EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,120.48   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 54 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 55 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 55 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 1 jam lalu, #Saham AS

Penjualan Ritel Inggris Stagnan, Pound Melandai

Penulis

Penjualan ritel Inggris stagnan di bulan September karena adanya kenaikan harga dan hangatnya cuaca. Pounds sterling merespon laporan tersebut dengan sedikit penurunan.

Seputarforex.com - Penjualan ritel Inggris stagnan di bulan September karena adanya kenaikan harga dan hangatnya cuaca sehingga membuat permintaan sandang merosot. ONS, biro statistik Inggris, Kamis (20/September) sore ini juga melaporkan data Penjualan Ritel dan Penjualan Ritel Non-Auto yang tidak mengalami pertumbuhan dibanding bulan Agustus. Sebelumnya para ekonom memperkirakan akan ada kenaikan kecil pada kedua data tersebut.

Inggris_musim_gugur


Hangatnya Cuaca Inggris Di Bulan September Turunkan Permintaan Pakaian

Penjualan Ritel Inggris bulan September tercatat 0% MoM, lebih rendah dari ekspektasi 0.4% meski lebih baik dari sebelumnya -0.2%. Secara YoY, Penjualan Ritel gagal memenuhi ekspektasi dengan terekam sebesar 4.1% saja, padahal forecast mengharapkan kenaikan 4.8% setelah di bulan sebelumnya melaju 6.6%. Biang penurunan ini adalah karena penjualan pakaian dan alas kaki jeblok 2.8 persen setelah harga melonjak naik hingga 5.2 persen pada bulan sebelumnya. Di samping itu, Inggris sedang menikmati cuaca terhangat yang pernah terjadi di bulan September.

Kepercayaan konsumen masih stabil sejak referendum Brexit pada bulan Juni, kata petugas statitik ONS, Kate Davies kepada Bloomberg. "Ada sejumlah variasi data sesuai jenis toko; jumlah pakaian yang dijual mengalami kemerosotan minat beli karena naiknya harga serta hangatnya cuaca bulan September.

Penjualan makanan dan bahan non-makanan ikut jeblok. Kemerosotan tersebut diimbangi oleh penjualan barang-barang rumah tangga yang naik hingga 3.7 persen, dan penjualan barang-barang di luar toko yang naik juga 1.5 persen. Penjualan BBM dilaporkan tidak mengalami perubahan.

Pounds sterling merespon laporan penjualan ritel Inggris yang tak banyak berubah tersebut dengan sedikit penurunan. GBP/USD diperdagangkan landai ke angka 1.2260 dari sebelumnya di kisaran 1.2290. Pergerakan mata uang Inggris masih dipengaruhi oleh perkembangan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dengan kecenderungan 'hard Brexit' oleh PM Theresa May.

274977
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.