EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 3 jam lalu, #Saham AS

Jelang FOMC, Trump Serukan Pemangkasan Suku Bunga

Penulis

Presiden AS Donald Trump menyerukan agar The Fed segera menurunkan suku bunga di tengah inflasi rendah tahun ini.

FOMC telah membuka pertemuan ketiga tahun ini pada hari Selasa kemarin dan dijadwalkan akan mengumumkan hasil pertemuan pada hari Rabu (1/Mei) siang waktu setempat. Jelang pengumuman tersebut, Presiden Donald Trump mendesak petinggi The Fed untuk membalikkan arah kebijakan dan memangkas suku bunga.

Jelang FOMC, Trump Menyerukan

Trump mengecam The Fed karena tidak henti-hentinya menaikkan suku bunga, meski tingkat inflasi negeri Paman Sam masih tergolong rendah. Menurut Trump, suku bunga yang cukup tinggi seperti saat ini telah menghambat momentum pertumbuhan ekonomi yang diupayakan pemerintah.

"Kami memiliki potensi (pertumbuhan ekonomi) yang meroket jika The Fed melakukan pemangkasan suku bunga yang dalam," kata Trump dalam cuitan di akun Twitter-nya.

Seruan Donald Trump juga menekankan bahwa China meningkatkan ekonominya dengan mempertahankan suku bunga di level rendah, sementara Federal Reserve terus-menerus melakukan Rate Hike di tengah lesunya indikator ekonomi seperti inflasi.

 

Investor Menanti Petunjuk Terkait Prospek Suku Bunga

Dalam beberapa minggu terakhir, pelaku pasar sedang dihadapkan pada rumor pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan The Fed pada tahun ini. Pandangan tersebut mencuat setelah rilis data inflasi negeri Paman Sam yang melemah.

Sementara itu, rilis data ekonomi AS lainnya justru menunjukkan trend positif seperti GDP kuartal I/2019 dan consumer confidence yang melonjak. Kedua indikator tersebut cukup membuat keyakinan investor terhadap prospek pemangkasan suku bunga sedikit memudar.

Karena itu, pengumuman FOMC akan menjadi fokus utama pelaku pasar hari ini, untuk melihat seberapa besar optimisme petinggi Bank Sentral dalam menyikapi kondisi fundamental yang cukup beragam baru-baru ini.

 

Ekonom Ragukan Pertumbuhan GDP Kuartal Pertama

Banyak ekonom berpendapat bahwa rilis GDP AS kuartal pertama menyesatkan, karena didorong oleh faktor-faktor yang bersifat sementara dan memiliki efek sebaliknya dalam beberapa bulan mendatang.

"Tingkat pertumbuhan (GDP) sangat melebih-lebihkan kondisi ekonomi yang sebenarnya. Tanpa rebound pada pengeluaran konsumen dan bisnis, maka kecil kemungkinan tingkat upah dan inflasi akan meningkat," kata Bob Schwartz dari Oxford Economics.

288337
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.