Data fundamental yang rilis pada Jumat (24/2) malam datang dari laporan Departemen Perdagangan AS mengenai penjualan rumah baru selama Januari yang rilis di bawah ekspektasi, namun tetap menunjukkan progress positif bagi sektor perumahan Amerika Serikat tahun 2017.
Selama periode bulan Januari lalu, penjualan rumah baru di Negeri Paman Sam naik sebanyak 3.7 persen menjadi 555k unit dari periode sebelumnya 535k. Sementara itu, ekonom sebelumnya memprediksi New Home Sales Januari akan melonjak 6.3 persen menjadi 570k, sehingga dapat dipastikan bahwa data penjualan rumah yang rilis malam ini masih di bawah ekspektasi.
Melambatnya performa New Home Sales Januari kemungkinan besar disebabkan oleh karena bencana banjir yang menimpa California. Namun, secara keseluruhan data New Home Sales tersebut masih tetap masih menunjukkan trend positif pasar properti Negeri Paman Sam di tengah naiknya harga rumah dan biaya hipotek.
Secara basis tahunan, penjualan rumah meningkat 5.5 persen dibandingkan periode 12 bulan sebelumnya, atau tepatnya pada Januari 2016 lalu. Data Existing Home Sales yang rilis tanggal 22 Febuari lalu menunjukan kenaikan tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun. Sementara itu, harga rumah pada Desember 2016 naik 6.2 persen secara y/y.
Kepercayaan Konsumen AS Februari Melandai
Dalam laporan terpisah, University of Michigan juga merilis indeks tingkat kepercayaan konsumen AS yang melandai pada bulan Februari menjadi 96.3 setelah meraih level 98.5 pada bulan Januari lalu. Indeks kepercayaan konsumen yang rilis malam ini merupakan kali pertama terjadinya penurunan setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS pada November 2016.
Survey yang dilakukan University of Michigan terhadap konsumen menunjukkan perbedaan yang begitu mencolok antara pendukung partai Republik dan Demokrat. Partisipan Republik meyakini ekonomi Amerika Serikat akan meningkat menorehkan sejarah baru, sedangkan hal sebaliknya partisipan pendukung Demokrat menyatakan bahwa ekonomi AS akan kembali ke jurang resesi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pasca rilis data ekonomi AS, pergerakan Greenback terpantau rebound setelah di awal sesi New York sempat melemah terhadap berbagai major currency. Pada pukul 23:16 WIB, pair EUR/USD berada pada level 1.0573 menjauhi level tertinggi harian 1.0617. Kondisi serupa juga terjadi pada GBP/USD yang melemah dan diperdagangkan pada level 1.2495.