Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 11 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

AS Cabut dari TPP, Akankah Ekonomi Global Terpengaruh?

Nadia 25 Jan 2017
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa >   #ekonomi
AS sudah resmi keluar dari the Trans-Pacific Partnership (TPP). Apakah TPP itu? Apakah TPP lantas tak punya masa depan dengan hengkangnya AS?

Presiden AS, Donald Trump, mengawali kinerjanya sebagai pemimpin negara dengan mengeluarkan negaranya dari perjanjian kerjasama the Trans-Pacific Partnership (TPP). Agaknya, Trump tak main-main dengan janji kampanyenya. Namun sebenarnya, apakah TPP itu? Apakah TPP lantas tak punya masa depan dengan hengkangnya AS?

trump-tinggalkan-tpp


Apakah TPP Itu?

Trans-Pacific Partnership (TPP) adalah salah satu bentuk kemitraan perdagangan bebas multilateral (Free Trade Agreement/FTA) yang berhasil menghimpun 12 negara Asia-Pasifik pada bulan Februari 2016 lalu. Pendirian TPP pertama kalinya terjadi pada tahun 2006.

Negara-negara anggota TPP sebelum AS keluar adalah AS, Jepang, Malaysia, Vietnam, Singapura, Brunei Darussalam, Australia, New Zealand, Kanada, Meksiko, Chili and Peru. 12 negara tersebut mempunyai andil hingga 40% dari output ekonomi dunia.

 

Seberapa Besar TPP Itu?

Cukup besar. 12 negara sebelum AS hengkang berpopulasi total 800 juta orang. Jumlah itu hampir dua kali lebih besar daripada jumlah penduduk gabungan negara-negara Single Market Uni Eropa.

 

Tujuan TPP

Tujuan pembentukan kemitraan TPP ini adalah untuk mempererat ikatan ekonomi antar negara-negara anggota, memotong bea perdagangan, dan membantu pertumbuhan perdagangan. Para anggota TPP juga berharap dapat menjalin kerjasama yang lebih dekat sehingga memungkinkan kerjama kebijakan dan regulasi ekonomi.

Masih ingat, kan, dengan bentuk kerja sama perdagangan Single Market? Nah, TPP ini dirancang agar dapat mejadi Single Market yang besar seperti Uni Eropa. Sayangnya, TPP punya kelemahan, yakni belum diratifikasi. Hanya Jepang satu-satunya negara yang sudah meratifikasi pakta perdagangan ini.

AS sendiri melibatkan diri dalam TPP pada masa pemerintah George W. Bush tahun 2008. Perundingan-perundingan AS untuk bergabung dalam kemitraan TPP ini pun dilakukan secara informal mulai dari Bush, lalu diteruskan dengan kajian baru oleh Obama.

peta-tpp

Kemenangan Trump dalam Pemilu Presiden AS di akhir tahun 2016 lalu, bagaikan sebuah alamat buruk bagi TPP. AS adalah as roda penggerak kesepakatan dagang ini. Negara-negara lain mungkin bisa membangun pakta-pakta perdagangan dengan skala yang lebih kecil, tapi mungkin tak akan seperkasa TPP dengan AS.

Dalam Forum Ekonomi Dunia yang digelar di Davos minggu lalu, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, telah jelas menyebutkan bahwa negaranya akan mempertahankan globalisasi dari upaya-upaya populis yang ingin mengakhiri era perdagangan bebas.

 

Untung-Rugi TPP Bagi AS

Mantan Presiden Barrack Obama memperlakukan TPP sebagai salah satu prioritas dalam pemerintahannya. Terlebih lagi, TPP berfungsi menopang posisi Amerika di wilayah Asia-Pasifik, dimana raksasa ekonomi lainnya, China, juga tak kalah berpengaruh.

Akan tetapi, bagi oposisi Obama, TPP dianggap sebagai kesepakatan terselubung yang hanya menguntungkan bisnis-bisnis besar AS dan negara-negara lainnya. Ekspansinya harus mengorbankan lapangan-lapangan kerja Amerika dan kedaulatan nasional, serta merugikan UKM.

Dalam kampanyenya, Trump bahkan menyebut TPP sebagai "kesepakatan yang mengerikan". Namun, bukan hanya Trump sebetulnya yang kontra akan kemitraan ini. Kritik-kritik dari sayap kiri juga mengatakan bahwa gara-gara TPP, AS harus merelakan pengurangan lapangan kerja.

TPP juga dianggap sebagai "penghasut" pemerintah AS untuk mengubah kebijakan, misalnya dalam hal layanan kesehatan dan pendidikan. Pendeknya, TPP bagi oposisi akan menyulut persaingan sengit antar sektor ketenagakerjaan negara-negara anggotanya.

 

Apakah TPP Akan Lumpuh Tanpa AS?

Meskipun Jepang, melalui PM Shinzo Abe, mengaku kecewa akan keputusan Trump untuk cabut dari TPP, negara-negara anggota TPP lainnya kemungkinan besar tidak akan membiarkan pakta besar ini bubar begitu saja. Jepang boleh patah hati karena ditinggal AS dari TPP, mengingat pasar Jepang ke AS ada sebesar 250 juta konsumen. Namun, negara-negara penggagas awal TPP, termasuk juga New Zealand, memberikan masukan-masukan penting yang memungkinkan TPP tetap berdiri walau tanpa AS.

 

Trump Cabut AS Dari TPP = Gol Bunuh Diri Vs. China ?

Yang menarik, kepergian AS dari TPP ini justru membuka jalan bagi China, yang jelas menunjukkan kontradiksinya pada pemerintahan Trump, untuk masuk dan mengambil alih kemudi. Isu perang dagang pun berkobar.

Seperti pendapat Edward Alden, Ekonom Senior di Council on Foreign Relations yang dikutip oleh CNN, "Trump seolah melemparkan begitu saja sumber pengungkit besar bagi kebangkitan China," tuturnya. "Padahal, aturan pertama negosiasi adalah jangan menghadiahkan sesuatu untuk sesuatu yang tak ada imbal baliknya. Ia (Trump), dalam hal ini, terlalu grusa-grusu."

Jadi, seperti yang banyak diberitakan, dunia makin tak pasti dengan Donald J. Trump sebagai orang nomor satu di negara adidaya. China, sudah memegang bola pertama. Kita tunggu saja langkah AS dan China selanjutnya terhadap pakta dagang TPP.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 11 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 17 jam lalu, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru