EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,127.78   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Yellen Khawatir Terlambat Naikkan Suku Bunga

Penulis

"Terlalu lama menunggu untuk mulai bergerak ke rate netral dapat berisiko buruk - baik inflasi berlebihan, ketidakstabilan finansial, ataupun keduanya," kata Yellen.

Seputarforex.com - Mengingat perekonomian AS kian mendekati full-employment dan inflasi mulai bergerak menuju target 2 persen yang dipasang Federal Reserve, maka cukup masuk akal jika bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap, kata Ketua The Fed, Janet Yellen, dalam pidatonya Kamis (19/Jan) dini hari tadi.

janet-yellen

"Terlalu lama menunggu untuk mulai bergerak ke rate netral dapat berisiko buruk - baik inflasi berlebihan, ketidakstabilan finansial, ataupun keduanya," kata Yellen di hadapan hadirin Commonwealth Club of California di San Fransisco. "Jika sudah begitu, kita akan terpaksa menaikkan suku bunga dengan cepat, yang berimbas mendorong ekonomi ke resesi baru,"

The Fed menaikkan suku bunga jangka pendeknya bulan lalu. Kenaikan itu baru kenaikan yang keduakalinya sejak krisis finansial 2007-2009. Saat itu, The Fed terpaksa membabat suku bunganya hingga hampir nol persen dan membeli obligasi pemerintah secara besar-besaran atau Quantitative Easing.


Bergantung Pada Outlook Perkembangan Ekonomi

Kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember 2016 kemarin merupakan refleksi kepercayaan bank sentral terhadap pemulihan ekonomi AS, ujar Yellen lagi.

Ketua The Fed wanita pertama di AS itu mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya di The Fed mengekspektasikan bank sentral untuk mengangkat rate suku bunga acuan jangka pendek sedikit demi sedikit hingga 2019. Sehingga, dalam jangka panjang, keberlanjutan kenaikan suku bunga dapat mencapai level 3 persen.

Meski demikian, Yellen mengingatkan bahwa kemajuan itu bisa berubah, tergantung pada bagaimana outlook perkembangan ekonomi. "Perekonomian itu bersifat luas dan lebih kompleks, kenyataan yang terjadi pun bisa mengejutkan dan tidak terduga," tambahnya.


Pertimbangkan Faktor Politik

Sementara itu, mengenai pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump besok, Yellen tidak memberikan komentar secara gamblang. Ia hanya mengatakan akan selalu mencermati perkembangan kebijakan-kebijakan baru melalui berbagai diskusi. "Kami akan mempertimbangkan faktor tersebut (perubahan kebijakan ekonomi) ke dalam outlook, dan memperhitungkan dampaknya pada target-target atau tujuan tertentu yang perlu kami capai," kata Yellen.

277248
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.