Dolar Australia stabil di dekat level tinggi tiga minggu pada sesi perdagangan Rabu (28/September) siang ini seiring dengan peningkatan dalam sentimen risiko global yang tercapai selama tiga hari terakhir ini. Sementara itu, "sepupu" Dolar Australia, yakni Dolar New Zealand, masih berjuang di level rendah satu bulan.
Dolar Australia diperdagangkan pada level 0.7671 per Dolar AS, berayun di antara gain dan loss, masih di bawah level tinggi krusial pada posisi 0.77. AUD/USD menambah perolehan hingga 0.4 persen pada hari Selasa kemarin, sehubungan dengan keunggulan Hillary Clinton dalam debat pertama capres AS kontra Donald Trump.
"Level jembatan di 77 sen masih terlalu jauh," kata Greg McKenna, Kepala Ahli Strategi Forex di AxiTrader yang dikutip oleh Business Times. Menurutnya, dilihat dari beberapa bulan lalu Aussie sudah menembus level tersebut, namun jatuh kembali kemudian.
"Akan tetapi, gigihnya kekuatan Dolar Australia seolah sudah berbicara banyak tentang adanya dukungan dari lingkungan ekonomi global yang kondusif untuk mendapat perolehan lebih jauh." lanjut McKenna.
Dolar Australia Terdukung Oleh Minat Risiko
Setelah melemah di bulan Agustus lalu, Aussie sedang dalam jalur untuk mengakhiri kenaikan bulan ini. Ketika minat risiko meningkat, maka daya tarik Aussie akan bertambah karena posisi Dolar Australia sebagai "carry currency" membuat para investor dapat meminjam yen dengan rate yang rendah atau dapat pula memakai Euro untuk membeli aset-aset berimbal hasil tinggi Australia, tutur McKenna.
AUD/NZD menjulang menuju level 1.0543 saat berita ini ditulis, sementara AUD/JPY juga tampak meniti kenaikan di level 77.244 di Rabu siang ini. Sedangkan NZD/USD turun 0.2 persen ke angka 0.7288.
"Support NZD/USD dan NZD/AUD membuktikan price action, dengan memantul naik dengan bagus dan mempertahankan uptrend," kata David Croy, Ahli Strategi senior di bank ANZ.
