Dolar AS melangkah turun terhadap mata uang-mata uang mayor di hari Selasa (06/September) sore ini karena rendahnya ekspektasi akan kenaikan tingkat suku bunga The Fed bulan ini. Di samping itu, para investor juga mengamati rilis laporan mengenai aktivitas Non Manufaktur AS malam ini.
EUR/USD tampak naik 0.13 persen ke angka 1.1163. Siang tadi, Jerman melaporkan data pesanan pabrikan yang naik 0.2 persen pada bulan Juli, lebih rendah daripada ekspektasi kenaikan 0.5 persen. Pesanan pabrikan Jerman menurun 0.3 persen pada bulan Juni, dimana angka tersebut merupakan revisi data dari penurunan sebanyak 0.4 persen.
Para pelaku pasar juga akan memperhatikan hasil kebijakan moneter ECB yang akan diselenggarakan pada hari Kamis nanti di tengah spekulasi penambahan stimulus. Sementara itu, sore ini Eurostat merilis estimasi GDP untuk kuartal kedua di Zona Euro, yang diperkirakan akan naik 0.3 persen. Pada kuartal pertama, GDP Zona Euro tumbuh sebanyak 0.5 persen.
Di sisi lain, Poundsterling juga tampak mengungguli Dolar AS dengan GBP/USD yang meroket hingga 0.20 persen menuju posisi 1.3332, mendekati level sebelumnya di angka 1.3379, level tinggi satu setengah bulan. Tidak ada rilis data penting dari Inggris pada sore hari ini.
Kemungkinan Kenaikan Tingkat Suku Bunga Fed Bulan Ini
Dolar AS menujukkan pelemahan sejak laporan NFP AS pada hari Jumat lalu ternyata di bawah perkiraan. Meski demikian, sebagian analis rupanya tak lantas menghapus total kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada rapat FOMC bulan ini.
"Reaksi pasar sangat bisa dimaklumi. Tetapi walaupun angka utama masih lemah, data (NFP) AS tersebut tak sepenuhnya menghapus kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga pada bulan September," kata Masashi Murata, Ahli Strategi Mata Uang di Brown Brothers Harriman.
Namun, menurut analis lain dari Bank of America Merril Lynch, The Fed akan mengubah kebijakan pada bulan September ini, melihat ketergantungannya pada data-data ekonomi. Analis BofA memprediksi kenaikan suku bunga bulan Desember.