EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,326.97/oz   |   Silver 27.25/oz   |   Wall Street 38,386.09   |   Nasdaq 15,983.08   |   IDX 7,256.87   |   Bitcoin 63,841.12   |   Ethereum 3,215.43   |   Litecoin 83.52   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 4 jam lalu, #Saham AS

Kisruh Perang Dagang Dorong Harga Minyak Turun

Penulis

Harga Minyak turun lagi akibat peningkatan kekhawatiran mengenai risiko perang dagang yang dipicu oleh Amerika Serikat.

Seputarforex.com - Harga Minyak turun lagi pada perdagangan sesi Asia hari Rabu ini (7/Maret). Rencana penerapan bea impor logam tinggi oleh Presiden AS Donald Trump memicu reaksi keras dari dalam dan luar negeri Amerika Serikat. Akibatnya, kekhawatiran mengenai risiko perang dagang meningkat dan menjerumuskan harga aset-aset berisiko relatif tinggi, termasuk saham dan komoditas energi.

 

Kisruh Perang Dagang Dorong Harga Minyak Turun

 

 

Harga Minyak Mentah tipe Brent merosot 0.50% ke $62.53 saat berita ditulis, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) melorot 0.40% ke $62.09. Meski mengalami penurunan, tetapi posisi harga WTI masih di atas level rendah $59 yang sempat tercapai pada pertengahan Februari. Sinyal-sinyal akan dilanjutkannya kesepakatan pemangkasan output oleh Arab Saudi menopang pergerakan harga, meskipun dalam jangka pendek masih diombang-ambingkan oleh isu-isu lain, seperti soal kekhawatiran akan perang dagang.

Gary Cohn, penasehat ekonomi Presiden AS Donald Trump, menyatakan pada dini hari tadi bahwa ia akan mengundurkan diri karena tak bisa mencegah penerapan bea impor logam. Selama ini sosoknya dianggap sebagai penahan ambisi Trump dalam menerapkan kebijakan proteksionisme yang bisa memicu perang dagang dengan negara-negara lain. Kemunduran Cohn ini, berikut janji aksi balasan dari Uni Eropa atas penerapan bea impor logam, meningkatkan keresahan di kalangan investor.

Menyusul kabar pengunduran diri Cohn, Indeks Saham S&P500 anjlok lebih dari satu persen, disusul oleh harga komoditas energi, termasuk Minyak Mentah. Apalagi, kekhawatiran mengenai dampak peningkatan produksi dan inventori minyak Amerika Serikat bagi sisi suplai minyak global masih cukup pekat.

Menurut laporan American Petroleum Institute (API) yang dirilis tadi pagi, inventori minyak mentah AS meningkat 5.661 juta barel dalam sepekan lalu ke angka total 426.889 juta barel. Padahal, sebelumnya diekspektasikan kenaikan hanya akan sebanyak 2.700 juta barel saja. Berikutnya, pasar akan mengantisipasi apakah data ini dikonfirmasi oleh rilis data inventori versi US Energy Information Administration (EIA) pada pukul 22:30 WIB nanti malam.

 

 

282695
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.