EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Tinggal Tunggu Rilis Data Untuk Mantapkan Posisi

Penulis

Dolar AS berdiri di dekat level puncak dua bulan terhadap mata uang-mata uang mayor di hari Rabu (25/05) pagi ini setelah data perumahan AS yang cukup mantap didukung oleh kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat.

Dolar AS berdiri di dekat level puncak dua bulan terhadap mata uang-mata uang mayor di hari Rabu (25/05) pagi ini setelah data perumahan AS yang cukup mantap didukung oleh kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat.

dolar_as
Mata uang AS juga mengungguli yen sebagai safe haven seiring dengan memudarnya sentimen penghindaran risiko dari para investor karena ekuitas AS dan Eropa sudah kembali naik. Indeks Dolar naik 0.3 persen ke posisi 95.618, tidak jauh dari level tinggi dua bulan di angka 95.660 yang tercapai setelah data AS pada malam tadi menunjukkan penjualan rumah baru single-family melonjak melebihi puncak delapan tahun pada bulan April dan harganya pun menembus level tinggi.

Kenaikan harga rumah tersebut berpadu dengan notulen kebijakan moneter The Fed pada bulan April yang dirilis pekan lalu, dengan hasil memberikan petunjuk bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunganya dengan segera apabila perekonomian tampil cukup prima.

Euro stabil terhadap Dolar AS di kisaran 1.1139, dan mulai menunjukkan kenaikan tipis saat berita ini ditulis, menuju angka 1.1152. Kemarin, EUR/USD mencapai level terendah sejak tanggal 18 Maret yakni di angka 1.113.


USD/JPY

Dolar AS membentuk dorongan ke atas terhadap Yen dengan kenaikan tipis 0.1 persen menuju angka 110.090 yen, tertarik menjauh dari level rendah hari Selasa kemarin di posisi 109.170 yang tercapai di tengah kemerosotan saham-saham Jepang. Greenback juga beringsut naik mendekati angka 110.590 yen, yang merupakan puncak tiga pekan yang tersentuh pada pekan lalu. Akan tetapi, USD/JPY sudah kembali bergerak melandai menuju kisaran 109.97 saat berita ini ditulis.

Analis Barclays, menyatakan pada Reuters bahwa Dolar kemungkinan membutuhkan lebih banyak dorongan untuk menantang kenaikan yen saat ini. Dorongan-dorongan baru tersebut bisa datang dari data-data ekonomi yang akan dilaporkan pekan ini, serta bagaimana kebijakan stimulus fiskal yang akan ditentukan pemerintah Jepang. Shin Kadota, analis tersebut, juga mengatakan bahwa kemungkinan itu bisa mendiring Nikkei dan meningkatkan minat risiko.


GBP/USD Dilambungkan Brexit

Dolar AS hanya loyo terhadap Poundsterling yang sedang tersokong oleh spekulasi bahwa kemungkinan British untuk 'exit' (Brexit) dari Uni Eropa semakin kecil. Sterling diperdagangkan di angka 1.4613 setelah melaju ke level tinggi lima hari terhadap Dolar AS di angka 1.4641.

265281
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.