Tingkat pengangguran di Jepang merosot hingga di luar ekspektasi pada bulan Juli. Belanja masyarakat juga turut menurun untuk ke lima bulan berturut-turut dan menggambarkan bahwa perekonomian Jepang bergerak beragam dalam upaya untuk mendapatkan momentum.
Biro Statistik Nasional Jepang melaporkan pada Selasa (30/Agustus) pagi ini, tingkat pengangguran turun hingga 3 persen pada bulan Juli, di bawah ekspektasi tingkat pengangguran 3.1 persen. Rasio Ketersediaan Lapangan Kerja Jepang--yakni data yang didapatkan dari pembagian antara jumlah pembukaan lapangan kerja bulanan dengan jumlah pendaftar--tercatat stabil di angka 1.37. Ini artinya, ada 137 lapangan kerja yang dibuka dan tersedia untuk 100 orang pencari kerja.
Indikator lain di luar sektor lapangan kerja juga dirilis oleh Jepang pagi ini, yaitu data belanja masyarakat yang secara keseluruhan terpantau turun untuk lima bulan berturut sehingga mengindikasikan lumpuhnya permintaan dalam perekonomian domestik. Belanja masyarakat Jepang turun sebanyak 0.5 persen dalam basis tahunan di bulan Juli, menyusul penurunan 2.2 persen di bulan sebelumnya. Akan tetapi, angka tersebut lebih kecil daripada perkiraan penurunan 0.9 persen oleh para ekonom.
Lemahnya inflasi sering menjadi gejala penurunan belanja konsumen. Akhir pekan lalu, Biro Statistik Jepang menyatakan ada penurunan pada bulan Juli, dengan CPI nasional yang merosot 0.4 persen tahun ke tahun. Penjualan ritel Jepang juga dilaporkan turun 0.2 persen bulan ke bulan pada Juli, dibandingkan dengan estimasi penurunan 0.9 persen.
USD/JPY Sudah Naik Lagi
Menyusul laporan ini, Yen sempat menguat terhadap Dolar AS mencapai angka 101.86, naik 0.06 persen dari posisi sebelumnya. Akan tetapi, penguatan tersebut tidak berlangsung lama karena kemudian USD/JPY bergerak naik ke posisi 102.202 dengan para investor yang kembali mengalihkan perhatiannya ke data ketenagakerjaaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini.