Dolar AS bangkit dari kemerosotannya kemarin di sesi perdagangan Jumat (23/September), namun masih dalam jalur loss untuk mengakhiri hiruk-pikuk pekan ini, setelah Federal Reserve AS memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya bulan September ini.
USD/JPY naik 0.3 persen ke angka 101.04 yen, tertarik menjauh dari level rendah hampir empat pekan di angka 100.10 yang tersentuh malam tadi meski masih cukup jauh untuk mengembalikan posisi setelah penurunan 1.1 persen yang trebentuk dalam minggu ini.
Menurut analisis dari Yutaka Miura di Mizuho Securities, level 100 yen terhadap Dolar AS masih menjadi poin teknis, sehingga sebuah break akan dapat membuka peluang bagi USD/JPY untuk bergerak turun. Akan tetapi, beberapa analis akhirnya merasa lega karena kenyataannya Dolar mampu menarik dirinya sendiri dari low-low di sesi perdagangan semalam, menjauhi level 100.
Menurut Chris Weston, Ahli Strategi Pasar di IG Melbourne, pelemahan USD yang terjadi di awal sesi berhasil terhapus dengan aksi beli yang terus bertumbuh, sehingga mengurangi sentimen penghindaran risiko.
Pemerintah Jepang Awasi Pergerakan Spekulatif
Kamis kemarin, Masatsugu Asakawa, Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk Kerjasama Luar negeri mengatakan bahwa otoritas finansial Jepang sedang mengawasi pasar demi mencegah pergerakan yang spekulatif dan akan mengambil tindakan jika dibutuhkan.
Sebelum The Fed, Bank Sentral Jepang (BoJ) pun mengumumkan kebijakan moneternya pada hari Rabu lalu dengan mengambil langkah baru Yield Curve Control serta mempertahankan tingkat suku bunga di level minus 0.1 persen.
