Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Rilis Inflasi AS Bisa Memperjelas Timing Kenaikan Suku Bunga The Fed

Fatma Adriana 17 Apr 2015
Dibaca Normal 5 Menit
forex > analisa >   #the-fed   #inflasi   #suku-bunga   #bunga
Dengan semakin banyaknya spekulasi yang bermunculan mengenai kapan suku bunga AS akan dinaikkan, data inflasi bisa menjadi salah satu titik penentu yang dapat memperjelas masalah ini. Analis memperkirakan inflasi Maret akan mencapai hasil gemilang karena faktor harga minyak. Namun, tingkat inflasi yang masih jauh dari target 2% diprediksi masih kurang ideal untuk meningkatkan suku bunga,

Dengan semakin banyaknya spekulasi yang bermunculan mengenai kapan suku bunga AS akan dinaikkan, data inflasi bisa menjadi salah satu titik penentu yang dapat memperjelas masalah ini. Setelah hasil NFP anjlok di kisaran yang lebih rendah dari ekspektasi, banyak pihak mengkhawatirkan kenaikan suku bunga akan mengalami penundaan. Sebelumnya, kenaikan tersebut diprediksikan berlangsung pada pertengahan tahun ini. Namun, dengan lemahnya data tenaga kerja dan beberapa laporan fundamental lain, beberapa investor mulai meyakini jika kenaikan itu akan ditunda hingga menjelang akhir tahun.

Rilis Inflasi AS Malam Ini
Pencapaian inflasi adalah salah satu tolak ukur penting yang selalu diperhatikan oleh Bank Sentral untuk menaikkan tingkat suku bunga. Oleh sebab itu, data inflasi Maret yang akan rilis malam ini bisa menjadi faktor penentu yang memperjelas timing kenaikan suku bunga AS.

Forecast Inflasi Maret Lebih Tinggi

Analis CNBC menyatakan bahwa spekulasi kenaikan suku bunga bisa membuat inflasi kali ini memiliki efek yang lebih besar dari biasanya. Tingkat inflasi yang masih berada di kisaran rendah dianggap sebagai satu-satunya hal yang membuat indikasi kenaikan suku bunga masih tidak jelas.

Forecast CPI untuk bulan Maret berada di level 0.3%, atau lebih tinggi dari ekspektasi untuk Februari lalu di 0.2%. Hal ini juga dibarengi dengan ekspektasi untuk CPI inti yang naik ke titik 0.2%, atau lebih baik dari prediksi sebelumnya di 0.1%. Inflasi inti pada Februari berhasil finish di posisi yang lebih baik dari forecast, yakni di level 0.2%. Ribe Sinche dari Amherst Pierpont memperkirakan jika data tersebut setidaknya berhasil mempertahankan hasil sebelumnya di 0.2%, optimisme kenaikan suku bunga di waktu yang lebih awal akan tetap terdukung.

Inflasi Akan Terdorong Harga Minyak

Untuk saat ini, investor meyakini jika inflasi AS akan meningkat akibat pengaruh dari harga minyak yang mulai stabil. Seperti yang telah banyak dilaporkan sebelumnya, tingkat inflasi yang masih terbilang rendah merupakan akibat dari penurunan harga minyak sejak pertengahan tahun lalu. Dengan kenaikan harga minyak yang tercatat melonjak sebanyak 5% di bulan kemarin, ekonom Deutsche Bank, Joseph LaVorgna berpendapat jika inflasi inti akan naik secara moderat. Ia juga memprediksikan tentang CPI inti tahunan yang tidak akan goyah dari levelnya saat ini.

inflasi inti tahunan as

Inflasi Inti Tahunan AS


Keyakinan akan positifnya data inflasi AS yang akan rilis malam ini membuat sebagian investor percaya bahwa laporan tersebut bukanlah hal yang akan membebani kenaikan suku bunga AS. Beberapa faktor lain seperti data tenaga kerja, penjualan retail, dan aktivitas industri lebih menarik untuk disimak karena kemerosotan dari laporan-laporan tersebut cukup mampu mengguncang keyakinan pasar akan kenaikan suku bunga AS di pertengahan tahun ini. Selain itu, laporan GDP juga akan menjadi faktor penting yang dinantikan untuk melihat lebih lanjut perihal kemungkinan naiknya suku bunga The Fed di tahun 2015.

Inflasi Masih Jauh Dari Target, Kenaikan Suku Bunga Dianggap Belum Layak

Presiden The Fed Minessota, Narayana Kocherlakota, masih menganggap pencapaian tingkat inflasi yang belum berhasil memenuhi ekspektasi The Fed sebagai pendukung pernyataannya terkait kenaikan suku bunga. Anggota The Fed ini yakin jika keputusan untuk menaikkan suku bunga di tahun ini kurang tepat, karena berpeluang menghambat inflasi untuk mencapai target 2%. Kocherlakota juga menekankan kegagalan AS dalam meraih target tersebut selama hampir 3 tahun sebagai alasan utama bagi The Fed untuk lebih hati-hati dalam memutuskan kenaikkan suku bunga di tahun ini. Jika suku bunga malah dinaikkan, potensi inflasi untuk mendekat ke level target tentu akan semakin menipis. Dalam hal ini, Kocherlakota bercermin pada kasus inflasi rendah di Jepang dan Zona Euro yang hingga kini masih sulit teratasi.

narayana kocherlakotaNarayana Kocherlakota

Sebaliknya, anggota The Fed lain Dennis Lockhart masih optimis dan menganggap bahwa kemungkinan suku bunga di tahun ini masih memungkinkan. Meski tidak yakin kebijakan itu akan dapat diputuskan Juni nanti, perwakilan The Fed dari Atlanta tersebut percaya bahwa data ekonomi yang akhir-akhir ini memburuk akan kembali menunjukkan perbaikan. Optimisme ini menunjang keyakinannya untuk memperkirakan kenaikan suku bunga di tahun 2015.

Potensi Pengaruh Inflasi Terhadap Pergerakan USD

USD akan terdukung naik jika data inflasi malam ini berhasil mencapai atau bahkan mengungguli ekspektasi. Indikator fundamental yang turut berperan dalam spekulasi kenaikan suku bunga AS selalu berpengaruh dalam pergerakan USD, sehingga meski banyak analis telah memperkirakan kenaikan tersebut, data inflasi yang cerah tetap akan membawa pengaruh baik bagi USD. Di samping itu, sinyal positif dari inflasi dapat mendukung pendapat Dennis Lockhart terkait pemulihan data ekonomi AS, sehingga kemungkinan suku bunga naik di tahun ini akan semakin terbuka.

Di sisi lain, perolehan inflasi yang lebih rendah akan membebani USD, mengingat hal ini dapat membuktikan kekhawatiran Kocherlakota tentang pengaruh dari semakin lemahnya inflasi AS. Tingkat inflasi yang kian rendah tentu akan membuat timing kenaikan suku bunga AS jadi makin tidak menentu.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 18 jam lalu, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Herry |  9 Feb 2012

Sebenarnya berapa persen kah inflasi yang diinginkan suatu negara setiap tahunnya? Apakah hanya dengan menaikkan suku bunga, inflasi bisa terkendali? Apakah tidak ada cara lain? mohon penjelasannya, thanks.

Lihat Reply [22]

Menentukan seberapa paraf tingkat inflasi tidak hanya diukur berdasarkan presentase, melainkan yang paling penting adalah dampak yang ditimbulkan inflasi tersebut. Walaupun presentase kenaikan inflasi rendah namun kenaikannya bersumber dari kenaikan barang-barang pokok tentunya dapat menimbulkan permasalahan yang serius bagi perekenomian.

Menurut penyebab awalnya, inflasi dapat digolongkan sebagai berikut:

  • Inflasi yang timbul sebagai akibat dari peningkatan permintaan masyarakat (demand full inflation).
  • Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi yanglazim disebut cosh push inflation.

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.

Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia. Suku bunga menjadi salah satu Senjata utama untuk menagkal Inflansi. namun disisi lain ada juga pembelian aset aset yang dilakukan oleh bank Sentral. Tak heran jika ada bank sentral memiliki ratusan Tonemas sebagai cadangan dalam menstabilkan ekonomi (melakukan kebijakan moneter).

Basir   9 Feb 2012

@ Herry:

- Sebenarnya berapa persen kah inflasi yang diinginkan suatu negara setiap tahunnya?

Setiap negara tidak sama. Untuk negara-negara industri maju seperti AS, Jepang dan Uni Eropa mematok target inflasi di tingkat konsumen (CPI) year on year sebesar +2.0%. China sebesar 3.0% (untuk tahun 2019), dan target inflasi Indonesia (dibuat oleh Bank Indonesia) untuk tahun 2019 adalah +3.5%, untuk tahun 2020 sebesar +3.0%.

- Apakah hanya dengan menaikkan suku bunga, inflasi bisa terkendali?

Ya, selama ini kebijakan moneter bank sentral yang populer untuk menyesuaikan tingkat inflasi adalah dengan cara mengatur besarnya suku bunga acuan. Jika inflasi tinggi, suku bunga dinaikkan untuk mengurangi jumlah uang beredar. Sebaliknya ketika inflasi sedang rendah maka suku bunga diturunkan untuk menambah jumlah uang beredar.

Ada juga kebijakan pasar terbuka dengan menjual atau membeli surat berharga, hingga sanering (memotong nilai mata uang) ketika terjadi hiper inflasi.

M Singgih   30 May 2019

Apakah dampak inflasi dari sebuah negara memang benar-benar akan berpengaruh terhadap pergerakan mata uang di pasar?

Pras   26 May 2022

Ya, inflasi suatu negara benar-benar berpengaruh pada nilai tukar mata uang negara tersebut.

Kita dapat memahami inflasi sebagai faktor yang mengurangi daya beli uang. Ketika inflasi Indonesia meningkat, maka daya beli rupiah menurun. Apabila negara lain memiliki laju inflasi lebih rendah daripada kita, maka daya beli rupiah akan merosot lebih cepat daripada mata uang lain. Konsekuensinya, inflasi yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pelemahan kurs rupiah.

Tapi dampak inflasi pada nilai tukar biasanya hanya mencolok pada negara-negara yang memiliki laju inflasi tinggi. Dampak inflasi kurang kentara pada nilai tukar mata uang di negara-negara yang memiliki laju inflasi sangat rendah atau nyaris nol, seperti Jepang dan Swiss.

Aisha   1 Jun 2022

Apakah krisis atau perang akan meningkatkan inflasi pada mata uang?

Firza   10 Jun 2022

Maaf, perlu dipahami bahwa inflasi itu tidak terjadi atas mata uang. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu. 

Dalam situasi perang, pabrik-pabrik akan dikerahkan untuk memproduksi kebutuhan perang mulai dari seragam dan makanan kaleng hingga amunisi. Akibatnya, sumber daya yang tersedia akan kurang untuk menghasilkan produk-produk biasa yang dibutuhkan oleh masyarakat sipil. Padahal warga sipil tidak akan mengurangi konsumsi mereka hanya karena terjadi perang (mereka bahkan mungkin membutuhkan lebih banyak stok medis, cadangan pangan, dll). Sesuai hukum ekonomi, dalam situasi penawaran berkurang dan permintaan tetap, maka harga-harga akan naik.

Jadi, ya, perang dapat meningkatkan inflasi.

Aisha   10 Jun 2022

Apakah inflasi tidak bisa dicegah kak? 

Bram   27 Jun 2022

Pandangan bahwa "inflasi perlu dicegah" itu salah kaprah yang fatal.

Tahukah kamu, bahwa laju inflasi di Jepang itu sangat rendah dan bahkan nyaris nol selama bertahun-tahun? Akibatnya, pertumbuhan ekonominya stagnan dan bahkan cenderung minus. Perusahaan-perusahaan Jepang yang ingin berkembang harus mengekspor produknya ke luar negeri, karena pasar dalam negerinya sudah sangat jenuh.

Itulah yang terjadi ketika tidak ada inflasi. Jadi, inflasi itu bukan bisa ataupun tidak bisa dicegah, melainkan tidak boleh dicegah.

Inflasi dalam tingkat sedang itu diperlukan agar perekonomian terus bertumbuh, perusahaan-perusahaan terus berkembang dan menyerap tenaga kerja. 

Hanya saja, inflasi perlu dikendalikan agar tidak sampai berlebihan (hiperinflasi). Inflasi itu sendiri tidak buruk, tapi hiperinflasi itu berdampak jelek bagi perekonomian. Beberapa cara untuk mengendalikan inflasi itu antara lain dengan menaikkan/menurunkan suku bunga, serta kebijakan-kebijakan moneter lain.

Aisha   27 Jun 2022

Apakah inflasi tinggi pasti akan menyebabkan negara akan mengalami resesi kak?

Irwanto   5 Aug 2022

Inflasi tinggi tidak selalu dan tidak pasti mengakibatkan resesi.

Perlu diperhatikan: target inflasi yang cocok untuk tiap negara itu berbeda-beda. Ada yang 2 persen, ada yang 3 persen, dan seterusnya. Jadi, standar "inflasi tinggi" itu berapa juga sangat subjektif. Tinggi untuk negara A, mungkin biasa saja buat negara B.

Yang pasti berdampak buruk bagi suatu negara adalah hiperinflasi. Apa itu hiperinflasi? Hiperinflasi adalah tingkat inflasi sebesar lebih dari 50% dalam satu bulan. Untuk negara mana pun, hiperinflasi itu pasti buruk.

Aisha   8 Aug 2022

Maaf kalau salah ya kak.

Berarti dapat disimpulkan kalau terjadi inflasi dalam skala target batas tertentu menandakan bahwa ekonomi suatu negara dapat dikatakan bagus. Dalam hal ini adanya banyak permintaan/ daya konsumsi yang besar sehingga supply/ daya produksi menaikkan harga sedikit sehingga pendapatan meningkat.

Kalau pendapatan meningkat maka tenaga kerja bisa digaji secara cukup. Dan tenaga kerja akan lebih sering belanja karena gajinya yang cukup, pertumbuhan ekonomi juga naik.

Kalau inflasi yang terjadi sekarang bukan karena contoh yang saya sebutkan diatas tetapi karena pasca covid 19 dimana banyak perusahaan tidak beroperasi/tidak menghasilkan barang dan jasa, mengakibatkan harga naik, belum lagi dampak perang yang menjalar ke krisis energi dan pangan.

Udah gitu tenaga kerja juga ga dapat uang sehingga mereka membatasi belanja mereka, membuat pertumbuhan ekonomi melambat atau justru turun sehingga mengakibatkan resesi.

Kira kira seperti itu ya kak? Jadi ga semata mata inflasi saja yang mengakibatkan resesi.

Vincent   30 Oct 2022

Ya, persis seperti itu :)

 

Aisha   1 Nov 2022

@ Irwanto:

Tidak. Resesi ditandai dengan turunnya pertumbuhan ekonomi (GDP) dalam dua kuartal berturut-turut, seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada kuartal pertama dan kedua tahun 2022. Selain itu, biasanya keadaan resesi juga juga disertai dengan naiknya tingkat pengangguran.

Inflasi yang tinggi bukan penyebab resesi. Saat ini inflasi tinggi lebih disebabkan oleh terganggunya rantai pasokan energi dan komoditi akibat perang Rusia - Ukraina.

M Singgih   7 Jan 2023

Saya mau bertanya bagaimana bila suatu negara terjadi deflasi. Apakah itu menguntungkan atau tidak bagi negara karena sepertinya inflasi sendiri sangat mengganggu perekonomian dimana harga-harga terutama kebutuhan pokok naik. Sedangkan kalau deflasi mebyebabkan harga akan turun sehingga kebutuhan pokok juga turun kan?

Jessie   11 Jan 2023

Perlu saya tekankan sebenarnya baik inflasi dan deflasi dalam jumlah kecil sebenarnya malah tidak merugikan karenakan kenaikan dan penurunan harga masih dalam jumlah yang wajar.

Deflasi, pada kasusnya apabila terjadi penurunan harga terus menerus akan menyebabkan beberapa kejadian seperti :

  • Akan terjadi penurunan keuntungan bisnis karena biasanya pelaku bisnis menyesuaikan harga dengan keadaan saat itu. Mereka tentunya menghindari harga yang terlalu tinggi agar produk mereka tetap terjual. Tetapi apabila hal tersebut terjadi terus menerus bisa menyebabkan kerugian.

  • Kerugian akibat deflasi menyebabkan pelaku bisnis banyak yang bangkrut, menyebabkan PHK akan terjadi juga. 

Jadi, deflasi terus menurus akan menyebabkan kerugian terutama pada sektor bisnis juga, dan sama halnya dengan inflasi sebenarnya.

Anita   11 Jan 2023

Mari kita lihat contoh Jepang.

Sebelum pandemi COVID, Jepang mengalami deflasi selama sekitar dua dekade. Coba lihat grafik ini. Inflasinya berulang kali jatuh di bawah nol, alias mengalami deflasi.

Inflasi Jepang

Apa yang terjadi di Jepang sebagai negara terdeflasi? Pertumbuhan ekonomi mandek, nol, bahkan minus. Lihat grafik pertumbuhan GDP Jepang dalam kurun waktu yang sama di bawah ini:

GDP Jepang

Dengan pertumbuhan ekonomi negatif, orang-orang ogah berinvestasi di Jepang. Bahkan perusahaan Jepang pun lebih suka membawa modalnya ke luar negeri. 

Tingkat pendirian perusahaan baru di Jepang itu minim. Lebih banyak perusahaan gulung tikar. Gaji karyawan mandek, mereka tidak mungkin menuntut kenaikan gaji tahunan sampai setinggi di Indonesia, padahal harus bekerja lebih keras.

So, apa yang bisa disimpulkan?

Inflasi itu bukan penjahat yang mengancam dunia. Inflasi adalah kenaikan harga yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi, asalkan inflasinya terkendali. Karena karyawan butuh insentif agar terus giat bekerja. Karena perusahaan butuh laba agar bisa meningkatkan kapasitas produksi.

Sebaliknya, deflasi melahirkan kebuntuan. 

Inilah sebabnya mengapa bank-bank sentral dunia selalu mengupayakan target inflasi pada tingkat tertentu. Kalau inflasi melebihi target, terancam menekan masyarakat. Kalau inflasi kurang dari target, berisiko kena deflasi.

Aisha   23 Jan 2023

Aisha: Dari pemaparan yang kakak sampaikan. Berarti inflasi akan terjadi tiap tahun dan tiap tahun itu harga-harga akan semakin tinggi ya. Ini lah mungkin ya penyebab kalau dalam kampanye presiden, selalu mengampanyekan rupiah dibawah berapa belasan ribu dll tetapi saat menjabat, ternyata target tersebut tidak dipenuhi dan nyatanya dari tahun ke tahun, harga selalu naik ya.

Dengan kata lain, kita udah ga relevan lagi bandingin Rupiah di tahun 1990 an dengan tahun 2023 yaa?

Wilson Madeira   20 Feb 2023

Wilson Madeira:

Jelas sekali sudah nggak relevan membandingkan kurs rupiah sekarang dengan puluhan tahun lalu. Toh kondisi makroekonomi kita sekarang juga sudah jauh berbeda dibandingkan pada saat itu.

Kalau ingin tahu apakah kurs rupiah saat ini sesuai dengan fundamentalnya atau tidak, coba tengok apa yang dikatakan/dilakukan oleh Bank Indonesia. Kalau BI mulai menjual cadangan devisa untuk menopang kurs, artinya kurs pada saat itu sudah terlalu lemah. Kalau BI kalem-kalem aja, artinya kurs pada saat itu masih bisa diterima.

Ini cara kasar aja sih, tapi bisa dipakai untuk awam yang nggak familier dengan metodologi proyeksi ekonomi.

Aisha   24 Feb 2023

Jujur aja, saya cukup bingung mellihat kondisi dunia saat ini, dari tahun ke tahun, speertinya barang dan kebutuhan semakin hari, semakin naik. Dan, ini juga ada kaitannya dengan inflasi yang terjadi. Bahkan ga jarang, ketika setelah inflasi tidak terjadi, kebutuhan dan barang2 juga tidak kunjung turun dan malah cenderung ada kenaikan juga. Sedangkan, untuk maslaah deflasi itu malah hampir tidak terdengar, dan belakangan berita juga sering mencap negatif tentang inflasi.

Ynag jadi concern saya adalah, memang inflasi itu dibutuhkan oleh negara dan tidak selalu berikan dampak negatif seperti yang diberitkan. Tetapi apakah normal kalu inflasi terjadi tiap tahun, dan mengapa inflasi teruse menerus terjadi setiap tahunnya?

Alexander   12 May 2023

Alexander:

Justru baik jika inflasi naik setiap tahun. Asalkan kenaikannya tidak terlalu tinggi.

Kenapa inflasi itu baik? Karena perputaran ekonomi hanya akan berjalan jika ada kenaikan harga.

Bayangkan seperti ini. Kamu punya pabrik baju. Harga baju selama 10 tahun beruntut tetap Rp50 ribu tiap satuannya. Dalam situasi seperti itu, apakah kamu akan berminat untuk meningkatkan produksi? menaikkan gaji? merekrut pegawai baru? atau bikin pabrik baru?

Itu baru satu pabrik. Jika semua harga senegara flat tidak ada perubahan sama sekali, maka perekonomian itu macet. Tidak akan ada pertumbuhan maupun pembangunan, karena orang-orang toh tidak berminat untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi barang dan layanan mereka.

Yang kerja akan kerja rodi terus tanpa kenaikan gaji. Yang menganggur akan menganggur terus tanpa ada rekrutmen baru. Dan kalau kita pertimbangkan juga fakta bahwa populasi manusia setiap tahun itu meningkat, maka ekonomi yang mandeg itu bakal menghasilkan lebih banyak pengangguran tiap tahunnya.

Yaaa, ini menurutku aja sih.

Swarya   12 May 2023

Alexander: Setuju dengan agan @Swarya. Ini ane tambahain lagi lewat prespektif lain, bahwa Inflasi sebenarnya terjadi karena adanya faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang cepat, peningkatan permintaan yang tinggi, kenaikan biaya produksi, dan lain sebagainya. Dan dikarekanakn faktor penyebabnya salah satunya adalah pertumbuhan eknomi dan permintaan tinggi, Inflasi sangat bisa membantu perekonomian negara dengan dampaknya yakni membuat para pelaku ekonomi meningkatkan produksi dan investasi karena permintaan pasar yang tinggi.

Dengan inflasi yang sedikit (sekitar 2-3% per tahun) maka bisa dikatakan bahwa kondisi dari ekonomi bnegara tersbut stabil. Stabil dalam arti adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa di pasar.

Dion   14 May 2023

@ Firza:

Keadaan krisis ekonomi dan juga perang di suatu negara bisa menyebabkan tingkat inflasi naik, yaitu kenaikan harga-harga barang dan jasa. Ini biasanya disebabkan karena pasokan yang berkurang dengan signifikan akibat krisis dan perang.

 

M Singgih   27 Oct 2023
 Ricco |  1 Jun 2017

1. Apakah faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan suku bunga? apakah karena mata uang tersebut membaik / karena mata uang tersebut memburuk ?
2. Apa yang terjadi terhadap USD sebelum dan sesudah kenaikan suku bunga?
thanks

Lihat Reply [45]

@ Ricco:

1. Faktor yang menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga adalah tingkat inflasi yang sudah melebihi target yang ditetapkan oleh bank sentral tersebut. Tidak ada hubungannya dengan penguatan atau pelemahan mata uang negara itu.

Tujuan bank sentral suatu negara mengatur suku bunga (menaikkan atau menurunkan) bukan untuk memperkuat atau memperlemah nilai tukar mata uangnya, tetapi untuk mengatur tingkat inflasi. 

2. Sebelum FOMC meeting (yang bisa menaikkan atau menurunkan suku bunga), maka pergerakan USD akan dipengaruhi oleh:
- Data fundamental ekonomi AS yang bisa menyebabkan kemungkinan suku bunga naik atau turun, yaitu data tenaga kerja, pengangguran dan inflasi.
- Pernyataan pejabat tinggi The Fed yang termasuk dalam anggota FOMC dimana ia mempunyai hak voting dalam menetapkan suku bunga.

Sesudah FOMC meeting, jika memang ada kenaikan suku bunga, maka kemungkinan USD bisa menguat, melemah atau tidak bereaksi:
- USD bisa menguat jika kenaikan suku bunga tidak diantisipasi sebelumnya, atau kemungkinannya dianggap kecil.
- USD tidak bereaksi jika kenaikan suku bunga tersebut sudah di-discount pasar (sudah diperkirakan sebelumnya).
- USD bisa melemah jika kenaikan suku bunga tersebut sudah di-discount pasar, dan statement FOMC dovish, atau ada isu lain yang menyebabkan ketidak-pastian seperti isu politik.

M Singgih   4 Jun 2017

melalui data perekonomian US bisa menentukan apakah terjadi kenaikan / penurunan suku bunga. Berarti jika data perekenomian US memburuk maka kemungkinan terjadi kenaikan suku bunga? thanks

Ricco   6 Jun 2017

@ Ricco:

- melalui data perekonomian US bisa menentukan apakah terjadi kenaikan / penurunan suku bunga…
Jawaban:
tidak semua data fundamental ekonomi. Yang paling diperhatikan The Fed adalah data tenaga kerja, inflasi dan pertumbuhan (GDP).

- Berarti jika data perekenomian US memburuk maka kemungkinan terjadi kenaikan suku bunga?
Jawaban:
kalau data fundamental ekonomi memburuk, misal pertumbuhan turun, tingkat pengangguran naik dan inflasi turun, maka bank sentral (dalam hal ini The Fed) akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga, untuk memacu investasi agar roda perekonomian bisa kembali berjalan.

M Singgih   7 Jun 2017

Bagaimana dengan negara maju yang tingkat suku bunganya rendah?

Fauzi   26 Oct 2018

@ Ongky:

Jika suku bunga suatu mata uang turun, maka imbal hasil atau perolehan (return) dari investasi mata uang tersebut akan semakin kecil. Misal sebelumnya suku bunga deposito untuk mata uang X adalah 5% per tahun, kemudian diturunkan menjadi 3% per tahun, maka return atau keuntungan yang didapatkan investor akan berkurang sebesar 2% per tahun. Penjelasan selengkapnya silahkan baca di Pengaruh Suku Bunga Terhadap Nilai Tukar Mata Uang

M Singgih   1 Dec 2020

Kalau begitu untuk mengetahui akan terjadinya pemotongan bunganya itu gimana pak caranya?

Priyo   15 Dec 2020

@ Priyo:

Dari forecast (perkiraan) berita rilis suku bunga menjelang meeting bank sentral, dan juga dari pernyataan atau komentar pejabat bank sentral menjelang meeting bank sentral.

M Singgih   15 Dec 2020

Dalam hal ini, perlu diperjelas suku bunga apa yang dimaksud?

Apakah suku bunga bank sentral? Variasinya bermacam-macam mulai dari laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, laju investasi, dan beragam faktor makroekonomi lain.

Atau suku bunga obligasi? Bisa mencakup hal-hal seperti lembaga/perusahaan penerbit, tingkat risiko, masa jatuh tempo (maturitas), dan lain-lain.

Atau suku bunga deposito dan kredit bank? Bank biasanya menentukan bunga deposito dan kredit berdasarkan bunga acuan bank sentral dengan dikombinasikan formula tertentu yang bersifat internal, serta aturan pemerintah terkait bidang tersebut.

Faktor yang mempengaruhi masing-masing suku bunga itu berbeda. Bahkan, faktor yang mempengaruhi suku bunga kredit usaha rakyat dan bunga kartu kredit saja pasti berbeda.

Aisha   11 Apr 2022

Di analisa saya melihat bahwa mata uang "X" harganya turun karena pengaruh dari fundamental pemotongan suku bungan bank. Nah, bagaimana suku bunga bank bisa mempengaruhi harga mata uang?

Ongky   26 Nov 2020

Apa yang mempengaruhi besar kecilnya suku bunga?

Rizal Muhammad   8 Apr 2022

Bagaimana cara mengetahui atau mendapatkan info terbaru seputar suku bungan ini?

Hananto Fx   8 Jun 2022

Negara maju yang tingkat suku bunga rendah, biasanya menerapkan kebijakan itu karena laju inflasinya juga rendah. Istilah "rendah" itu sendiri relatif, karena tiap negara bisa punya target inflasi berbeda-beda.

Umpamanya Jepang punya target inflasi jangka panjang pada 2 persen. Tapi proyeksi inflasi saat ini cuma 1 persen. Maka bank sentral Jepang tidak akan mau menaikkan suku bunganya. 

Aisha   9 Jun 2022

Kamu bisa dapat info terbaru paling akurat dengan cara melihat kalender forex, atau membuka situs web bank sentral yang menentukan suku bunga itu.

Aisha   9 Jun 2022

Kak cara baca kalender forex itu kek gimana ya kak?

Fahril   13 Jun 2022

Langkah-langkah umumnya:

  • Tentukan tanggal yang ingin diperiksa.
  • Tentukan mata uang/negara yang ingin diketahui event-nya.
  • Tabel kalender forex nantinya akan menampilkan event penting pada tanggal yang ditentukan. Kamu bisa lihat rangkuman info mulai dari nama event (misalnya, pengumuman suku bunga) hingga perkiraannya (konsensus) dan data aktual (jika sudah diumumkan).

Ada banyak sekali kalender forex. Cara baca kalender forex pun bisa berbeda-beda tergantung kamu mau baca kalender yang mana. Tapi asalkan kamu cermat, biasanya gampang aja sih.

Aisha   16 Jun 2022

Dalam analisa fundamental, suku bunga dari negara atau mata uang mana saja yang paling penting untuk diperhatikan ya kak?

Samsul Arif   16 Jun 2022

@ Samsul Arif:

Secara khusus, itu tergantung dari pair yang Anda tradingkan. Jika misalnya Anda trading pada pair EUR/CHF maka Anda harus memperhatikan jadwal rilis suku bunga ECB (bank sentral Eropa) dan juga SNB (bank sentral Swiss). Selain itu, Anda sebaiknya tahu prospek suku bunga ECB dan SNB berdasarkan statement masing-masing bank sentral, atau pernyataan / komentar para pejabat bank sentral tsb.

Secara umum, Anda seharusnya tahu rate suku bunga The Fed (bank sentral Amerika Serikat) karena US Dollar adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan, dan digunakan sebagai cadangan devisa di banyak negara di dunia. Biasanya kebijakan The Fed akan sangat mempengaruhi bank-bank sentral negara lain.

M Singgih   16 Jun 2022

@Samsul Arif: Yang paling penting diperhatikan adalah suku bunga dari Amerika Serikat.

Kenapa? Karena mata uang dollar AS digunakan paling banyak di seluruh dunia, mulai dari perdagangan global (ekspor-impor) sampai cadangan devisa negara.

Namun, apabila Anda sedang trading pair selain USD, maka suku bunga dari pasangan mata uang tersebut lebih penting Anda perhatikan.

Sebagai contoh, Anda sedang memperhatikan pair AUD/CHF. Maka, suku bunga yang perlu Anda perhatikan adalah suku bunga dari Australia (RBA) dan Swiss (SNB).

Kiki R   17 Jun 2022

Bisakah kita meminjam uang di bank di Amerika (suku bunga 2%-3%) kemudian mendepositokannya di Indonesia (bunga 6%-7%) dan menikmati keuntungan dari selisih bunganya?

Antonius   13 Jul 2022

Secara teoretis, kita bisa saja meminjam uang di bank Amerika untuk didepositokan di Indonesia. Akan tetapi, hal itu belum tentu menghasilkan keuntungan pada praktek riil-nya.

Keuntungan kamu kelak tidak sesimpel 6-7 persen dikurangi 2-3 persen. Kenapa? Karena bunga bank berubah-ubah dan kurs valas juga berubah-ubah.

  • Suku bunga AS bisa naik. Kalau suku bunga AS naik, maka bunga utangmu bakal membengkak.
  • Suku bunga Indonesia bisa turun. Kalau suku bunga Indonesia turun, maka utangmu tetap besar sedangkan bunga depositomu merosot.
  • Kurs USD/IDR belum tentu menguntungkan bagimu.

Investasi itu sebaiknya dengan modal milik sendiri dan bukan dengan modal hasil pinjaman. Apalagi pinjaman bank yang jelas-jelas bersifat bunga berbunga.

Aisha   14 Jul 2022

Kenapa suku bunga setiap negara berbeda-beda, ada yang rendah ada yang tinggi? 

Zakir   18 Jul 2022

Suku bunga merupakan instrumen kebijakan milik bank sentral yang dipergunakan untuk mencapai target-target seperti inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi.

Kondisi inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi di setiap negara itu berbeda-beda. Sewajarnya, suku bunga tiap negara juga berbeda-beda.

Aisha   19 Jul 2022

Situasi politik dunia berpengaruh nggak sih Kak dalam kenaikan suku bunga? Kalau terpengaruh gitu, bagian mana yang akan berubah? Lalu kita sebagai pemilik aset investasi, bagaimana sebaiknya bersikap dalam mempengaruhi suku bunga tersebut?

Sukma   14 Oct 2022

Bank sentral di negara mana pun selalu dituntut untuk memiliki "independensi". Artinya, meskipun pejabat bank sentral itu ditunjuk oleh presiden/parlemen, tetapi pengambilan keputusan bank sentral tidak boleh mengandung unsur politis.

Kalau mencermati kebijakan Federal Reserve (bank sentral AS) dalam sejarah, kamu akan menemukan bahwa mereka berkali-kali mengambil keputusan yang berlawanan dengan kepentingan politik presiden AS yang sedang berkuasa. Ini penting sekali, agar presiden tidak dapat memanfaatkan kewenangan bank sentral untuk kepentingan golongannya.

Tapi, ada pula negara-negara tertentu yang keputusan bank sentralnya dipengaruhi oleh politik. Dan biasanya, situasi ekonomi negara jadi hancur.

Contohnya yang paling baru: Turki. Padahal inflasi sedang naik tinggi, tapi bank sentral malah mengurangi suku bunga semata-mata karena presiden Turki nggak suka bunga. Hasilnya? Krisis berlarut-larut.

Contoh lain yang paling fatal: Zimbabwe. Presiden Robert Mugabe ingin mempertahankan kekuasaan dengan segala cara, termasuk salah satunya mencetak uang untuk mendanai kampanye. Hasilnya? Terjadi hiperinflasi dan nilai tukar dolar Zimbabwe pun hancur sampai nggak ada harganya sama sekali.

Penurunan maupun kenaikan suku bunga seharusnya berdasarkan kondisi makro suatu negara, termasuk pertumbuhan, tingkat inflasi, pengangguran, dll. Kalau suku bunga diputuskan berdasarkan politik, maka aspek-aspek itu justru tidak dipedulikan lagi --> inilah yang menyebabkan konsekuensi fatal bagi Zimbabwe maupun Turki. Karena itulah, bank sentral harus memutuskan bunga secara independen dan tidak boleh terpengaruh kepentingan politisi.

Aisha   18 Oct 2022

Dalam hal berkaitan dengan inflasi yang terjadi belakangan ini, apakah hubungannya meningkatkan suku bunga acuan dengan mengendalikan inflasi? Bukankah dengan meningkatkan suku bunga akan mengerem/memperlambat ekspansi usaha, dalam hal ini bunga pinjaman modal usaha akan meningkat. Malahan bisa beresiko gagal bayar.

Dan tingkat suku bunga ini berpengaruh tidak dengan pasar forex?

Yoga Setiawan   1 Dec 2022

Hubungan antara suku bunga dan inflasi terletak pada jumlah uang beredar.

Perhatikan bahwa inflasi adalah kenaikan harga-harga barang dan jasa secara terus menerus. Mengapa harga-harga naik? Ada banyak alasan, salah satunya: jumlah uang beredar lebih besar daripada ketersediaan barang di pasaran.

Coba simak ilustrasi situasi makro saat ini:

Saat pandemi, pemerintah di berbagai negara di dunia menggelontorkan banyak sekali subsidi dan cash untuk membantu orang-orang mengatasi masalah keuangan mereka. Hal ini membuat jumlah uang beredar sangat tinggi. Pasca pandemi, orang-orang yang punya banyak cash ini ingin membelanjakan uang mereka.

Di sisi lain, banyak pabrik dan perusahaan belum beroperasi lancar karena banyak masalah pasca-pandemi. Pasokan tidak lancar, pengapalan barang tersendat, perang Rusia-Ukraina, dll.

Di sini, muncullah kesenjangan antara jumlah uang beredar versus ketersediaan barang. Orang-orang yang mau beli barang itu bersedia membayar lebih mahal untuk barang yang sama, karena pasokannya lebih sedikit dibanding sebelumnya. Jadilah, inflasi meroket.

Nah, pertanyaannya sekarang: Bagaimana cara agar jumlah uang beredar itu berkurang?

Pemerintah maupun bank sentral tentu saja tidak mungkin memerintahkan orang-orang agar berhenti berbelanja, kan!? Mereka juga nggak mungkin memerintahkan semua pedagang agar mengobral semua stok barangnya.

Yang bisa mereka kendalikan adalah pasokan uang dari perbankan. Pasokan uang dari perbankan dapat dikendalikan dengan mendorong orang-orang dan perusahaan lebih suka menyimpan uang di bank, dan menjadi tidak suka pinjam uang. Bagaimana caranya? naikkan suku bunga, maka orang-orang akan lebih suka menabung dan nggak suka ngutang.

Tapi kan kenaikan suku bunga bisa menghambat ekspansi usaha? Nah, dalam situasi inflasi yang terlalu tinggi, bank sentral memang berharap agar perusahaan-perusahaan mengerem ekspansi mereka dan meningkatkan efisiensi usaha yang sudah ada.

Bagaimana dengan gagal bayar? Bank sentral akan mengontrol kenaikan suku bunga agar tidak terlalu tinggi, sehingga imbas negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin. Toh, kenaikan suku bunga bukan satu-satunya alasan gagal bayar. Pada saat suku bunga BI sangat rendah pun, banyak perusahaan yang pailit.

Bagaimana dengan dampak bunga pada forex? Kenaikan suku bunga semestinya mendukung penguatan nilai tukar mata uang terkait, karena para trader jadi lebih ingin menyimpan dana mereka dalam mata uang tersebut. Tapi, suku bunga bukanlah satu-satunya pertimbangan trader, sehingga korelasi suku bunga dan kurs ini tidak bersifat mutlak.

Aisha   5 Dec 2022

Masuk akal banget penjelasan @Aisha. Saya sebagai pebisnis online terutama bidang bahan-bahan kue merasakan dampak apa yang persis diutarakan oleh @Aisha. Saat pandemi, (dalam hal ini saya baru tau ya ternyata subsidi itu menambah jumlah uang beredar) harga khususnya mentega, terigu, bahkan gula naik dari supplier dan terjadi kelangkaan dimana-mana padahal daya beli lagi ada. Jadi saya ya naikin harga saya karena mau untung agak lumayan karena toh ga ada stok yang bisa saya masuk lagi. Usut punya usut ternyata pabrik produsen pada ga siap/ ga mampu dan ada rasa takut untuk produksi agak banyak ini bahan-bahan.

Dan mengenai untuk suku bunga perbankan memang teman-teman saya udah mulai nabung dan buka deposito di bank, ngeremin belanja karena pada bilang suku bunga tinggi di bank, mending duit di deposito dulu. Dan yang saya ga tau ternyata ada tujuan naikin suku bunga agar usaha jangan ekspansi dulu tapi diefisiensikan.

Tapi saya rasa efisien yang banyak ditanggapi adalah dengan PHK, karena mungkin jalan tercepat kali untuk efisiensi biaya usaha.

Tomi   8 Dec 2022

@ Yoga Setiawan:

- Dalam hal berkaitan dengan inflasi yang terjadi belakangan ini, apakah hubungannya meningkatkan suku bunga acuan dengan mengendalikan inflasi?

Dengan menaikkan suku bunga maka inflasi akan turun. Dalam hal ini suku bunga pinjaman dan juga suku bunga simpanan (tabungan) naik. Dengan demikian masyarakat lebih memilih untuk menabung sebab tingkat pengembalian dari tabungan lebih tinggi. Akibatnya akan berdampak pada lebih sedikitnya jumlah uang yang dibelanjakan, sehingga berakibat pada turunnya harga-harga sehingga inflasi turun.

Kenaikan suku bunga simpanan akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Jumlah uang beredar akan mempengaruhi inflasi. Semakin banyak uang yang beredar maka inflasi akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar mengalami penurunan maka inflasi juga akan turun.


- Bukankah dengan meningkatkan suku bunga akan mengerem/memperlambat ekspansi usaha, dalam hal ini bunga pinjaman modal usaha akan meningkat.

Ya, dengan suku bunga pinjaman yang naik maka ekspansi usaha akan melambat, sehingga tingkat konsumsi akan menurun. Artinya permintaan akan mengalami penurunan dan inflasi juga akan melandai atau turun.


- Dan tingkat suku bunga ini berpengaruh tidak dengan pasar forex?

Kenaikan suku bunga akan menyebabkan mata uang negara tsb menguat, jadi akan berdampak langsung pada pair perdagangan mata uang negara tsb. Untuk penjelasan silahkan baca: Pengaruh Suku Bunga Terhadap Perekonomian Suatu Negara

M Singgih   8 Dec 2022

Dalam forex, kita kenal istilah MAJOR PAIRS.

Nah, suku bunga atau mata uang mana saja yang paling penting untuk diperhatikan? Ya, yang berkaitan dengan major pairs. Yaitu dolar AS, euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Australia, franc Swiss, dolar New Zealand, dan dolar Kanada.

Tapi kita biasanya hanya memperhatikan dolar AS saja. Sedangkan yang lainnya akan tergantung pada pair apa yang biasanya dipakai untuk trading.

Kenapa hanya dolar AS saja yang wajib diperhatikan? Karena semua major pairs itu hubungannya dengan USD: EURUSD, USDJPY, GBPUSD, AUDUSD, USDCHF, NZDUSD, USDCAD.

Aisha   19 Jan 2023

Siang, suhu Inbizia, saya pengen menanyakan soal suku bunga. Dengan tingginya suku bunga di berbagai negara apakah ada pengaruh ke swap rate tidak?

Selain itu dengan terjadinya kenaikan suku bunga dll, apakah akan lebih sulit lagi untuk menerapkan gaya trading swing trader dan position trader? 

Saya pernah membaca bahwa swap rate itu kalu hidden fee yang agak berat untuk trader.


Mohon jawabannya suhu, terima kasih.

Pasha   22 Jan 2023

@ Pasha:

- Dengan tingginya suku bunga di berbagai negara apakah ada pengaruh ke swap rate tidak?

Bisa saja, tergantung dari selisih suku bunga antara kedua negara pair mata uang tsb setelah berubah.


- Selain itu dengan terjadinya kenaikan suku bunga dll, apakah akan lebih sulit lagi untuk menerapkan gaya trading swing trader dan position trader?

Tidak. Perubahan suku bunga tidak berpengaruh pada gaya trading ataupun sistem trading, tetapi berpengaruh pada pergerakan pair yang suku bunganya berubah, bisa menguat atau melemah.


- Saya pernah membaca bahwa swap rate itu kalu hidden fee yang agak berat untuk trader.

Maksudnya bagaimana ya?
Kalau tidak ingin dikenakan swap, trader bisa mengajukan swap free ke broker. Selain itu perlu diketahui bahwa besarnya swap tidak selalu negatif, tetapi bisa juga positif, tergantung dari pair yang ditradingkan dan posisi trading yang dibuka (buy atau sell).

M Singgih   25 Jan 2023

@ Zakir:

- Kenapa suku bunga setiap negara berbeda-beda, ada yang rendah ada yang tinggi?

Karena tingkat inflasi setiap negara berbeda. Semakin tinggi kenaikan tingkat inflasi suatu negara maka akan semakin tinggi juga suku bunganya.

 

M Singgih   26 Jan 2023

Pasha:

Swap rate tidak termasuk hidden fee. Kenapa?

1. Bunga swap tidak Selalu Negatif

Seperti dikatakan master Singgih, swap bisa positif maupun negatif. Kalau negatif, akan jadi beban biaya bagi trader. Kalau positif, akan jadi profit ekstra bagi trader. Ini wajar dan adil.

Broker yang punya regulasi bagus harus memberikan swap positif/negatif ke tradernya. Hanya saja, ada oknum broker yang hanya menyalurkan swap negatif kepada trader.

Oknum seperti ini lah yang merugikan kita. Tapi asalkan broker punya regulasi yang bagus (AS, Australia, Inggris), maka mereka tidak boleh bertindak pilih-pilih begitu.

2. Broker umumnya terbuka tentang kebijakan Swap-nya.

Broker biasanya sudah mencantumkan kebijakan swap-nya. Bahkan ada broker tertentu yang melampirkan tabel terperinci berisi daftar swap untuk tiap pair yang di-update tiap hari.

Bagaimana jika broker tidak menyampaikan soal swap pada website maupun dokumen T&C? Dalam hal ini, tanyakan langsung saja pada CS broker. Kalau mereka tak bisa menjelaskan dengan baik, berarti broker itu perlu dicurigai.

3. Trader bisa memilih untuk kena bunga swap atau tidak.

Masalah bunga swap ini sangat kontroversial bagi trader beragama Islam yang ingin menghindari riba. Oleh karena itu, mayoritas broker menyediakan opsi akun swap-free atau bebas swap.

Jika kita tak mau membayar bunga swap, maka pilih saja akun swap-free ini. Ada broker yang menggratiskan swap sepenuhnya dalam akun swap-free, ada pula yang menggantinya dengan sejumlah dolar tertentu (sudah diketahui sejak awal agar tidak menjadi riba).

Nah, jelas kan. Lalu mungkin ada pertanyaan lagi, kenapa banyak trader kok malah menganggap swap sebagai hidden fee?

Pertama, mereka mungkin kurang teliti dan nggak mengetahui adanya swap dalam trading. Kedua, biaya swap berbasis pada suku bunga interbank yang dapat berubah-ubah setiap hari. Hal ini membuatnya sukar diantisipasi oleh trader, bahkan trader berpengalaman sekalipun.

Aisha   30 Jan 2023

Aisha: Mengenai swap positif dan negatif itu sendiri, apakah Swap positif sering terjadi di Forex atau malah jarang sekali? Untuk rentang profit yang bisa didapatkan kira-kira berapa ya kak dan apakah ada trader yang ga trading tapi malah sengaja cari profit swap positif? Bila ada, adakah tips dan trik untuk mendapatkan swap positif tersebut?

Gion   30 Jan 2023

Gion:

--->apakah Swap positif sering terjadi di Forex atau malah jarang sekali?

Tidak bisa dikatakan lebih sering ataupun lebih jarang, karena ada nilai swap negatif dan positif pada tiap pair.

Nilai swap positif/negatif itu tergantung pada posisi trading kita pada tiap pair. Coba lihat contoh tabel swap di bawah ini (per 0.01 lot atau 1000 unit):

Contoh Tabel Swap Dukascopy

Coba lihat AUD/USD. Kalau kita buka posisi long (buy), maka kita kena swap negatif. Kalau kita buka posisi short (sell), maka kita dapat swap positif. Ini karena bunga AUD lebih kecil daripada USD.

Sebaliknya, coba lihat CAD/JPY. Kalau kita buka posisi long (buy), maka kita dapat swap positif. Kalau kita buka posisi short (sell), maka kita kena swap negatif. Ini karena bunga CAD lebih besar daripada JPY.

Demikian seterusnya.

--->Untuk rentang profit yang bisa didapatkan kira-kira berapa ya kak dan apakah ada trader yang ga trading tapi malah sengaja cari profit swap positif?

Ada trader yang memang sengaja berupaya dapat profit dari swap. Julukannya carry-trader.

Untuk rentang profit akan tergantung pada selisih bunga pada pair yang dipakai. Kisaran besarannya bisa dilihat pada contoh tabel di atas, lalu kalikan dengan jumlah lot yang biasanya dipakai.

Untuk perkiraan yang lebih presisi, bisa juga meminta data swap ke broker pilihan untuk menghitungnya.

Aisha   1 Feb 2023

@ Sukma:

Kondisi politik tidak berpengaruh langsung pada perubahan suku bunga, kecuali akibat dari keadaan politik tsb berdampak pada kondisi ekonomi negara tsb. Misal ketika terjadi perang dan harga-harga naik sehingga inflasi tinggi, maka suku bunga akan naik.

Untuk investasi, amati tingkat inflasi. Biasanya investor melakukan diversifikasi pada aset yang mempunyai nilai lindung terhadap inflasi seperti emas sebagai salah satu aset safe haven, dan deposito perbankan ketika suku bunga sedang naik.

M Singgih   5 Feb 2023

Numpang nanya, apabila suku bunga acuan Amerika Serikat lagi tinggi apakah ad pengaruh dngn pergrakan USD di Forex, jadi lbh tinggi juga? misalkan di pasangan mata uang EUR/USD, klu suku bunga Amerika tinggi apa serta merta USD disana menguat shingga mnybkan market EUR/USD mengalaami Bearish?

Terima kasih!

Wilson   8 Feb 2023

Wilson:

Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang. Suku bunga termasuk salah satunya. Tapi, suku bunga bukan satu-satunya faktor yang menentukan nilai tukar.

Apabila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka suku bunga AS lebih tinggi dapat mendorong penguatan nilai tukar USD. Demikian pula, jika suku bunga AS turun maka dapat menekan nilai tukar USD.

Namun, perhatikan pula: Dalam kondisi riil, faktor yang mempengaruhi nilai tukar itu banyak sekali, bukan hanya suku bunga. Oleh karena itu, kita bisa saja menemukan situasi di mana USD melemah meskipun bank sentralnya baru saja mengumumkan kenaikan suku bunga.

Aisha   13 Feb 2023

@ Wilson:

Bukan sedang tinggi atau sedang rendah, tetapi perubahannya yaitu naik atau turun. Ketika suku bunga The Fed dinaikkan, maka USD akan cenderung menguat, dan sebaliknya jika diturunkan maka USD akan cenderung melemah.
Jika suku bunga The Fed dinaikkan maka USD akan menguat sehingga pair EUR/USD akan melemah, dan sebaliknya jika diturunkan maka USD akan melemah sehingga pair EUR/USD akan menguat.

 

M Singgih   14 Feb 2023

M Singgih: Menanggapi pernyataan kakak. Bila The Fed menaikkan suku bunga maka USD cenderung menguat begitu juga sebaliknya. Apa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi?? Dan apa hubungannya dalam trading Forex ya pak?? Terima kasihh!

Jesica   9 Mar 2023

Jesica:  Ketika The Fed (Federal Reserve) menaikkan suku bunga, ini dapat menyebabkan penguatan mata uang USD karena suku bunga yang lebih tinggi membuat investasi di AS menjadi lebih menarik bagi investor asing dikarenakan the Fed tawarin suku bunga lebih tinggi sehingga potensi keuntungan lebih besar dibandingkan dengan menempatkan uang di bank di negara lain. Ini dapat memperkuat permintaan terhadap mata uang USD dan akibatnya membuat nilainya lebih tinggi. Begitu juga sebaliknya, bila The Fed menurunkan suku bunga, maka investor akan mencabut uang mereka di bank bank AS sehingga membuat penawaran mata Uang USD meningkat, menyebabkan nilainya turun.

Biasanya suku bunga naik itu juga menandakan bahwa The Fed sedang mencoba menstabilkan ekonomi AS dan mencegah terjadinya inflasi.

Dalam trading forex, pengaruh suku bunga dan kebijakan moneter The Fed dapat memiliki dampak besar pada nilai tukar USD. Jika The Fed menaikkan suku bunga, ini dapat membuat USD lebih kuat dan mengarah pada penurunan nilai tukar pasangan mata uang yang melibatkan USD (direct pair seperti EUR/USD, GBP/USD, ataupun pasangan mata uang dimana USD berada di belakang) dan peningkatan nilai tukar pasangan indirect pair (USD Berada dideapan seperti USD/JPY) begitu juga sebaliknya.

Ada baiknya membaca di artikel berikut ini agar lebih lengkap informasinya mengenai apa itu The Fed dan pengaruhnya: Mengapa The FED dan Kebijaknnya sering disorot?

Yoga   9 Mar 2023

@ Jesica:

Dengan kenaikan suku bunga USD, maka imbal hasil dari simpanan USD di bank akan naik juga, atau suku bunga deposito (simpanan) akan naik, sehingga permintaan akan mata uang USD akan meningkat. Naiknya permintaan mata uang USD akan menyebabkan nilai tukar USD menguat.

Dampaknya dalam trading forex adalah menguatnya USD. Dalam hal ini pair USD/JPY, USD/CHF dan juga USD/CAD akan menguat, sementara pair EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD dan juga NZD/USD akan melemah.

M Singgih   12 Mar 2023

Sebenarnya ada berapa jenis sih suku bunga itu? Seenggaknya kalo di Indonesia aja dech. Soalnya saya bingung koq ada suku bunga bank, suku bunga deposito, suku bunga KPR dan lain2. Yang mengeluarkan kebijakan soal suku bunga itu siapa?

Nadia Faoziah   10 May 2023

Nadia Faoziah: Di Indonesia, terdapat beberapa jenis suku bunga yang umumnya ditetapkan oleh Bank Indonesia, Bank-bank Komersial, dan Lembaga Keuangan Non-Bank. Beberapa jenis suku bunga tersebut antara lain suku bunga deposito, suku bunga kredit, suku bunga tabungan, dan suku bunga pasar uang.

Adapun mengenai siapa yang mengeluarkan kebijakan tentang suku bunga, di Indonesia kebijakan suku bunga ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga dan stabilitas sistem keuangan, termasuk menetapkan suku bunga acuan. Bank-bank komersial dan lembaga keuangan non-bank kemudian menentukan suku bunga yang ditawarkan kepada nasabah berdasarkan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Galuh   11 May 2023

@ Nadia Faoziah:

Kalau di bank umum ada 2 macam, yaitu suku bunga pinjaman dan suku bunga deposito. Suku bunga pinjaman lebih tinggi dari suku bunga deposito.
Yang membuat kebijakan suku bunga adalah bank sentral, dengan menetapkan suku bunga acuan.

 

M Singgih   12 May 2023
 Nafa Okta |  1 Mar 2018

Apakah efektifitas kebijakan moneter terhadap pengendalian inflasi di indonesia?

Lihat Reply [30]

@ nafa okta:

Untuk mengendalikan inflasi di Indonesia, Bank Indonesia (BI) melakukan pengaturan suku bunga. Ketika inflasi dianggap telah melebihi target, BI akan mengurangi jumlah uang beredar dengan menaikkan suku bunga acuan. Sebaliknya jika inflasi dianggap rendah atau di bawah target, bank sentral akan menaikkan jumlah uang beredar dengan cara menurunkan suku bunga untuk mendorong aktivitas ekonomi. Target inflasi BI untuk tahun 2016, 2017 dan 2018 masing-masing sebesar 4.0%, 4.0% dan 3.5% dengan deviasi 1.0%.

M Singgih   2 Mar 2018

Apakah inflasi dari mata uang rupiah akan berpengaruh ke pasar forex secara fundamental?

Septian   26 May 2022

Inflasi Indonesia dapat berpengaruh pada fundamental kurs rupiah. Namun, inflasi Indonesia tidak cukup berpengaruh pada pasar forex secara keseluruhan.

Kita dapat memahami inflasi sebagai faktor yang mengurangi daya beli uang. Ketika inflasi Indonesia meningkat, maka daya beli rupiah menurun. Apabila negara lain memiliki laju inflasi lebih rendah daripada kita, maka daya beli rupiah akan merosot lebih cepat daripada mata uang lain. Konsekuensinya, inflasi yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pelemahan kurs rupiah.

Tapi rupiah merupakan mata uang yang tidak punya daya apa-apa dalam perdagangan internasional. Rupiah bukanlah dolar AS yang menjadi mata uang wajib dalam transaksi global. Oleh karena itu, penurunan daya beli rupiah itu sendiri takkan berimbas besar di pasar forex secara keseluruhan. 

Aisha   1 Jun 2022

Bagaimana dampak inflasi yang berkepanjangan ya kak? Apakah negara Indonesia akan menjadi "the next" Srilangka?

Umar   14 Jul 2022

"Inflasi berkepanjangan" bukanlah sesuatu yang buruk. Negara mana pun butuh inflasi agar pembangunan dan pertumbuhan ekonominya berlangsung lancar. Kalau suatu negara tidak punya inflasi sama sekali, seperti Jepang, maka pertumbuhan ekonominya lesu.

Jadi, inflasi merupakan suatu hal yang wajar. Yang akan jadi masalah adalah kalau inflasi itu terlalu tinggi.

Nah, berapa persenkah inflasi yang terlalu tinggi itu?

Dalam ilmu ekonomi, kita menggolongkan inflasi ke dalam beberapa kelompok:

  • Inflasi Ringan (0- 10% per tahun) 
  • Inflasi Sedang (10% - 30% per tahun) 
  • Inflasi Berat (30% – 100% per tahun)
  • Hiperinflasi (>100% per tahun)

Pada prakteknya, risiko inflasi itu tergantung pada status pembangunan suatu negara. Untuk negara maju seperti AS, Eropa, dll, tingkat inflasi sewajarnya sekitar 2-3 persen. Untuk negara berkembang seperti Indonesia, sewajarnya sekitar 3-5 persen. Apabila inflasi berada di atas tingkat wajar itu, maka barulah akan timbul guncangan ekonomi yang tidak diinginkan.

Laju inflasi Indonesia saat ini berada pada tingkat berapa? Data BPS terakhir, laju inflasi Indonesia per Juni 2022 adalah 4,35%. Dengan kata lain, inflasi Indonesia masih relatif wajar.

Bank Indonesia juga masih punya banyak cara untuk mengendalikannya. Tingkat suku bunga Indonesia saat ini 3,5%. Seandainya laju inflasi naik lagi, BI bisa menaikkan bunga untuk mengerem inflasi.

Situasinya jauh berbeda dengan Srilangka. Data inflasi Srilangka sudah mencapai 54,6% per Juni 2022. Ini sudah sangat tidak sehat. Bank sentral Srilangka juga tidak punya banyak cara untuk mengatasinya, karena suku bunga sudah dinaikkan sampai 14,5% dan pamor otoritas sudah bobrok akibat gagal bayar utang.

Jadi, apakah Indonesia akan menjadi the next Srilangka? Tidak akan.

Aisha   18 Jul 2022

Mengapa inflasi di beberapa negara seperti Argentina, Sri Lanka, Turki bisa sangat tinggi?

Setya Novanto   10 Nov 2022

3 negara yang agan sebut ada yang karena pemerintahnya salah mengeksekusi kebijakan ekonomi, ada yang terkena dampak perang, dan ada yang terkena dampak covid-19. Tapi menurut saya inflasi yang terjadi dengan negara yang agan sebutkan diatas terjadi karena peran pemerintah mereka juga yang salah mengambil kebijakan ekonomi sehingga inflasi terjadi meledak-ledak. Saya ulas satu persatu secara singkat saja:

  • Argentina, terjadi karena kebijakan bank sentral (BI nya Argentina) mencetak terlalu banyak uang dalam merespon kenaikan harga barang. menyebabkan nilai uangnya jatuh. Inflasi yang terjadi sekarang mencapai 82.9%, uang Peso tidak berharga lagi. kebanyakan udah mulai barter atau pakai dollar saat pembayaran.
  • Sri Lanka, terjadi karena disaat terjadinya pandemi covid-19 dimana sektor pariwisata lumpuh, pemerintah yang korup, serta pembangunan tanpa perencanaan sehingga menguras cadangan devisa Sri Lanka itu sendiri. AKkibatnya kebutuhan pokok yang harus diimpor tidak cukup untuk warganya sehingga terjadi kenaikan harga terus menerus. Belum lagi gagal bayar utang.
  • Turki, inflasi diakibatkan pemerintah Endorgan memangkas suku bunga disaat negara lain menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga memang merupakan cara untuk meredam inflasi, Turki sebaliknya menurunkan suku bunga sehingga inflasi di Turki meroket. Belum lagi masalah krisis energi dan pangan akibat perang Ukraina-Russia
Yudhistira Wongso   10 Nov 2022

Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi suatu negara. Kalau buka buku ekonomi SMA terkait inflasi itu sudah dibahas komplit.

Amal   14 Nov 2022

@ Setya Novanto:

Penyebab hiperinflasi yang umum adalah:
- Pencetakan uang untuk mengatasi defisit anggaran.
- Perang, yang menyebabkan terhentinya produksi dan merosotnya pertumbuhan ekonomi. Perang juga butuh biaya besar.
- Buruknya kondisi sosial dan politik negara tersebut yang menyebabkan turunnya tingkat produksi dan ketidakstabilan ekonomi.

Turki: pelemahan mata uang Lira diatasi dengan pemotongan suku bunga, sehingga jumlah uang beredar makin banyak yang menyebabkan inflasi malah naik. Hal ini diperparah oleh perang Rusia - Ukraina yang menyebabkan harga energi dan komoditas semakin tinggi.

Argentina: kebijakan bank sentral yang mencetak terlalu banyak uang. Diperparah dengan kenaikan harga pupuk dan gas impor akibat perang Rusia - Ukraina.

Sri Lanka: penutupan perbatasab untuk memperlambat penyebaran COVID-19 membuat sektor pariwisata yang merupakan andalan pendapatan negara tsb hancur, dan berdampak berdampak besar pada perekonomian. Selain itu manajemen keuangan negara yang buruk menyebabkan Sri Lanka gagal membayar utang.

M Singgih   12 Dec 2022

Inflasi dan resesi yang diberitakan dimana-mana ini apakah ada pengaruhnya terhadap pasar Forex dan Saham Dunia? Dan apakah benar dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi bisa mengakibatkan pasar lebih fluktuatif? Dan bagaimana dengan nasib Trader yang terdapat di negara yang agan sebutin itu? Apakah ada kemungkinan mereka survive dengan trading juga? 

Tomi   13 Dec 2022

@ Tomi:

- Inflasi dan resesi yang diberitakan dimana-mana ini apakah ada pengaruhnya terhadap pasar Forex dan Saham Dunia?

Tentu ada pengaruhnya. Jika ada perkiraan resesi yang disertai dengan bukti-bukti dari data ekonomi, maka pasar saham akan tertekan.

- Dan apakah benar dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi bisa mengakibatkan pasar lebih fluktuatif?

Terjadinya fluktuasi pergerakan harga tergantung dari data ekonomi atau peristiwa yang berhubungan dengan pasar keuangan, misal rilis data berdampak tinggi, pernyataan pejabat bank sentral atau faktor geopolitik yang tba-tiba terjadi.

- Dan bagaimana dengan nasib Trader yang terdapat di negara yang agan sebutin itu?

Menurut saya bagi yang trading forex tidak ada pengaruhnya. Harga kan tetap bergerak. Kalau misalnya ada sentimen negatif pada pair yang ditradingkan ya bisa open sell, dan sebaliknya. Kecuali yang main saham. Kalau ada sentimen negatif di pasar saham maka harga saham-saham akan cenderung turun.

- Apakah ada kemungkinan mereka survive dengan trading juga?

Menurut saya bagi yang trading forex akan survive selama tidak terkena margin call (MC) atau stop out (SO), dan masih ada dana untuk terus trading.

M Singgih   14 Dec 2022

@Tomi bisa dikatakan apabila kebetulan ada Forex trader di negara yang terdampak krisis dan infalsi besar-besaran sebetulnya kurang begitu berpengaruh bagi mereka. Mengapa?

  • Pertama, trader Forex pasarnya adalah pasar uang dimana perdagangan sebagian besar menggunakan mata uang yang negaranya maju lho seperti contoh USD, EUR, GBP, CAD, dll.
  • Perdagangan uang tidak ada pengaruh sama sekali dengan perdagangan domestik. Ambil contoh saja, anda berjualan, kalau ada krisis ekonomi maka penjualan anda akan menurun. Tetapi Forex baik yang buy maupun sell setiap saat ada

Jadi menurut saya bisa dikatakan Forex trader sangat aman terkena hambatan seperti krisis ekonomi.

Layla   22 Dec 2022

Setuju mba Aisha. Rupiah bisa ngaruh ke saham BEI, tapi kalau ke pasar forex yang mendunia gitu yaaa enggak deh

Andian   27 Dec 2022

@ Septian:

Apa maksud “inflasi dari mata uang rupiah” ?
- …. akan berpengaruh ke pasar forex secara fundamental?
Apa maksud pengaruh ke pasar forex secara fundamental ?

Volatilitas pergerakan Rupiah (USD/IDR) tidak ada pengaruhnya terhadap pasar forex secara keseluruhan karena volume perdagangan Rupiah sangat kecil.

M Singgih   31 Dec 2022

Apakah ketidakmerataan perekonomian juga bisa menjadi penyebab inflasi? Misalnya saja kesenjangan pendapatan antara orang kaya dengan miskin sangat jauh, apakah bisa berpengaruh pada kekuatan mata uang negara tsb?

Fitya   30 Jan 2023

Fitya: Penyebab inflasi bukan karena ketidakmerataan perekonomian kak sedangkan inflasi disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

  • Permintaan tiba-tiba naik (contoh seperti permintaan masker saat pandemi covid yang berdampak pada tingginya harga masker) bisa disebut juga dengan demand pull inflation.
  • Jumlah Uang yang beredar banyak
  • Kenaikan harga produksi
  • Kenaikan permintaan dan penawaran
  • Perilaku Masyarakat (biasa karena masyarakat menganggap kondisi ekonomi di masa depan akan baik-baik saja sehingga meningkatkan harga produk/investasi)
  • Struktur ekonomi yang kaku, (seperti permintaan beras yang makin naik karena pertumbuhan penduduk yang makin meningkat, tetapi produsen ga mampu produksi sebesar permintaan penduduk)
  • Kekacauan ekonomi dan politik (seperti tahun 1997-1998)
  • Keputusan Perusahaan (terjadi karena pasokan produksi menurun, tetapi permintaan naik)
  • Hutang Nasional (dikarenakan bentuk utang USD, bila USD naik, utang akan bertambah. Bila bertambah maka pajak akan diberatkan ke pelaku usaha yang ga langsung berdampak pada kenaikan harga)
  • Faktor luar negeri (seperti yang dirasakan sekarang, harga minyak dunia yang naik).

Sedangkan kesenjangan ekonomi lebih berdampak pada tatanan sosial di masyarakat. Dan terkadang tingkat pertumbuhan ekonomi dari suatu negara juga berdasarkan total GDP bukan dilihat dari sisi kesenjangan ekonomi.

Wahyu Rianto   30 Jan 2023

Fitya:

Inflasi tidak sama dengan kekuatan mata uang (nilai tukar).

  • Inflasi adalah kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode tertentu.
  • Nilai tukar adalah nilai suatu mata uang dibandingkan mata uang lain.

Karena keduanya adalah hal yang berbeda, maka faktor-faktor yang menyebabkan/mempengaruhi pun berbeda.

-->Apakah kesenjangan ekonomi merupakan penyebab inflasi?

Inflasi memang dapat mempertajam kesenjangan ekonomi. Tapi kesenjangan itu sendiri belum tentu menjadi penyebab inflasi.

Ketika terjadi kesenjangan ekonomi yang tajam, daya beli sebagian masyarakat amatlah rendah. Dengan demikian, harga-harga barang/jasa justru susah meningkat.

Perhatikan bahwa inflasi adalah kenaikan harga-harga barang dan jasa SECARA UMUM. Kalau hanya orang kaya saja yang jor-joran, maka itu tidak akan cukup untuk menaikkan harga-harga secara umum. Apalagi kalau supply barang dan jasa secara umum tetap melimpah.

--->Apakah kesenjangan bisa berpengaruh pada nilai tukar mata uang?

Sekedar kesenjangan saja tidak akan memengaruhi nilai tukar. Apa yang dapat mempengaruhi nilai tukar adalah implikasi dari kesenjangan yang terlalu tajam, contohnya pemberontakan sipil, konflik bersenjata, pertumbuhan ekonomi yang macet, dll.

Aisha   1 Feb 2023

Aisha: dari pnjelasan ini, dapat disimpulkan kalau inflasi itu boleh2 aja ya kk, yg penting gak berlarut2. Nah, sebagai warga negara... Kita bisa melakukan apa ya biar kondisi ekonomi kita tuu stabil gitu? Imbang antara inflasi dan deflasinya?

Romanov   9 Feb 2023

Romanov:

Sebagai warga negara biasa, kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk masalah-masalah makroekonomi seperti inflasi, deflasi, nilai tukar, dan seterusnya.

Yang bertugas menyeimbangkan inflasi dan deflasi adalah Bank Indonesia. BI akan berupaya menyeimbangkannya dengan menyesuaikan instrumen kebijakan, seperti Giro Wajib Minimum, suku bunga, dan operasi pasar terbuka.

Faktor-faktor yang memengaruhi inflasi/deflasi juga merupakan faktor eksternal (dari luar negeri) dan faktor internal yang berada di luar kekuasaan individual, seperti pertumbuhan gaji nasional, kondisi pasar tenaga kerja, harga barang impor, dan lain-lain.

Aisha   13 Feb 2023

Malam, boleh ya bahas diluar topik. di forum ini kan membahas tentang kebijakan moneter yang mengendalikan inflasi. Maaf ya, saya pernah dengar juga kebijakan Fiskal, apa itu kebijakan Fiskal dan bisa tidak mengendalikan inflasi.

Perbedaan kedua kebijakan Fiskal dan Moneter ini apa?? Terima Kasih

Selly   24 Feb 2023

Selly: Bantu jawab ya kak, Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral,

sedangkan

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengelola keuangan negara dan mempengaruhi aktivitas ekonomi.

Beberapa kebijakan fiskal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan inflasi antara lain:

  • Kebijakan pengeluaran: Pemerintah dapat mengurangi pengeluaran publik untuk mengurangi permintaan agregat dan mengendalikan inflasi.
  • Kebijakan pajak: Pemerintah dapat menaikkan pajak untuk mengurangi permintaan agregat dan mendorong masyarakat untuk menyimpan uang daripada menghabiskannya pada barang dan jasa.
  • Kebijakan subsidi: Pemerintah dapat mengurangi subsidi untuk mengurangi permintaan agregat dan mengendalikan inflasi.
  • Kebijakan utang publik: Pemerintah dapat memperketat pengelolaan utang publik untuk mengurangi permintaan agregat dan mengendalikan inflasi.

Semoga membantu

Surya   26 Feb 2023

Selly:

Yup, setuju bung Surya.

Satu lagi:

Kebijakan moneter itu kewenangan tertingginya ada pada Bank Sentral. Di Indonesia, itu berarti Bank Indonesia. BI mengurus mulai dari analisis makroekonomi, menggodok kebijakan sampai pengumumannya.

Kebijakan fiskal itu kewenangan tertingginya ada pada pemerintah. Seluruh bagian pemerintahan ikut serta dalam menyumbang analisisnya (contohnya, RAPBN). DPR ikut serta dalam menggodok kebijakannya (contohnya dalam pengesaham RAPBN menjadi APBN). Dari hasil kebijakan, nanti Kementrian Keuangan bergerak sebagai pelaksananya

Aisha   27 Feb 2023

Selly:

Fiskal itu soal pemasukan dan pengeluaran negara. Hubungannya sama pajak, subsidi, utang pemerintah, dst.

Moneter itu soal jumlah uang beredar (money supply). Hubungannya sama suku bunga, GWM, aturan kredit perbankan, dst.

Sofiyan   27 Feb 2023

Sofiyan: Hmmm brrti sebenarnya Bank Sentral bisa dikatakan ga blh diintervensi ama pemerintah ataupun berurusan ama pemerintah ya. Krna klu dari cara kerjanya, Bank Sentral (kebijakan Moneter) cuma ngurusin uang aja, sedangkan Fiskal mengurus keuangan pemerintah aja ya?

Sekedar pertanyaan aja, mengapa ga dgabung aja kedua lembaga ini?

Dari Mana Keuntungan Trading Forex?

Sandy   13 Mar 2023

Sandy:

--->Mengapa Bank Sentral dan Keuangan Pemerintah tidak digabung saja?

Karena nanti akan menimbulkan moral hazard dan merusak perekonomian nasional.

Bayangkan: Presiden petahana akan kampanye untuk pemilu lagi, lalu memerintahkan bank sentral mencetak uang besar-besaran buat money politics. Negara memerintahkan untuk asal mencetak uang buat bayar utang, padahal nggak ada backing-nya sama sekali. Akibatnya, kredibilitas negara ambyar dan mata uangnya jadi sampah seperti Zimbabwe di akhir masa kepemimpinan Mugabe.

--->Dari Mana Keuntungan Trading Forex?

Keuntungan trading forex adalah dari selisih antara kurs jual dan kurs beli. Ketika kamu beli pada kurs lebih rendah dan jual pada kurs lebih tinggi, kamu untung.

Aisha   20 Mar 2023

Sandy: bank sentral dan pemerintah mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Bank sentral bertanggung jawab dalam mengatur kebijakan moneter, seperti mengendalikan jumlah uang yang beredar dan menjaga stabilitas nilai tukar. Sementara itu, pemerintah memiliki tugas untuk mengatur kebijakan fiskal, seperti pengeluaran dan pendapatan negara.

Jadi, meskipun keduanya bekerja sama dalam menjaga perekonomian suatu negara, terdapat pemisahan antara bank sentral dan pemerintah agar kebijakan moneter dan fiskal dapat dilakukan secara independen tanpa adanya campur tangan politik yang berlebihan.

Contoh kasus seperti ini : bila dicampur antara bank sentral dengan pemerintah maka jika pemerintah membutuhkan dana untuk menyelesaikan proyek-proyek pembangunan, maka dapat timbul kecenderungan bagi pemerintah untuk meminta bank sentral mencetak uang secara berlebihan. Hal ini dapat berdampak pada terjadinya inflasi yang merugikan masyarakat.

Reka   28 Mar 2023

Tomi: Inflasi dan resesi yang terjadi di suatu negara dapat mempengaruhi pasar Forex dan saham dunia. Ketika terjadi inflasi atau resesi di suatu negara, investor cenderung mencari peluang investasi yang lebih aman dan stabil, seperti obligasi atau emas, dan melepaskan aset berisiko seperti saham dan mata uang yang terkait dengan negara yang mengalami inflasi atau resesi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga saham dan mata uang negara tersebut, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pasar Forex dan saham dunia secara keseluruhan.

Ketika terjadi krisis ekonomi yang terkait dengan inflasi dan resesi, pasar Forex dan saham dunia dapat menjadi lebih fluktuatif dan tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan naik-turunnya harga saham dan mata uang secara dramatis dalam waktu yang singkat. Investor mungkin akan cenderung lebih waspada dan berhati-hati dalam memasuki pasar Forex dan saham dunia saat terjadi krisis ekonomi, dan akan lebih memilih untuk memegang aset yang lebih aman seperti emas atau obligasi.

Bagi trader yang berada di negara yang terkena dampak inflasi atau resesi, trading dapat menjadi lebih sulit dan berisiko. Trader harus memperhitungkan fluktuasi pasar yang tinggi dan berbagai risiko lainnya, seperti risiko mata uang dan risiko kredit. Namun, dengan strategi trading yang tepat, pengelolaan risiko yang baik, dan pemahaman yang kuat tentang pasar, masih ada kemungkinan bagi trader untuk survive dan menghasilkan keuntungan dalam situasi ekonomi yang sulit.

Ewndel   24 Apr 2023

Sandy: Sebenarnya, Bank Sentral dan pemerintah memiliki hubungan yang erat dalam pengaturan kebijakan ekonomi suatu negara. Namun, keduanya memiliki peran dan tugas yang berbeda dalam pengelolaan ekonomi.

Bank Sentral bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan menjaga stabilitas harga di negara tersebut melalui kebijakan moneter. Kebijakan moneter meliputi pengaturan suku bunga, pengawasan terhadap kredit dan uang beredar, serta operasi pasar terbuka untuk mengatur suplai uang di pasar.

Sementara itu, pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan negara melalui kebijakan fiskal, termasuk pengaturan belanja dan pendapatan negara, pengaturan pajak, dan kebijakan anggaran.

Kedua lembaga ini memiliki peran yang berbeda namun saling terkait dalam menjalankan perekonomian suatu negara. Jika keduanya digabung, maka akan sulit untuk memisahkan tugas dan tanggung jawab masing-masing lembaga. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya konflik kepentingan antara Bank Sentral dan pemerintah dalam pengelolaan kebijakan ekonomi.

Wandi   28 Apr 2023

Umar:

Inflasi berkepanjangan dapat menurunkan daya beli, menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, dan merosotnya nilai mata uang. Kalau tidak balance, maka terjadilah hiperinflasi yang memicu krisis ekonomi.

Kalau soal apakah Indonesia akan menjadi seperti Sri Langka, sejauh ini sepertinya masih aman, karena penyebab krisis di Sri Langka adalah karena defisit anggaran. Sementara itu, di Indonesia sendiri bank sentralnya masih secara aktif mengendalikan tingkat inflasi dan mengatur anggaran agar masih di zona aman. 

Ananta   7 May 2023

Romanov: Setuju! Inflasi pada dasarnya tidak selalu buruk, karena itu menunjukkan bahwa ekonomi sedang tumbuh dan berkembang. Namun, jika inflasi terlalu tinggi dan berlarut-larut, maka dapat menyebabkan nilai uang kita menurun dan mengurangi daya beli kita. Oleh karena itu, penting untuk menjaga inflasi pada tingkat yang sehat dan stabil.

Menurut saya sendiri, sebagai warga negara, kita dapat melakukan beberapa tindakan untuk membantu menjaga stabilitas ekonomi. Pertama, kita dapat berbelanja dengan bijak dan tidak membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Kita juga dapat menabung dan menginvestasikan uang kita dengan cerdas, sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, kita juga dapat mendukung kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga inflasi pada tingkat yang sehat dan stabil. Misalnya, kita dapat mendukung kebijakan pengendalian harga, subsidi, dan pemberian insentif bagi sektor-sektor yang dianggap strategis.

Charlotte   8 May 2023
 Bang Jessie |  29 Apr 2021

The FED kan pihak swasta kan ya..tapi mengapa kebijakannya sangat mempengaruhi nilai tukar dollar?

Lihat Reply [30]

@ Bang Jessie:

Secara formal The Fed adalah bank sentral Amerika Serikat yang berada dalam pengawasan Kongres, meskipun mungkin dipengaruhi pihak swasta. The Fed bersifat independen dan mempunyai otoritas menentukan kebijakan moneter terutama suku bunga acuan dan juga stimulus, sehingga kebijakan The Fed sangat menentukan pergerakan nilai tukar US Dollar.

M Singgih   2 May 2021

Pengaruh the FED ini akan terasa di pasar uang atau ke instrumen lain juga pak? Seperti saham, obligasi, emas, dll?

Bang Jessie   11 May 2021

@ Bang Jessie:

Karena kebijakan The Fed bisa menentukan jumlah uang beredar melalui pengaturan suku bunga, stimulus dan kebijakan lainnya, maka keputusan ataupun statement The Fed bisa mempengaruhi semua instrumen di pasar keuangan termasuk saham dan obligasi.

Untuk emas, karena harga emas dipatok dalam US Dollar, maka keputusan ataupun statement The Fed tentu akan sangat berpengaruh pada pergerakan harganya.

M Singgih   14 May 2021

Mengapa tingkat pengangguran dikategorikan memilik dampak besar?

unemployment rate

Felix FX   17 May 2021

@ Felix Fx:

Tingkat pengangguran suatu negara berdampak tinggi karena akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Jika tingkat pengangguran tinggi, maka daya beli masyarakat akan berkurang yang mengakibatkan turunnya pengeluaran konsumen. Hal ini akan berdampak pada merosotnya penjualan ritel dan akan mempengaruhi output produksi, sehingga berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.

 

M Singgih   18 May 2021

Apa yang dilakukan trader menjelang pengumuman the fed?

Pengumuman The Fed kan hari Kamis (16-12-2021) dini hari mendatang. Apakah open posisinya menuggu setelah pengumuman, atau open posisi sekarang? Soalnya berdasarkan strategi trading saya, sinyal entry sudah sesuai. Takutnya kalau ada pengumuman the Fed, akan terjadi lonjakan harga exstrem. Mohon pencerahannya?

Chairil   14 Dec 2021

@ Chairil:

Sebaiknya menunggu setelah konferensi pers ketua The Fed, untuk menghindari slippage (loncatan harga) yang mungkin terjadi akibat volatilitas yang tinggi. Entry sekitar 15 hingga 30 menit setelah konferensi pers, yang mana arah pergerakan harga sudah jelas.

 

M Singgih   15 Dec 2021

setaip kapan kebijakan yang dikeluarkan oleh The Fed terjadwal waktunya?

Rustam Aji   17 May 2022

@ Rustam Aji:

Anda bisa melihat kalender ekonomi yang dirilis oleh forexfactory.com dan juga investing.com. Hari dan jam FOMC meeting, statement FOMC, notulen FOMC dan juga pidato yang disampaikan pejabat The Fed pasti akan terjadwal.

 

M Singgih   21 May 2022

Mengapa The FED kembali menaikkan suku bunga ?

Ganta   25 May 2022

Ada dua alasan utama kenapa The Fed menaikkan suku bunga saat ini (tahun 2022):

  • Laju inflasi sangat tinggi. Target inflasi The Fed hanya sekitar 2 persen, tetapi laju inflasi AS saat ini 8,3 persen (per April 2022).
  • Tingkat pengangguran AS menurun, sedangkan perekonomian terus menciptakan lapangan kerja baru dalam jumlah besar. Tingkat pengangguran AS saat ini 3.6 persen (per April 2022), merupakan yang terendah sejak Februari 2020. 

Selain itu, tentu pihak The Fed punya banyak pertimbangan lain yang berbasis pada proyeksi ekonomi mereka sendiri tentang AS dan global.

Aisha   26 May 2022

Apa keterkaitan Jackson Hole dan the Fed?

Abimayu   29 Aug 2022

Jackson Hole, atau lebih lengkapnya, "Simposium Jackson Hole", adalah simposium tahunan tentang kebijakan ekonomi yang digelar oleh Federal Reserve Kansas City di kota Jackson Hole, negara bagian Wyoming, Amerika Serikat.

Simposium adalah suatu seminar ilmiah di mana beberapa pembicara mengemukakan pidato singkat tentang topik yang ditentukan. Para pembicara dalam simposium Jackson Hole biasanya merupakan pimpinan bank sentral, menteri ekonomi, dan pejabat top bidang keuangan di berbagai negara. Salah satu agenda yang selalu ada dalam simposium tiap tahun: Pidato Ketua The Fed.

Jadi, keterkaitan Jackson Hole dan The Fed bisa dirangkum jadi dua poin:

  • The Fed Kansas City mengadakan simposium tahunan di Jackson Hole.
  • Ketua The Fed selalu menyampaikan pidato tentang kebijakan ekonomi dalam simposium tersebut.
Aisha   31 Aug 2022

Kata siapa sih the fed itu pihak swasta? Percaya hoaks utub kali yaaa...

Lha wong ketua the fed saja ditunjuk oleh presiden AS dan kongres kok dibilang swasta. mana ada perusahaan swasta kayak amazon atau google yang mau dicampur tangan pemerintah kayak gitu.

Superman   31 Aug 2022

M Singgih: Mengapa sih pasar selalu bergejolak ketika The FED melakukan sesuatu seperti rapat, konferensi dan sebagainya. Dan kalau memang terprediksi pasar bakal bergejolak maka sebagian besar trader pasti akan nahan untuk trading dong. Kalau begitu mengapa pasar Forex masih sangat berguncang ya? Kira-kira apa yang menyebabkan pergerakan tersebut?

Surya   5 Feb 2023

@ Surya:

Saat ada rilis statement The Fed mengenai suku bunga, stimulus atau kebijakan lainnya dan juga konferensi pers atau pidato pejabatnya, maka pasar akan sangat memperhatikan, baik pasar uang, pasar saham maupun pasar obligasi. Itu karena kebijakan The Fed akan sangat mempengaruhi US Dollar, yang akan sangat mempengaruhi pasar uang, saham maupun obligasi.

Dengan perubahan suku bunga The Fed, maka USD akan terdampak, dan semua mata uang mayor yang dipasangkan dengan USD akan terdampak. Perubahan suku bunga The Fed juga akan mempengaruhi kebijakan investasi dari perusahaan-perusahaan besar sehingga berdampak pada pasar saham. Juga yield obligasi pemerintah AS akan terkena dampaknya. Pergerakan USD memang akan sangat mempengaruhi pasar uang dan pasar saham dunia.


- Dan kalau memang terprediksi pasar bakal bergejolak maka sebagian besar trader pasti akan nahan untuk trading dong.

Maaf, bagaimana cara Anda trading? Apakah menunggu pasar tenang atau relatif tidak bergerak?
Maaf, saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini.

M Singgih   7 Feb 2023

Superman: Terus kok banyak onfluencer yang bilang The Fed itu bagian dari elite global gan...

Dan Apakah benar The Fed itu emang gak ada pihak manapun yang mengaudit?

Bagas Aji   8 Feb 2023

Bagas Aji:

la, influencer itu juga nggangep pemerintah US itu elite global kan? wajar lah, the fed jadi dibilang elite global juga.

buat suporter konspirasi kayak influencer itu, siapa si yg bukan elite global? tukang bakso di pinggir jalan aja bisa dianggep intel elite global.

Dan berita bohong itu kalau ada yang bilang The Fed nggak diaudit. La wong diaudit kok.

Gampangnya gini. The Fed tu lembaga independen tapi semi pemerintah ya, so pasti lah nggak bisa diaudit sembarang orang, tapi tetap ada pihak yg audit. Na, yang audit The Fed itu adalah US Government Accountability Office.

Sama juga kayak di indonesia, yg audit Bank Indonesia itu sapa? BPK RI. Bukan sembarang orang.

Superman   8 Feb 2023

@ Abimayu:

Itu bukan cuman “Jackson Hole”, kalau cuman Jackson Hole itu nama tempat di daerah Kansas City, AS.
Yang Anda maksudkan itu namanya Simposium Ekonomi Jackson Hole.

Simposium Ekonomi Jackson Hole diadakan dan disponsori oleh Federal Reserve Bank of Kansas City, di Wyoming, AS, setiap tahun, sejak tahun 1978. Simposium ini dihadiri oleh ketua bank sentral, menteri keuangan, akademisi dan pelaku ekonomi dari berbagai negara, termasuk negara-negara mata uang utama dunia.

Tema simposium Jackson Hole setiap tahun selalu berbeda. Dalam simposium ini, para peserta yang hadir akan membahas isu-isu perekonomian dunia saat ini. Disamping pemaparan setiap partisipan yang diundang, simposium ini juga diisi dengan diskusi dan penulisan makalah.

Tidak tertutup kemungkinan pimpinan bank sentral dari negara lain juga akan menyampaikan pidato. Perhatian pelaku pasar tentunya akan tertuju pada ketua The Fed selaku tuan rumah.
Jadi itulah kaitannya Simposium Jackson Hole dan The Fed.

M Singgih   10 Feb 2023

Keputusan dan tanggung jawab ini kenapa diberikan kepada badan independen seperti The Fed dan BI ya pak? Kenapa tidak bekerja langsung di bawah menteri keuangan?

Iswinarti   11 Feb 2023

Iswinarti: Pertama-tama kakak harus mengerti tugas dari menteri keuangan dan Bank Sental :

Menteri keuangan memiliki tugas yang bersifat sebagai bendahara keuangan negara, dimana pengeluaran dan pendapatan negara (kebijakan Fiskal) diatur oleh menteri keuangan. Sebagai contoh dalam hal pajak, Gubernur tidak pernah ikut campur dan kebijakan ini murni diciptakan oleh menteri keuangan. Selain itu kebijakan Fiskal 

Sedangkan, bank sentral lebih mengendalikan uang itu sendiri. Dimana kebijakan seperti suku bunga acuan, menjual surat berharga, dan sebagainya. Hal itu dibiarkan bebas tanpa campur tangan pemerintah agar kebijakan lebih berjalan lebih cepat karena tugas dari Bank Sentral sendiri adalah menjaga sistem perputaran uang. (kebijakan moneter).

Intinya adalah :

Menteri Keuangan = bendahara negara (menyeimbangkan neraca pengeluaran dan pemasukan negara)

Bank Sentral = bank negara.

atau simplenyaa menteri keuangan itu ibarat Nasabah sedangkan bank sentral ibaratnya adalah Bank

Wahyu   11 Feb 2023

@ Iswinarti:

Bank sentral seharusnya memang independen, agar tidak ada intervensi dari pemerintah yang bersifat politik, dan agar pasar percaya bahwa kebijakan yang diambil oleh bank sentral adalah obyektif dan kredibel.

Pada banyak negara industri maju, ada pemisahan antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal dibuat oleh pemerintah sementara kebijakan moneter dibuat oleh bank sentral. Kebijakan fiskal meliputi pajak, pengeluaran pemerintah, pebnerimaan negara dan juga utang piutang. Sementara kebijakan moneter mencakup tingkat suku bunga, stimulus dll untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar.

M Singgih   15 Feb 2023

Apakah benar The FED itu memiliki pengaruh kuat di pasar ekonomi manappun karena US Dollar itu menjadi uang yang pling bnyk digunakan di dunia? Sehingga apapun keputusan the FED akan mempengaruhi US dollar yang bisa pengaruh ke dunia?

Mengapa US Dollar jadi seperti mata uang dunia, dan apakah mungkin ada the next mata uang dunia lainnya??

Bagus   24 Feb 2023

@ Bagus:

- Apakah benar The FED itu memiliki pengaruh kuat di pasar ekonomi manappun karena US Dollar itu menjadi uang yang pling bnyk digunakan di dunia? Sehingga apapun keputusan the FED akan mempengaruhi US dollar yang bisa pengaruh ke dunia?

Ya, benar.


- Mengapa US Dollar jadi seperti mata uang dunia, dan apakah mungkin ada the next mata uang dunia lainnya??

Karena US Dollar adalah mata uang yang paling banyak peredarannya dan paling banyak digunakan sebagai cadangan devisa negara negara di dunia. Mengenai adanya kemungkinan yang menggantikan posisi US Dollar sebagai mata uang yang paling banyak digunakan bisa saja, tetapi saat ini belum. Beberapa tahun silam ada yang meramalkan Euro bisa menggantikan posisi USD tetapi sampai sekarang belum tampak tanda-tandanya.

M Singgih   28 Feb 2023

Bagus: Menarik sih pertanyaan ini mengenai mengapa US dollar jdi mata uang dunia dan ada ga next mata uang dunia lainnya.

Ini sih tergantung yaa, utk saat ini sihh belum ada. Hal ini dikarenakan status Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi dan politik global dimana menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dan memiliki peran yang signifikan dalam politik global. Oleh karena itu, mata uang AS menjadi salah satu pilihan utama dalam perdagangan internasional. Selain itu jga, US Dollar dipercaya stabil dan memiliki likuiditas tinggi juga.

Dan faktor terakhir mengenai US Dollar menjadi mata uang dunia adalah Perjanjian Bretton Woods tahun 1944. Jadi, setelah Perang Dunia II, negara-negara dunia (44 negara) menyepakati sistem moneter internasional yang didasarkan pada US Dollar. Sistem ini membuat US Dollar menjadi mata uang cadangan dunia dan membuatnya menjadi mata uang utama dalam perdagangan internasional.

Ad sih beberapa potensi mata uang lain jdi mata uang dunia seperti Yuan RMB tpi kyknya masih sulit bngt utk gantiin dollar dimana utk jadi mata uang dunia, salah satunya adalah dukungan politik global dimana terjadi dngn US Dollar saat perjanjian Bretton Woods.

Jamie   28 Feb 2023

Apakah desas-desus atau rumor yang berkaitan dengan The Federal Reserve (The Fed) dapat mempengaruhi pasar forex meskipun belum ada rilis berita resmi? Bagaimana kemungkinan rumor tentang sikap hawkish The Fed dapat menyebabkan penguatan USD sementara waktu? Dan bagaimana hubungannya dengan sentimen pasar yang dapat berubah drastis akibat rumor atau desas-desus yang beredar?

Mohon penjelasannya, terima kasih bapak/ibu!

Hanif   18 Apr 2023

Hanif:

Tentu bisa mempengaruhi. Ingat prinsip: pasar forex sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar, yang bisa berubah-ubah dengan cepat tergantung pada berbagai faktor, termasuk rumor atau desas-desus yang beredar.

Ketika rumor tentang sikap hawkish The Fed beredar, hal ini dapat menyebabkan penguatan USD sementara waktu. Hal ini karena kebijakan moneter yang lebih ketat cenderung membuat suku bunga AS naik, sehingga menarik minat investor untuk membeli USD.

Garisbawahi kata "sementara waktu", jadi jangan mudah FOMO, karena kalau telat masuk pasar dan harga sudah berbalik, malah beresiko membawa kerugian. 

Ananta   20 Apr 2023

Hanif:

Mari bayangkan begini. Seandainya ada rumor atau desas-desus bahwa pemerintah mangkir bayar subsidi minyak goreng, sehingga pabrik-pabrik mau mogok produksi.

Banyak orang bakal berpikir, "wah, bakal ada kelangkaan migor nih".

Orang yang kebetulan profesinya pedagang mungkin mikir lagi, "borong minyak sekarang, besok-besok bisa dijual lebih mahal".

Resto dan ibu rumah tangga mikirnya sama. "Ayo beli migor sekarang, daripada besok-besok malah nggak dapat barangnya."

Kenapa mereka semua mau beli migor sekarang? Karena EKSPEKTASI kelangkaan di masa depan, serta SPEKULASI akan terjadinya kenaikan harga.

Akibatnya, harga minyak goreng sudah naik duluan meskipun pabrik-pabrik masih memproduksi seperti biasa dan kelangkaan itu belum terjadi sama sekali. Bahkan lebih dari itu: kelangkaan itu mungkin tidak akan terjadi sama sekali kalau pemerintah ternyata berhasil menyelesaikan masalah dengan cepat.

Seperti itu pula penjelasannya, mengapa rumor tentang The Fed bisa mempengaruhi pasar meski belum ada berita resmi. Seperti itu pula penjelasannya, mengapa sentimen pasar bisa dipengaruhi oleh desas-desus belaka.

Pasar forex, pasar migor, semuanya toh sama-sama pasar.

Aisha   8 May 2023

@ Hanif:

- Apakah desas-desus atau rumor yang berkaitan dengan The Federal Reserve (The Fed) dapat mempengaruhi pasar forex meskipun belum ada rilis berita resmi?

Bisa.

- … Bagaimana kemungkinan rumor tentang sikap hawkish The Fed dapat menyebabkan penguatan USD sementara waktu?

Hawkish berarti cenderung pada kenaikan suku bunga, sehingga nilai tukar USD akan cenderung menguat.

- … Dan bagaimana hubungannya dengan sentimen pasar yang dapat berubah drastis akibat rumor atau desas- desus yang beredar?

Sentimen pelaku pasar memang bisa terpengaruh oleh rumor. Meski demikian sentimen bisa berbalik jika data yang dirilis tidak sesuai dengan rumor yang beredar sebelumnya.

M Singgih   12 May 2023

Ganta:

Secara general, The FED menaikkan suku bunga karena beberapa alasan:
Pertama, untuk mengendalikan inflasi. Dengan menaikkan suku bunga, pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga mengurangi belanja dan mengendalikan permintaan, yang pada gilirannya dapat membantu mengendalikan inflasi.

Kedua, untuk mendorong tabungan dan menghentikan spekulasi yang berlebihan. Dengan suku bunga yang lebih tinggi, orang cenderung lebih memilih menyimpan uang mereka daripada menginvestasikan atau berutang, sehingga mendorong pertumbuhan yang lebih stabil.

Terakhir, untuk menjaga nilai tukar mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi dapat menarik investor asing dan menjaga stabilitas mata uang negara.

Ananta   22 May 2023
 Mikasa |  8 Feb 2022

Apakah pergerakan harga saham terpengaruh oleh keputusan the Fed?

Lihat Reply [14]

Saham AS dapat terpengaruh oleh keputusan The Fed, tetapi tidak selalu. Hubungan antara keduanya adalah hubungan tidak langsung. Pengaruh muncul karena keputusan suku bunga The Fed akan menjadi acuan untuk suku bunga obligasi, perbankan, dll.

Apabila suku bunga The Fed naik, bunga bank dan obligasi akan meningkat sehingga perusahaan-perusahaan perlu mengeluarkan uang lebih banyak untuk membayar utang. Biaya untuk ekspansi seperti mendirikan pabrik baru, merintis jalur marketing baru, dll juga bakal bertambah. Akibatnya, kenaikan suku bunga The Fed biasanya punya dampak negatif bagi pendapatan perusahaan dan harga saham pada umumnya.

Di sisi lain, kenaikan suku bunga The Fed justru dapat menguntungkan bagi perbankan dan saham-saham terkait. Ini karena pendapatan bunga mereka juga berpotensi meningkat. 

Situasi sebaliknya jika The Fed menurunkan suku bunga. Ketika suku bunga The Fed turun, perusahaan-perusahaan umum diuntungkan dan perbankan cenderung dirugikan.

Aisha   9 Feb 2022

Hemm begitu, berarti kalo kita berinvestasi/trading saham di perusahaan bidang finansial, kebijakan dar the Fed juga perlu diperhatikan?

Mikasa   9 Feb 2022

Tentu saja. Kebijakan The Fed wajib dipantau oleh investor dan trader di seluruh dunia, tak peduli kita sedang berinvestasi pada instrumen apa saja. Termasuk juga ketika kita berinvestasi pada perusahaan bidang finansial.

Di Indonesia pun, kebijakan The Fed akan selalu dipantau oleh para investor dan trader. Karena kebijakan mereka dapat memengaruhi aksi investor asing dan kebijakan Bank Indonesia juga.

Aisha   10 Feb 2022

Berapa lama efek kebijakan yang diambil the FED bisa berpengaruh ke pergerakan sebuah aset? 

Mikasa   10 Feb 2022

Efek kebijakan The Fed itu bervariasi untuk setiap instrumen investasi, dan tergantung jenis kebijakan serta situasinya juga. Ada yang hanya punya efek instan, ada juga yang punya efek jangka panjang. Kita tidak bisa pukul rata untuk semuanya.

Contohnya: Pejabat The Fed "memperkirakan" kenaikan suku bunga tahun 2022 akan terjadi sebanyak tiga kali. Pernyataan individual seperti ini langsung berimbas ke pasar. Tapi kemungkinan hanya akan berimbas singkat pada forex dan saham. Sedangkan pasar obligasi akan memperhatikannya dalam kurun waktu lebih lama (setidaknya sampai "perkiraan" itu terwujud").

Aisha   11 Feb 2022

Apakah ada korelasi saham Indonesia dengan kebijakan the FED? Terima kasih

Restu   22 Jun 2022

Kebijakan Federal Reserve berdampak ke seluruh dunia, karena mata uang dolar AS merupakan alat pembayaran utama dalam perdagangan dan transaksi keuangan internasional.

Ketika The Fed menaikkan suku bunga, dolar AS menguat, maka arus modal asing akan kembali ke mancanegara. Akibatnya, bisa terjadi aksi jual saham di Indonesia. 

Ketika The Fed menurunkan suku bunga, dolar AS melemah, maka arus modal asing akan mencari bunga yang lebih tinggi. Salah satunya, ke Indonesia. Akibatnya, bisa terjadi banjir modal asing masuk ke saham Indonesia.

Ada pula dampak khusus pada emiten eksportir/importir tertentu. Ketika kurs dolar menguat/melemah dan berdampak pada kurs rupiah menguat/melemah, maka pendapatan emiten eksportir/importir akan ikut terpengaruh, sehingga harga sahamnya juga bisa cenderung naik/turun.

Aisha   24 Jun 2022

Lantas bagaimana The Fed juga bisa mempengaruhi pasar kripto ya kak? Mohon penjelasannya....

Sergey   21 Sep 2022

Kripto punya karakter khas terdesentralisasi dan tidak diatur oleh otoritas mana pun. Oleh karena itu, The Fed tidak dapat mempengaruhi pasar kripto secara langsung.

Lalu, kenapa ada berita atau analisis yang menyebutkan bahwa bitcoin jatuh karena The Fed begini atau begitu? Yang mempengaruhi pasar kripto sebenarnya adalah sikap para investor/trader dan bukan kebijakan The Fed itu sendiri.

Dalam hal ini, perlu diperhatikan bahwa kebijakan The Fed apa pun akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan investor di seluruh dunia. Umpamanya ketika The Fed menaikkan suku bunga, maka investor akan lebih memilih untuk menyimpan deposito dolar AS daripada deposito euro. 

Nah, dalam skenario yang sama, Bitcoin cenderung jatuh ketika The Fed menaikkan suku bunga. Kenapa? Bitcoin dan kripto lain merupakan aset yang tidak memberikan bunga, sehingga investor cenderung lebih memilih dolar AS yang memberikan bunga lebih besar.

Aisha   22 Sep 2022

@Restu: Ada korelasinya. 

Jika The Fed menaikkan suku bunga, investor akan cenderung mengalihkan dana mereka dari pasar saham ke pasar obligasi yang dianggap lebih aman, karena menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga saham.

Sebaliknya, jika The Fed menurunkan suku bunga, investor akan cenderung mengalihkan dana mereka dari pasar obligasi ke pasar saham yang dianggap lebih menguntungkan, karena menawarkan tingkat bunga yang lebih rendah. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga saham.

Secara umum, kebijakan The Fed dapat mempengaruhi tingkat risiko di pasar global, yang dapat mempengaruhi arus modal dan harga saham di Indonesia.

Ananta   14 Jan 2023

Jika The Fed menaikkan suku bunga, maka investor lebih memilih aset berisiko atau tidak? Saya masih bingung

Kardi   10 Mar 2023

Kardi: Jika The Fed menaikkan suku bunga, biasanya investor akan lebih memilih aset yang lebih aman dan kurang berisiko seperti: obligasi atau surat utang pemerintah, atau Depositomaupun aset aman lainnya karena mereka dapat memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan aset berisiko seperti saham atau properti.

Hal ini dikarenakan kenaikan suku bunga biasanya memperkuat nilai mata uang negara tersebut dan menurunkan tingkat inflasi, sehingga investasi seperti itu menjadi lebih menarik bagi investor.

Namun, keputusan investor dalam memilih aset berisiko atau tidak juga tergantung pada faktor-faktor lain, seperti outlook ekonomi global, kondisi pasar saham, dan sentimen pasar secara keseluruhan. Jika outlook ekonomi dan kondisi pasar saham positif, investor mungkin masih cenderung memilih aset berisiko, meskipun suku bunga naik. Sebaliknya, jika outlook ekonomi dan kondisi pasar saham buruk, investor mungkin akan lebih memilih untuk meminimalkan risiko dan memilih aset yang lebih aman.

Mardini   11 Mar 2023

Kardi:

Jika The Fed menaikkan suku bunga, maka keputusan investor untuk memilih aset berisiko atau tidak akan tergantung pada sejumlah faktor.

Secara umum, kenaikan suku bunga dapat menyebabkan investor untuk lebih memilih aset dengan risiko rendah seperti obligasi atau deposito yang menawarkan hasil yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Hal ini karena investor dapat memperoleh pengembalian yang lebih baik tanpa harus menanggung risiko yang lebih besar.

Namun, kenaikan suku bunga juga dapat mengurangi permintaan untuk saham atau aset berisiko lainnya, terutama jika kenaikan suku bunga tersebut terjadi sebagai respons terhadap inflasi yang tinggi atau ketidakpastian ekonomi.

Kenaikan suku bunga dapat memperumit atau memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh dari investasi pada aset berisiko.

Dengan demikian, keputusan investor untuk memilih aset berisiko atau tidak akan sangat tergantung pada situasi ekonomi dan kebijakan moneter yang diterapkan oleh The Fed.

Ananta   23 Mar 2023

Mikasa:

Ya, kebijakan dari The Fed (Federal Reserve) dapat mempengaruhi pasar saham secara keseluruhan, termasuk perusahaan bidang finansial. Kebijakan yang dilakukan oleh The Fed dapat mempengaruhi suku bunga dan likuiditas pasar, yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan bidang finansial. Sebagai contoh, ketika The Fed menaikkan suku bunga, maka perusahaan bidang finansial dapat merasakan dampak negatif, karena biaya pinjaman mereka meningkat dan dapat mengurangi minat investor dalam melakukan investasi. Sebaliknya, ketika The Fed menurunkan suku bunga, maka perusahaan bidang finansial dapat mengalami peningkatan minat investor dan kinerja yang lebih baik. Tapi ini bukan harga mati, selain kebijakan The Fed, anda juga tetap harus mempelajari cara-cara analisa saham lainnya. 

Ananta   10 Apr 2023
 

Kirim Komentar Baru