EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Ketua The Fed : Suku Bunga Dapat Naik Asalkan Gejolak Ekonomi Mereda

Penulis

Yellen menyebutkan bahwa kondisi perekonomian AS dalam kurun waktu beberapa waktu tarakhir ini kurang begitu menyakinkan untuk mempertahankan trend pertumbuhan ekonomi yang solid. Meskipun begitu Janet Yellen juga menyatakan bahwa Bank Sentral AS masih berharap dalam melanjutkan

Ketua Federal Reserve, Janet Yellen sudah menyampaikan testimoninya di hadapan House Financial Service Committee pada hari rabu (10/2) siang waktu Washington.Yellen menyebutkan bahwa kondisi perekonomian AS dalam kurun waktu beberapa waktu tarakhir ini kurang begitu menyakinkan untuk mempertahankan trend pertumbuhan ekonomi yang solid.

Ketua The Fed : Suku Bunga Dapat Naik Asalkan

Meskipun begitu, Janet Yellen juga menyatakan bahwa Bank Sentral AS masih berharap untuk melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap pada pertemuan pertemuan selanjutnya; namun perwujudannya tergantung dari kondisi perekonomian global yang mana selama awal tahun 2016 ini terus memburuk.

Pernyataan Yellen tersebut dimaksudkan untuk memperjelas sekaligus menegaskan bahwa gejolak ekonomi, terutama yang sedang terjadi di pasar aset beresiko kawasan Asia dan Eropa tentu dapat membebani outlook ekonomi dan pasar tenaga kerja AS, sehingga Federal Reserve tidak ingin mengambil resiko untuk menaikan suku bunga jika gejolak ekonomi belum mereda.

Yang menjadi perhatian utama Bank sentral AS masih berkaitan dengan prospek ekonomi makro China yang masih suram serta kebijakan fiskal terhadap nilai tukar yang semakin menambah ketidakpastian outlook pertumbuhan ekonomi global. Kondisi diperparah oleh penurunan harga minyak mentah dunia yang dapat melukai permintaan ekspor AS, terutama dari kawasan Timur Tengah.

Saat berita ini diturunkan, posisi mata uang Dollar AS mixed dalam menanggapi penyataan dari Janet Yellen. Greenback tercatat langsung menguat terhadap Euro seperti yang terlihat pada pairing EUR/USD sesaaat setelah testimoni ketua The Fed tersebut dan sempat menyentuh level low harian 1.1160 meskipun saat ini diperdagangkan pada harga 1.1244 atau dengan kata lain menjauhi level terendah harian.

Dollar AS juga menguat terhadap Poundsterling dan berada di level 1.4481 atau sudah menguat sebanyak 0.58 persen sejak pembukaan sesi New York hari ini, sedangkan posisi Greenback terus melemah terhadap mata uang Yen dan diperdagangkan di harga 113.89.

 

259918
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.