EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Para Pejabat The Fed Cemaskan Risiko Reformasi Pajak Agresif

Penulis

Para pejabat Federal Reserve AS memperingatkan bahwa administrasi kebijakan fiskal harus dirancang secara cerdas dan tidak memperlakukan negara seolah-olah sedang krisis.

Seputarforex.com - Tanpa menyebut langsung nama Presiden AS terpilih, Donald Trump, para pejabat Federal Reserve AS memperingatkan bahwa administrasi kebijakan fiskal yang akan datang harus dirancang secara cerdas untuk memacu perekonomian, bukan malah memperlakukan negara seolah-olah sedang dalam krisis.

james-bullard-the-fed

Pernyataan tersebut dikutip dari beberapa pembicaraan yang dilakukan oleh sejumlah pejabat The Fed dalam event-event terpisah pada Selasa (06/Desember) dini hari tadi dan kemarin malam. Mereka khawatir akan adanya risiko terhadap inflasi yang diakibatkan oleh kebijakan fiskal dan pemotongan pajak yang terlalu agresif.

Kondisi semacam itu dapat memaksa The Fed untuk "ngebut" menaikkan suku bunga dan memungkinkan peningkatan risiko resesi. Akan tetapi, sebaliknya, jika peraturan pajak dirancang dengan baik, produktivitas yang macet bisa dilancarkan.


Charles Evans

"Anggaran Belanja Pemerintah yang 'pintar' dan reformasi pajak, dapat membantu ekonomi (AS) untuk tumbuh," kata Presiden Federal Reserve untuk wilayah Chicago, Charles Evans, dalam pidatonya di Executives Club of Chicago yang dikutip oleh Reuters.


William Dudley

Sebelumnya, Presiden The Fed wilayah New York, William Dudley, telah mengatakan bahwa kebijakan fiskal seharusnya ditujukan untuk menopang penurunan berikutnya, walaupun saat ekonomi sedang bagus. Penurunan risiko telah telah dikurangi oleh prospek kebijakan fiskal stimulatif oleh Kongres yang baru.


James Bullard

Sementara itu, Presiden The Fed untuk wilayah St. Louis, James Bullard, dalam pidato yang terpisah dari dua tokoh tersebut mengatakan, kebijakan baru yang dikembangkan di Washington dapat menyebabkan suku bunga lepas dari level rendahnya apabila produktivitas (ketenagakerjaan) dipengaruhi.

Reformasi regulasi kemungkinan dapat meningkatkan ouput per pekerja, kata Bullard. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga dapat dicapai apabila menggunakan modal pemerintah secara tepat guna, sambungnya.

"Hal ini ... penting bahwa (apabila) AS dapat mempertahankan kapasitas fiskal yang cukup, karena hal itu dapat mendukung perekonomian saat ada siklus penurunan," kata Bullard.

276515
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.