EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,425.16/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 39,806.77   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 20 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Terjun Bebas Akibat Keunggulan Trump

Penulis

Rencana kebijakan Trump di bidang energi bisa memicu peningkatan produksi minyak AS .

Seputarforex.com - Harga minyak anjlok di sesi perdagangan Asia hari Rabu ini (9/November) setelah Donald Trump unggul di awal penghitungan suara Pilpres Amerika Serikat dengan memenangkan beberapa negara bagian penting. Berdasarkan laporan Reuters, minyak WTI merosot lebih dari 4 persen dari harga penutupan kemarin ke $43.07 per barel, terendah sejak September, meski kemudian sedikit merangkak naik. Sementara Brent melorot 3 persen ke $44.68 per barel.

 

Harga Minyak Terjun Bebas Akibat Keunggulan Trump

 

Hasil Live Count Pilpres AS per pukul 11:31 WIB secara umum mengunggulkan kandidat partai Republik Donald Trump dari rival terdekatnya Hillary Clinton, baik di Electoral maupun Popular Votes. Electoral Votes Clinton 188 vs Trump 216 (versi NY Times), Clinton 197 vs Trump 216 (versi Politico), Clinton 197 vs Trump 187 (versi CNN). Padahal, kandidat Pilpres akan bisa dianggap menang bila bisa meraup 270 Electoral Votes. Sedangkan Popular Vote Clinton 46.8% vs Trump 48.6%.

Bob Takai, presiden dari Sumitomo Corp Global Research di Tokyo menyebut masa-masa ini sebagai "deja vu dari momen Brexit dan sangat mengkhawatirkan".

Kerisauan pasar akan kemungkinan dampak kemenangan Trump mengakibatkan ambruknya harga-harga komoditas logam industri dan energi, sementara harga logam mulia yang berfungsi sebagai safe haven melesat. Rencana kebijakan Trump di bidang energi bisa memicu peningkatan produksi minyak AS dengan janji akan dihapuskannya sejumlah undang-undang lingkungan yang selama ini dianggap mengekang industri minyak domestik.

Sementara itu, laporan terbaru dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan inventori minyak mentah AS naik lagi minggu lalu, sebanyak 4.4 juta barel. Ke depan, pelaku pasar masih terus memantau hasil penghitungan suara Pemilu Presiden AS, di samping juga mempertimbangkan sejumlah fundamental pasar minyak lainnya seperti kelanjutan rencana pemangkasan produksi OPEC dan limpahan surplus di pasar global.

276124
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.