Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 13 jam lalu, #Saham Indonesia

8 Hal Yang Perlu Diperhatikan Di FOMC Desember 2016

Nadia 13 Dec 2016
Dibaca Normal 5 Menit
forex > analisa >   #fomc
Tak hanya suku bunga, sinyal-sinyal kebijakan moneter The Fed tahun depan pun turut menjadi perhatian. Dolar diperkirakan akan merosot jika FOMC memutuskan hal-hal ini.

Rapat rutin kebijakan moneter The Fed alias FOMC yang digelar pada tangga 14-15 Desember 2016 ini, tampaknya akan menjadi event puncak sebelum pasar sepi dalam rangka liburan Natal dan Tahun Baru. Tak hanya menantikan apa kebijakan The Fed pada suku bunga, sinyal-sinyal untuk kebijakan moneter The Fed tahun depan pun turut menjadi perhatian.

gedung-the-fed

Perangkat CME FedWatch saat ini telah memasang persentase 97.2 persen terhadap kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga bank sentral Amerika minggu ini. Rentang level suku bunga yang diprediksikan adalah antara 0.50 persen sampai dengan 0.75 persen.

Masih segar di ingatan, pada bulan yang sama tahun 2015 lalu, setelah bertahun-tahun suku bunga The Fed "ngendon" di kisaran 0.00 persen sampai dengan 0.25 persen, akhirnya Yellen dan rekan-rekannya mantap menaikkannya menjadi 0.50 persen untuk kali pertama.

5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dari FOMC Desember 2016

Lalu, apa sajakah yang perlu diperhatikan dari rapat FOMC The Fed terakhir tahun ini? Menurut ekonom kenamaan Bloomberg, Mohamed El-Erian, ada 5 hal yang perlu disimak:

1. Kenaikan Suku Bunga Hingga 25 basis poin
The Fed akan menaikkan suku bunga hingga 25 basis poin untuk kedua kalinya setelah sepuluh tahun. Kondisi ini dipertimbangkan dari dua faktor--full employment dan target inflasi 2 persen --serta kesesuaian dengan ekspektasi pasar tentang bunga. Selain itu, kebijakan yang sering disingkat dengan "Fed Hike" ini diterapkan setelah gejolak dari luar AS (khususnya Eropa, terlepas dari hasil referendum Italia minggu lalu) dianggap mereda.

2. Ketenagakerjaan Dan Inflasi
Lebih lanjut tentang dua faktor yang menjadi pertimbangan untuk Fed Hike, kebijakan moneter bank sentral pimpinan Janet Yellen tersebut akan dipengaruhi pula oleh penurunan tingkat pengangguran menjadi 4.6 persen. Namun, partisipasi tenaga kerja turun menjadi 4.6 persen meski pembukaan lapangan kerja bulanan masih cukup solid. Sementara itu dalam hal inflasi, sedikit kenaikan inflasi yang sesuai dengan ekspektasi pasar, terganjal oleh penurunan pertumbuhan pendapatan rata-rata perjam para pekerja di AS.

3. Beberapa Kali Kenaikan Suku Bunga di Tahun 2017
Untuk petunjuk ke depan, The Fed akan tetap membuka kemungkinan akan adanya beberapa kali kenaikan pada tahun 2017. Bukan hanya sebagai antisipasi atas solidnya ekonomi AS untuk tahun depan, tapi juga karena adanya prediksi akan kenaikan inflasi dan pertumbuhan sehubungan dengan pengumuman kebijakan yang dirancang oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump.

Pertimbangan penting yang perlu diperhatikan adalah, seberapa aktif kebijakan fiskal AS--khususnya jika belanja infrastruktur lebih produktif--akan memungkinkan normalisasi kebijakan moneter jadi lebih cepat.

4. "Blue Dot" The Fed Tak Diturunkan
Untuk kali pertama lagi setelah waktu yang lama, Blue Dot atau Titik Biru FOMC--yakni indikator yang menggambarkan ekspektasi para anggota The Fed per invdividu tentang suku bunga ke depan--tak turun secara signifikan. Malahan, sebagian besar memandang tak ada perubahan. Sedangkan, ekspektasi pasar memandang adanya kenaikan.

Grafik di bawah ini adalah grafik Dot Plot The Fed, sumbu Y menampilkan level suku bunga, sumbu X menampilkan tahun, dan dot-dot adalah jumlah anggota Federal Reserve AS yang memberikan pandangan tentang level suku bunga:

blue-dot-the-fed


5. Menunggu Detil Administrasi Kebijakan Ekonomi Donald Trump

Kendati nuansa pengetatan moneter mendominasi pasar, para anggota The Fed sebetulnya lebih memilih untuk menunggu rincian kebijakan ekonom Trump. Sehingga, prediksi kebijakan ke depan pada dasarnya tergantung pada data.


Korelasi Skenario FOMC Desember dengan Dolar AS

Setelah mengetahui apa yang perlu diperhatikan dari kebijakan FOMC Desember 2016, lalu bagaimana kira-kira gerak Dolar untuk trading forex minggu ini? Sebagian trader mungkin memilih untuk minggir dari pasar dulu dan menunggu pergerakan setelah hari Kamis. Namun, bagi yang tetap ingin bertrading, Kathy Lien dari BK Asset Management memberikan analisisnya yang diringkas sebagai berikut:

1. Jika Suku Bunga Naik Tapi Yellen Tak Berikan Petunjuk Ke Depan
Dolar AS kemungkinan akan merosot. Mengingat seberapa cepat dan agresifnya apresiasi ke Dolar AS beberapa bulan terakhir, profit taking kemungkinan akan tertunda cukup lama. Mengapa Yellen tak berikan petunjuk? Seperti yang dikatakan El-Erian, mereka (The Fed) menunggu detil kebijakan Trump.

2. Jika Suku Bunga Naik Dan Yellen Indikasikan Jeda Kenaikan Suku Bunga
Dolar kemungkinan akan jatuh pula, bahkan lebih agresif dibandingkan skenario pertama. Profit taking di akhir tahun sebenarnya tak lazim, tapi jika skenarionya seperti demikian, maka akan ada kontinuitas dan sell dollar karena penurunannya dianggap akan menguntungkan bagi perdagangan. USD/JPY dan EUR/USD menurut Lien akan menjadi pair dengan pergerakan terkuat.

3. Jika Suku Bunga Naik Dan Yellen Tekankan Kebutuhan Akan Pengetatan Moneter
Dolar AS kemungkinan akan melonjak. Kita mungkin akan melihat USD/JPY menembus level 115 dengan mudahnya dan EUR/USD akan menabrak level 1.05. AUSD/USD pun bisa jadi akan berlari hingga 73 sen.

Terlepas dari ketiga skenario yang dianalisisnya, Lien menganggap skenario yang paling mungkin adalah skenario nomor 1 karena The Fed memang masih membutuhkan kepastian rencana ekonomi Presiden AS yang baru.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 6 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 6 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 13 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/USD berubah arah setelah komentar hawkish dari Lagarde, 1 hari, #Forex Fundamental

NZD/USD naik menuju level 0.5950 di tengah dolar AS yang lemah, sentimen risk-on, 1 hari, #Forex Teknikal

 XAU/USD pulih karena kewaspadaan pasar, menargetkan level $2,400, 1 hari, #Emas Teknikal

USD/CAD melemah mendekati level 1.3750 karena sentimen risiko yang membaik di tengah dan melemahnya minyak mentah, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan penjualan mobil selama periode Januari–Maret 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka rebound pada perdagangan hari ini, naik 0.35% ke level 7,156, 1 hari, #Saham Indonesia

Pada Rabu (17/April), BEI melakukan pengumuman Unusual Market Activity (UMA) terhadap saham PT Barito Renewables Tbk (BREN), 1 hari, #Saham Indonesia

Kapitalisasi pasar alias market cap PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) makin menggembung, sudah menembus Rp1,063 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru