Dolar Australia mencetak kenaikan terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Asia Jumat (29/04) ini dan merontokkan sejumlah besar penurunan terberatnya yang sempat tercapai pada hari Rabu lalu sehingga menumbuhkan ekspektasi bahwa RBA akan memotong suku bunganya pekan depan.
AUD/USD naik 0.40 persen ke angka 0.7653 saat berita ini ditulis, dari sebelumnya di angka 0.7623 dalam sesi perdagangan New York malam tadi. Kenaikan yang sudah dihimpun oleh AUD/USD mengurangi loss sebanyak 0.7 persen dari total penurunan 1.8 persen di hari Rabu lalu setelah mengecewakannya laporan CPI Australia.
RBA Akan Potong Suku Bunga?
Bank Sentral Australia (RBA) masih mempertahankan bias pelonggaran yang solid sejak akhir tahun 2015 bersama dengan lemahnya inflasi sehingga menyediakan ruang lingkup bagi kebijakan yang lebih longgar. Dengan demikian, diharapkan permintaan akan naik.
RBA masih menunggu sinyal yang menunjukkan bahwa permintaan memang benar sedang tergelincir untuk kembali mengurangi suku bunga. Akan tetapi, para ekonom melihat lemahnya inflasi saat ini seharusnya sudah bisa menjadi alasan yang cukup bagi RBA untuk menambah pelonggaran.
"Kami menduga bahwa berita tentang drastisnya penurunan inflasi Australia di kuartal pertama akan cukup kuat untuk menjadi dasar RBA agar kembali memtong suku bunganya dari 2.0 persen menjadi 1.75 persen di rapat kebijakan hari Selasa tanggal 3 Mei mendatang." kata Paul Dales, Ekonom Capital Economics dalam catatannya yang dikutip oleh WBPOnline.
Dales menambahkan bahwa jikapun RBA tetap mempertahankan suku bunga Australia di angka 2.0 persen pekan depan, pihaknya memperkirakan bahwa RBA akan tetap menyinggung masalah inflasi yang sangat rendah dan membuka kemungkinan akan pemotongan suku bunga lebih lanjut.