EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,160.60   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 4 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 4 jam lalu, #Saham AS

Seberapa Besar Dampak Serangan Teror Di Pasar Finansial?

Penulis

Rangkaian serangan di Paris juga berimbas di pasar forex dan komoditas. Belajar dari beberapa serangan teror lain yang telah terjadi sebelumnya, pergerakan harga yang disebabkannya tidak bertahan lama. Bagaimana dengan saat ini?

Rangkaian serangan di Paris yang menimbulkan sedikitnya 129 korban tewas dan memicu reaksi internasional, juga berimbas di pasar forex dan komoditas. Belajar dari beberapa serangan teror lain yang telah terjadi sebelumnya, pergerakan harga yang disebabkannya tidak bertahan lama. Setelah kepanikan mereda, harga cenderung kembali ke tren sebelumnya. Bagaimana dengan saat ini?

ilustrasi

 

Dampak Serangan Teror Di Pasar Finansial Dunia

Meski serangan di Paris akhir pekan lalu memicu kenaikan minat investor pada safe haven seperti emas dan Yen, tetapi pada dasarnya pasar modal Amerika dan Eropa tidak terpengaruh. Hanya pasar modal di Asia yang nampak gonjang-ganjing karenanya, mengingat risiko investasi di pasar ini pun memang sedang mengalami peningkatan.

Sedangkan terkait dengan forex, meski nampak EUR/USD anjlok dan beberapa mata uang lainnya terimbas langkah-langkah penghindaran risiko investor, tetapi banyak analis meyakini bahwa pasar pada dasarnya masih lebih dibayangi oleh divergensi kebijakan the Fed dengan bank-bank sentral lain. Dalam situasi ini, pergerakan forex dinilai akan segera lepas dari shock yang ditimbulkan tragedi Paris.

Jika ditinjau kembali serangan-serangan teror sebelumnya, akan nampak bahwa reaksi pasar tidak bertahan lama. Kathy Lien dari BK Asset Management mencatat bahwa dampak terbesar dan terlama dialami pasar finansial Barat pasca serangan 9/11 di New York, yaitu selama 8 hari. Pengaruh pemboman pada Maret 2004 di Madrid, Spanyol, hanya bertahan 3 hari. Sedangkan imbas pemboman Juli 2005 di London terhadap FTSE dan Sterling, serta dampak penyerangan Charlie Hebdo Januari kemarin terhadap saham-saham Zona Euro, masing-masing terasa selama dua hari saja. Reaksi-reaksi tersebut menunjukkan bahwa secara historis, serangan teror hanya memiliki dampak jangka pendek di pasar finansial, barangkali karena investor dan masyarakat pada dasarnya memiliki ketahanan tertentu terhadap teror.

 

Tak Ada Perubahan Besar Pada Fundamental

Secara khusus, serangan teror di Perancis justru memberikan keyakinan lebih besar pada para analis yang sebelumnya memperkirakan Euro bakal mencapai paritas terhadap Dolar AS (EUR/USD = 1).

Perancis merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di Zona Euro, dan serangan teror tersebut diprediksi akan mempengaruhi aktivitas ekonomi, perdagangan, dan kunjungan wisata. Dalam beberapa bulan terakhir, sebagaimana ditampilkan oleh data PMI, Jerman masih lesu sedangkan Perancis nampak mulai bangkit; tetapi peristiwa ini berpotensi memberikan tekanan tambahan. Dalam situasi dimana kondisi ekonomi Jerman dan Perancis bermasalah lagi, maka peluncuran stimulus tambahan oleh ECB semakin mungkin terjadi.

Sementara itu, di pasar komoditas, meski Emas dan Minyak rebound sejak awal pekan ini, tetapi prospeknya masih tetap suram. Kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed masih membayangi harga logam mulia. Sementara itu, masalah melimpahnya pasokan minyak global dan penurunan permintaan tetap menjadi topik perbincangan utama di kalangan investor emas hitam ini. Meskipun memanasnya konflik di Timur Tengah sebagai akibat dari serangan teror cenderung menaikkan harga minyak, tetapi kemungkinan akan menurunnya permintaan minyak dari wilayah-wilayah terlanda perlambatan ekonomi di Eropa dan Asia juga menajam.

Dengan kata lain, jika dipantau secara keseluruhan, serangan-serangan teror di Barat, termasuk tragedi Paris Sabtu lalu, tidak terlalu besar mempengaruhi pasar finansial. Meski itu memang merupakan suatu kejadian yang tragis, tetapi selama lansekap fundamental di dunia finansial tidak mengalami perubahan substansial, maka perspektif pelaku pasar akan tetap kembali ke tren asal. Diantara isu-isu yang mewarnai lansekap fundamental saat ini, paling kritis adalah proyeksi kenaikan Fed rate dan ditambahnya QE ECB di bulan Desember mendatang, serta masih berlanjutnya perlambatan ekonomi Dunia.

253748

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.