Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

FOMC Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga Mulai Bulan September

M Singgih 21 Mar 2015
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #suku-bunga   #bunga   #fomc
Dengan revisi pertumbuhan yang dibawah 3.0% dan tingkat inflasi tahun ini yang dibawah 1.0%, rupanya The Fed tidak harus menggunakan kata "bersabar" lagi pada statementnya.

Seperti diperkirakan, The Fed melakukan perubahan terhadap proyeksi ekonomi AS pada meetingnya tanggal 18-19 Maret lalu. Tingkat pertumbuhan (GDP), inflasi dan tingkat pengangguran direvisi turun dari proyeksi bulan Desember 2014 lalu. US Dollar sempat melemah tajam saat konperensi pers Janet Yellen yang menegaskan bahwa kenaikan suku bunga belum akan dilakukan bulan April, namun akan dilakukan pada meeting setelahnya termasuk bulan Juni mendatang.

                                        FOMC Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga Mulai Bulan

Selain itu, pelemahan USD juga dipicu oleh perubahan proyeksi tingkat suku bunga tahun ini yang lebih rendah dari proyeksi bulan Desember 2014 lalu. Hingga akhir tahun ini suku bunga acuan The Fed diproyeksikan naik sebesar 0.625% dari 1.125% pada proyeksi Desember lalu, dan untuk tahun 2016 diproyeksikan 1.875% dari sebelumnya 2.50%. Mayoritas anggota FOMC mengharapkan 2 kali kenaikan suku bunga dalam tahun ini yang dimulai pada bulan September dan disusul bulan Desember. Meski hasil FOMC meeting bulan ini cenderung dovish, namun dengan adanya perbedaan kebijakan moneter antara The Fed dan bank sentral negara-negara mata uang utama lainnya menyebabkan USD kembali rebound pada pembukaan pasar New York Kamis 19 Maret, dan diperkirakan bisa berlanjut minggu depan.

                                        FOMC Proyeksikan Kenaikan Suku Bunga Mulai Bulan

Dengan revisi tingkat pertumbuhan yang dibawah 3.0% dan tingkat inflasi tahun ini yang dibawah 1.0% rupanya The Fed tidak harus menggunakan kata ‘bersabar’ lagi pada statementnya. Kata ‘bersabar’ memang dikaitkan dengan inflasi tahunan yang per Pebruari lalu turun 0.1% (atau -0.1%), terendah dalam 5 tahun terakhir akibat turunnya harga energi. Sebelumnya Yellen mengatakan bahwa harga energi yang rendah akan berdampak positif pada perekonomian terutama dengan meningkatnya daya beli konsumen. Ia tetap yakin bahwa merosotnya inflasi tahunan akibat turunnya harga minyak hanya akan bersifat sementara, dan inflasi inti tahunan diluar harga energi dan makanan tetap naik 1.6% per Pebruari.

Revisi proyeksi tingkat suku bunga pada ‘dot plot’ yang lebih rendah dari sebelumnya menunjukkan ketidak-pastian kondisi ekonomi terutama dalam jangka pendek. Pelemahan beberapa indikator fundamental ekonomi AS bulan lalu mengisyaratkan melambatnya pertumbuhan, seperti tampak pada data pejualan retail, output industri dan durable goods orders. Penguatan USD yang terus-menerus juga akan mempengaruhi angka pertumbuhan dengan menurunnya volume ekspor dan memperlemah tekanan inflasi. Hal tersebut menyebabkan The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya dari 2.6%-3.0% menjadi 2.3%-2.7% hingga akhir tahun 2016, dan proyeksi inflasi inti (core inflation) direvisi turun dari 1.5%-1.8% menjadi 1.3%-1.4% hingga akhir tahun ini.

Indikator ekonomi penting yang menjanjikan adalah tenaga kerja dan tingkat pengangguran. Hal ini dinyatakan dalam statement dan konperensi pers Yellen. The Fed memproyeksikan tingkat pengangguran AS hingga akhir tahun 2016 akan turun hingga 4.9%-5.1% dari proyeksi sebelumnya 5.0-5,2%. FOMC juga memperkirakan data tenaga kerja akan terus membaik dalam tahun ini. Masih ada waktu beberapa bulan kedepan bagi Yellen dan kawan-kawan untuk melihat perkembangan data fundamental ekonomi sebelum mengambil keputusan.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 20 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 20 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 21 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 21 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru