Seputarforex.com - USD/JPY terbenam di sesi perdagangan Jumat (21/Oktober) siang ini menuju level 103.884 dari sebelumnya di level 104.100. Kondisi ini terjadi setelah pagi tadi, Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda, mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan memundurkan waktu pencapaian target inflasi.
Modifikasi Forecast Inflasi Jepang
Gubernur Kuroda memang tidak merinci lebih lanjut bagaimana pengunduran waktu itu bisa berdampak pada kebijakan moneter BoJ, meski demikian, ia tetap menekankan bahwa pembelian obligasi bank-bank kemungkinan akan melambat jika imbal hasil obligasi 10 tahunan merosot jauh di bawah rentang target 0 persen.
Berbicara di hadapan parlemen hari ini, Kuroda mengungkapkan ekspektasinya akan percepatan pertumbuhan ekonomi Jepang di tahun fiskal depan dari tahun fiskal sekarang ini karena cerahnya prospek untuk pertumbuhan global.
Akan tetapi, Kuroda menuturkan bahwa lemahnya harga konsumen Jepang baru-baru ini--yang bahkan sudah menjadi penurunan tahunan yang keenam bulan berturut-turut hingga Agustus--mungkin bisa membuat BoJ terpaksa memangkas proyeksi inflasinya untuk review kuartal ini di rapat BoJ 31 Oktober-1 November mendatang.
"Ada kemungkinan prediksi inflasi BoJ akan dimodifikasi, (dimana prediksi saat ini) adalah akan mencapai 2 persen selama tahun fiskal 2017," kata Kuroda.
Topan Haima Landa Hong Kong, Pasar Ditutup
Menurut Bart Wakabayashi, Kepala Penjualan Forex di State Street Global Markets di Hong Kong,"Kemungkinan kami akan menahan saja pola saat ini menjelang pemilu presiden AS," Ia menambahkan, perdagangan forex di wilayah Hong Kong sendiri saat ini sedikit menyusut sehubungan dengan serangan badai topan Haima yang memaksa sejumlah kantor-kantor dan pasar keuangan menutup layanannya.
