New Zealand mencetak defisit perdagangan untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir pada bulan Juli lalu karena merosotnya ekspor dan meningkatnya impor. Rabu (23/Agustus) pagi ini, defisit New Zealand dilaporkan mencapai NZD433 juta pada bulan Juli, mundur dari surplus pada bulan Juni yang tercapai sebesar NZD127 juta. Ekspektasi para ekonom untuk neraca perdagangan New Zealand adalah defisit NZD320 juta. Dalam basis YoY, defisit Wellington menyusut ke NZD3.03 miliar dari sebelumnya di NZD3.31 miliar.
Meningkatnya Impor Dari AS
Nilai impor meningkat ke angka 4.4 miliar dolar new zealand pada bulan Juli, naik dari 4.13 miliar dolar new zealand pada bulan sebelumnya. Sedangkan nilai ekspor merosot ke posisi 3.96 miliar setelah mencapai angka 4.26 miliar dolar new zealand pada bulan sebelumnya.
Dibandingkan dengan bulan Juli 2015, ekspor barang-barang New Zealand jeblok ke angka $205 juta ke $4 miliar dolar new zealand. Biro statistik New Zealand menyebutkan, satu-satunya negara partner impor perdagangan yang menaikkan impor New Zealand adalah AS.
Awal bulan ini RBNZ memotong tingkat suku bunganya ke level dalam rekor terendah sebagai upaya untuk menyokong pertumbuhan dan melindungi ekonomi New Zealand dari deflasi. Pemotongan suku bunga RBNZ di awal bulan Agustus tersebut adalah yang keenam kalinya sejak awal tahun 2015. RBNZ termasuk sebagai salah satu bank sentral global yang melonggarkan kebijakan moneternya.
Menyusul laporan mengenai neraca perdagangan tersebut, NZD/USD sedikit tergelincir pagi ini ke angka 0.7283, dari harga penutupan 0.73021 yang tercapai di sesi perdagangan sebelumnya. Meskipun NZD/USD pagi ini bergerak turun, kebijakan moneter RBNZ nampaknya masih sulit membalikkan kekuatan Dolar New Zealand, yang sudah mengumpulkan penguatan hingga 7 persen terhadap Dolar AS sepanjang tahun ini.
