EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

Greenback Semakin Anjlok Pasca Data Klaim Pengangguran

Penulis

Data Unemployment Claims yang dikeluarkan oleh Departement Tenaga Kerja AS menunjukan telah terjadi peningkatan yang cukup siginifikan menjadi 285 K, atau dengan kata lain lebih tinggi jika dibandingkan dengan data periode sebelumnya 277 K dan jumlah jobless claims yang baru rilis

Sebuah laporan resmi mengenai jumlah klaim pengangguran mingguan yang dirilis pada hari Kamis (4/2) meningkat melebihi ekpektasi, membuat greenback semakin anjlok dan melanjutkan pelemahannya sejak awal pekan ini terhadap berbagai major currency seperti Euro dan Poundsterling.

Greenback Semakin Anjlok Pasca Data Klaim

Data Unemployment Claims yang dikeluarkan oleh Departement Tenaga Kerja AS menunjukan telah terjadi peningkatan yang cukup siginifikan menjadi 285k, atau dengan kata lain lebih tinggi jika dibandingkan dengan data periode sebelumnya 277k dan jumlah jobless claims yang baru rilis tersebut lebih tinggi daripada ekspektasi ekonom sebanyak 279k.

Dollar AS pun langsung tumbang, bahkan menyentuh level terendahnya terhadap Euro sejak November 2015. Selama dua hari terakhir ini, greenback mencatatkan pelemahan harian terbesar dalam dua bulan terakhir. Kondisi serupa tidak jauh berbeda juga terjadi pada Poundsterling dan berbagai mata uang utama lainnya.

Penyebab melemahnya Dollar AS ini karena buruknya serangkaian data ekonomi AS dalam beberapa hari terakhir serta komentar bernada dovish dari petinggi Federal Reserve William Dudley yang menegaskan bahwa menurunnya outlook ekonomi global akan berpengaruh terhadap keputusan bank sentral AS menaikan suku bunga.

Selain itu, pelemahan greenback juga lebih disebabkan oleh aksi jual besar-besaran pelaku pasar terhadap dollar AS akibat semakin redupnya kemungkinan Federal Reserve menaikkan suku bunga pada pertemuan Maret mendatang. Bahkan pernyataan dovish dari presiden ECB, Mario Draghi yang mengatakan bahwa masih akan melanjutkan stimulus guna mendongkrak inflasi pun gagal membendung penguatan Euro.

Saat berita ini diturunkan greenback masih melemah terhadap euro yang terlihat pada pairing EUR/USD yang kini diperdagangkan pada level 1.206 atau sudah naik 0.8 persen dibandingkan open daily, begitu juga dengan Poundsterling sempat menyentuh titik tertinggi harian di level 1.4668 dan saat ini berada di level 1.4591. Greenback berpeluang untuk kembali melemah apabila data NFP yang dirilis besok jauh dari harapan.

 

259643
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.