EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 8 jam lalu, #Saham AS

Pejabat ECB Ini Sebut Referendum Italia Tak Sebanding Dengan Brexit

Penulis

Pejabat penting ECB, Francois Villeroy de Galhau, tak memungkiri referendum Italia sebabkan ketidakpastian. Namun, ada faktor yang membedakannya dengan Brexit

Seputarforex.com - Keputusan rakyat Italia untuk menolak reformasi konstitusional, tidak dapat dibandingkan dengan keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, kata salah seorang pejabat ECB, Francois Villeroy de Galhau, kepada Reuters di hari Senin (05/Desember) ini.

gubernur-bank-sentral-prancis

Para pembuat kebijakan masih perlu mengamati dengan lebih cermat konsekuensi keputusan Italia hari ini, sambung Villeroy yang juga merupakan Gubernur Bank Sentral Prancis dalam seminarnya di Jepang. Villeroy juga memperingatkan agar Inggris tidak bersikap "mau enaknya saja" dalam hal penentuan akses pasar dalam negosisasi perceraiannya dengan Uni Eropa.

PM Italia, Matteo Renzi, telah berjanji untuk mengundurkan diri setelah menderita kekalahan yang menyakitkan dalam referendum konstitusioanal pada hari Minggu kemarin. Tak pelak, negara ekonomi terbesar ketiga di Zona Euro ini pun terjerumus dalam ketidakpastian politik. Euro pun terjungkal ke level rendah dua tahun setelahnya.


Referendum Italia Murni Masalah Politik Internal Negara

"Referendum Italia kemarin merupakan sumber lain yang memicu ketidakpastian," kata Villeroy. "Akan tetapi, itu (referendum Italia) tidak bisa dibandingkan dengan referendum Inggris: warga Italia telah diperingatkan bahwa pemungutan suara yang dilaksanakan ini adalah murni masalah kontitusional internal Italia, dan bukan masalah keanggotaan Italia di Uni Eropa,"

Villeroy justru menunjukkan keyakinan bahwa Zona Euro tak akan terguncang dengan masalah yang melanda Italia ini. Menurutnya, ada kemajuan dalam regulasi perbankan, peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi, serta pengetatatan dalam pasar tenaga kerja.

Tanggal 8 Desember nanti, ECB akan menggelar pertemuan rutin. Dalam rapat tersebut, ECB akan membahas soal perpanjangan program pembelian obligasi yang rencananya akan berakhir pada bulan Maret 2017 mendatang.

276501
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.