Seputarforex.com - Dolar AS diperdagangkan di dekat level tinggi tiga bulan terhadap Yen di sesi perdagangan Eropa hari Kamis (27/Oktober) sore ini, tersokong oleh tingginya imbal hasil obligasi AS dan pertumbuhan ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun.
Menurut CME Groups's FedWatch, pasar memasang persentase peluang kenaikan tingkat suku bunga AS pada rapat di bulan Desember sebanyak 74 persen. Ekspektasi inilah yang menaikkan pamor Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya ke level tinggi 9 bulan. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor, naik 0.1 persen sore ini ke angka 98.716.
Pertaruhan akan kenaikan suku bunga AS yang kerap dikenal dengan istilah "Fed Hike", berhasil mendukung kenaikan yield obligasi AS 10-tahunan ke angka 1.813 di sesi perdagangan Asia tadi.
Ekspektasi Suku Bunga AS Masih Akan Intensif Sampai FOMC November
Menurut Valentin Marinov, peneliti Forex di Credit Agricole yang diwawancarai oleh Reuters, pihaknya melihat adanya pembaruan ekspektasi akan kenaikan suku bunga AS dan diperkirakan akan menjadi faktor efektif yang memengaruhi Dolar AS hingga pertemuan The Fed (FOMC) pada bulan November mendatang. "Kami akan mencari indikator yang eksplisit tentang pernyataan bahwa suku bunga AS memang akan dinaikkan pada bulan Desember," kata Marinov.
Ia menambahkan, Dolar juga terdukung oleh kenaikan permintaan di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan dengan menggunakan mata uang tersebut hingga akhir tahun.
Terhadap Yen, Dolar naik 0.2 persen ke angka 104.73, makin menuju level tinggi 104.875 yang tersentuh pada hari Selasa. Sedangkan EUR/USD diperdagangkan pada angka 1.0910 sedikit naik dari level sebelumnya. GBP/USD mendaki setelah dilaporkannya GDP Inggris kuartal ketiga yang lebih tinggi daripada ekspektasi.
