EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Indeks PMI Jasa Inggris Sangat Memuaskan, GBP/USD Mendaki

Penulis

PMI Jasa Inggris untuk bulan November naik ke angka 55.2 dari 54.5 pada bulan Oktober. GBP/USD mendaki, tapi Pounds terpukul mundur versus Euro.

Seputarforex.com - Hasil survei PMI Jasa Inggris versi Markit/CIPS untuk bulan November memberikan sinyal bahwa sektor tersebut masih mantap. Tingkat ekspansi untuk aktivitas jasa secara keseluruhan Inggris berakselerasi jauh ke level terkuat sejak bulan Januari. PMI Jasa Inggris untuk bulan November naik ke angka 55.2 dari 54.5 pada bulan Oktober.

uang-kertas-poundsterling

Walaupun ada sedikit penurunan dalam survei PMI Manufaktur yang dirilis pekan lalu, indeks PMI Inggris untuk bulan November secara keseluruhan menunjukkan bahwa perekonomian Inggris masih solid. Pertumbuhan di kuartal ketiga yang mencapai 0.5 persen diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun, kata Markit.

"Laju pertumbuhan ekonomi Inggris masih cukup mantap di kuartal keempat walaupun masih ada ketidakpastian yang diakibatkan oleh Brexit," kata Chris Williamson, Kepala Ekonom IHS Markit, yang dikutip oleh Reuters,

Sebagian besar ekonom dan bahkan Bank Sentral Inggris (BoE) mengatakan bahwa ekonomi Inggris akan merosot drastis pasca keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa. Namun, kuatnya permintaan konsumen dan dorongan eksporter nyatanya tetap menyokong Sterling dan mata uang tersebut telah menguat lagi semenjak Brexit.

Menurut Markit lagi, secara keseluruhan, sektor bisnis Inggris masih terbilang positif karena lemahnya Pound mendorong permintaan dari luar Inggris. Permintaan domestik pun dinilai masih cukup mantap. Sayangnya, ketidakpastian ekonomi dan politik sebetulnya belum berakhir dan optimisme jatuh ke level terendah setelah referendum Inggris Juni.


Pounds Sterling Menguat Terhadap Dolar AS

Menyusul laporan ini, GBP/USD menguat dengan diperdagangkan di harga 1.2706 dari sebelumnya di harga 1.2678. Sebaliknya, EUR/GBP sudah rebound dengan diperdagangkan di kisaran 0.8368, seiring dengan rebound-nya Euro pasca pengunduran diri PM Matteo Renzi karena gagal dalam referendum konstitusional kemarin.

276504
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.