yang makin dekat pada kemungkinan penambahan stimulus, ada kemungkinan Franc sebagai mata uang Swiss akan tergenjot naik hingga mencapai "overvalued".

Oleh karena itu, Bank Sentral Swiss (SNB) kemungkinan harus menjual kembali Franc-Franc mereka jika ECB nantinya benar-benar akan memperluas pelonggaran kuantitatif (QE) mereka. Sebelumnya, SNB telah membuktikan tindak antisipasinya dalam menghadapi kebijakan ECB dengan memotong tingkat suku bunga depositnya ke level rendah di bulan Januari lalu.

"Ada peningkatan risiko (yang terkandung) jika ECB memperluas program pembelian asetnya dengan tujuan untuk menangkal rendahnya inflasi dan lemahnya pertumbuhan," tutur Maxime Botteron, Ekonom Credit Suisse Group AG di Zurich kepada Bloomberg. "Kami yakin bahwa SNB akan melanjutkan intervensinya."

250605
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.