EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.657   |   Gold 2,308.81/oz   |   Silver 27.56/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Investor Hati-Hati Jelang Notulensi FOMC, Fundamental Jadi Pertimbangan

Penulis

Jumat lalu, Dolar AS melesat kuat setelah data ketenagakerjaan NFP melejit, mengkonfirmasi kenaikan data ADP sehari sebelumnya. Namun pekan ini, nuansa kehati-hatian mulai terasa sejak pembukaan pasar kemarin. Volatilitas di pasar forex masih tinggi, tetapi pelaku pasar cenderung untuk melepaskan Dolar AS yang sudah kelewat overbought dimana-mana.

Jumat lalu, Dolar AS melesat kuat setelah data ketenagakerjaan NFP melejit, mengkonfirmasi kenaikan data ADP sehari sebelumnya. Namun pekan ini, nuansa kehati-hatian mulai terasa sejak pembukaan pasar kemarin. Volatilitas di pasar forex masih tinggi, tetapi pelaku pasar cenderung untuk melepaskan Dolar AS yang sudah kelewat overbought dimana-mana.

Dollar AS - illustrasi

Eropa Dicaplok Resesi, Euro Tenggelam

Dalam tiga bulan terakhir, Euro, Yen, Pounds, dan Swiss Franc masing-masing telah terdepresiasi lebih dari 5% terhadap Dolar AS. Berkurangnya risiko geopolitik dan peningkatan signifikan data-data makroekonomi Amerika Serikat dilansir sebagai biang penyebab penguatan Dolar AS terhadap hampir semua mata uang. Namun sebenarnya, melambatnya perekonomian di berbagai negara terkemuka lainnya, terutama zona Euro, juga merupakan penyebab yang tak bisa dikesampingkan.

Data-data ekonomi Jerman akhir-akhir ini amat mengecewakan, mengindikasikan bahwa perekonomian di negara nomor satu kawasan Euro tersebut tengah berkontraksi. Hal ini diperparah lagi oleh kondisi ekonomi Perancis yang mengalami stagnasi berkepanjangan. Hasil survei sentimen pasar yang terus menerus negatif menandakan bahwa investor melihat kemungkinan bahwa perekonomian di wilayah ini masih memburuk. Dalam situasi ini, ECB yang diharapkan untuk menggalakkan pelonggaran moneter lebih luas lagi malah menghadapi tentangan dari Jerman. Penundaan demi penundaan pengumuman stimulus oleh ECB sama sekali tidak membantu kondisi zona Euro.


Pertumbuhan zona euro vs asPerbandingan Laju Pertumbuhan Zona Euro (biru) Dengan Amerika Serikat (abu-abu)

Perbandingan antara perekonomian Amerika Serikat dan Zona Euro tercermin dalam grafik perbandingan pertumbuhan GDP diatas. Jelas sekali bahwa pertumbuhan ekonomi zona Euro mengarah ke resesi, sedangkan perekonomian AS malah beranjak naik. Kesenjangan ini terlihat juga pada performa mata uang Euro terhadap Dolar AS. Dibandingkan Pounds, Swissy, dan Yen, Euro terhadap Dolar AS merosot paling tajam, terdepresiasi hingga 8% dalam tiga bulan terakhir saja.


Grafik Performa Mata Uang DuniaGrafik Performa Mata Uang Dunia


Pasar Menjelang Notulensi FOMC

Event paling dinanti pekan ini adalah notulensi FOMC Kamis dini hari esok, yang juga hari pertama pertemuan G20. Dengan kosongnya kalender fundamental zona Euro hingga notulensi FOMC, maka pergerakan EURUSD secara fundamental akan kembali dikendalikan oleh spekulasi pasar. Pidato dua anggota FOMC, Narayana Kocherlakota dan William Dudley esok hari terutama akan dicermati, karena pasar masih mencari sinyal kenaikan suku bunga the Fed yang cukup meyakinkan.

Indikator kenaikan suku bunga yang sudah berkali-kali disebutkan oleh Ketua FOMC, Janet Yellen, adalah perbaikan kondisi pasar tenaga kerja AS. Namun, laporan ketenagakerjaan AS yang cukup luar biasa pekan lalu masih menunjukkan gaji karyawan masih stagnan. Hal ini memberikan alasan bagi Yellen untuk tidak buru-buru menaikkan suku bunga segera setelah program tapering berakhir.

Notulensi FOMC pekan ini cukup istimewa, karena akhir bulan ini The Fed akan mengadakan rapat FOMC lagi dimana program tapering akan sepenuhnya diakhiri. Rapat FOMC Oktober mendatang tersebut juga diharapkan memberikan petunjuk mengenai timing permulaan kenaikan suku bunga. Jika notulensi besok tidak memberikan sinyal apapun, hal itu bisa dipandang sebagai sikap dovish yang bisa mengecewakan pasar. Atas alasan ini, keraguan pasar dan aksi ambil untung memberikan peluang bagi Euro untuk pulih sejenak hari ini.

Namun demikian, basis fundamental wilayah yang buruk secara natural bisa menyeret Euro kembali ke level lebih rendah. Melebarnya perbedaan arah kebijakan moneter antara AS dan zona Euro juga tidak memberikan peluang besar bagi Euro untuk pulih. Secara umum, para analis masih memandang EURUSD dalam proyeksi bearish hingga beberapa waktu mendatang.

David Kotok dari Cumberland Advisors yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan,"Kami memperkirakan dolar akan kuat secara strategis dalam kurun waktu berkepanjangan, bisa bulanan dan tahunan. Bank sentral kita netral, dan tidak akan melakukan quantitative easing lagi. Sedangkan bagian dunia yang lain belum melampaui tahapan itu."

Dolar Berisiko Terkoreksi

Akan tetapi dengan kian berlarut-larutnya spekulasi suku bunga The Fed, penguatan Dolar AS jadi kehilangan landasan fundamentalnya. Gavin Wendt, analis senior dari Mine Life Pty, menyebutkan bahwa kekuatan Dolar AS tidak merefleksikan kekuatan ekonomi yang melandasinya, dan pasar salah memahami potensi kenaikan suku bunga The Fed. Wendt berpendapat bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertengahan 2015, karena perekonomian AS tidak akan bisa menopangnya.

Dalam sejumlah editorial yang lalu, kami telah beberapa kali menyinggung mengenai risiko nilai tukar mata uang yang terlalu kuat. Sejumlah bank sentral yang mengalami hal ini akhirnya melakukan jawboning atau intervensi dengan tujuan mendepresiasi nilai tukarnya, diantaranya adalah bank sentral Australia dan bank sentral New Zealand. Singkatnya, ketika nilai tukar mata uang sudah melampaui landasan fundamental ekonomi yang menopangnya, maka kekuatan mata uang itu sudah diluar batas normal. Apabila dibiarkan saja, maka mata uang yang kuat itu berpotensi melukai perekonomian. Sehingga dalam situasi seperti ini, bank sentral bisa menunggu mata uang-nya melemah dengan sendirinya karena overbought, atau menginterupsi pergerakan harga. Hal ini memunculkan celah akan terjadinya koreksi.

Menurut Nick Bennenbroek dari Wells Fagro, "Walaupun the Fed bergerak lebih mendekati pengetatan (moneter), tindakan kebijakan belum akan dilakukan. Jika ini dibandingkan dengan posisi pasar saat ini, maka ada kemungkinan bagi Dolar AS untuk melemah". Intinya, laju kemerosotan Euro mungkin untuk sementara sudah tertahan di level yang sekarang. Dalam beberapa hari kedepan, pergerakan Euro akan lebih beragam, walaupun prospek jangka panjang Euro masih bearish.


EURUSD H1EURUSD Pada Chart H1 Dengan EMA-20, EMA-60, EMA-200, Fibonacci Retracement, dan MACD

Secara teknikal, pada chart H1 terlihat adanya potensi bagi EURUSD untuk berkonsolidasi pada range yang telah terbentuk kemarin diantara 1.2500-1.2672, atau beranjak naik dari kisaran tersebut. Namun demikian, penembusan level 1.2590 akan mengindikasikan Euro yang kembali meluncur kebawah. Pemantauan pada timeframe yang jauh lebih besar menunjukkan adanya kemungkinan EURUSD untuk terperosok hingga 1.2000an dalam beberapa pekan mendatang, level yang pernah tersentuh pada pertengahan tahun 2012.

204568

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.


Anwar Bronto
FOMC itu apa..?? Masih belajar...jadinya masih banyak yang belum ngerti... rgds
A.muttaqiena
FOMC (Federal Open Market Committee) itu rapat kebijakan bank sentral Amerika (The Fed) yang diadakan secara berkala. Dalam rapat itu diputuskan hal-hal seperti stimulus dan kenaikan suku bunga. Rapat ini sangat penting dan bisa jadi adalah event fundamental berdampak paling besar di jagat forex. Dua minggu setelah rapat FOMC, The Fed baru merilis notulen rapat tersebut. Karena pentingnya FOMC, maka rilis notulen-nya juga menjadi event penting :)