Harga minyak berjangka naik hingga lebih dari $1 per barel pada Senin (06/04) hari ini, setelah Arab Saudi menaikkan penjualan minyak mentah ke Asia untuk bulan kedua, yang sekaligus menjadi sinyal membaiknya permintaan di wilayah tersebut.
Benchmark internasional untuk Brent kembali mendapat perolehan setelah tumbang sebanyak 5 persen pada hari Kamis, saat kesepakatan awal program nuklir antara Iran dan negara-negara adidaya akhirnya tercapai. Minyak yang diproduksi oleh Iran dapat memasuki pasar global apabila disertai dengan kesepakatan komprehensif pada Juni mendatang.
Efek Ekspor Minyak Iran Tak Akan Langsung Berdampak
Akan tetapi, para analis memperingatkan bahwa penggenjotan ekspor Iran akan membutuhkan waktu, yang sepertinya dampaknya tidak akan terasa sebelum tahun 2016. Menurut Morgan Stanley, analis yang diwawancarai oleh CNBC, kecenderungan bearish (harga minyak) masih jelas terlihat, namun sementara itu, kesepakatan final serta penghapusan sanksi terhadap Iran, masih menemui beberapa kendala. "Dan meskipun kesepakatan final tercapai, pihak kami memperkirakan tidak akan ada pengaruh yang signifikan pada pasar sebelum tahun 2016 nanti," ujar Stanley.
Harga brent crude untuk pengiriman Mei, menyetuh level tinggi $56.06 per barel dan mengalami kenaikan hingga 80 sen pada hari Kamis pekan lalu ke $55.75 pada pukul 12:10 GMT+7. Harga minyak mentah AS untuk pengiriman bulan Mei terpantau 92 sen lebih tinggi pada $50.06 per barel , setelah sebelumnya menyentuh harga $50.35. Tak ada perubahan yang terjadi baik, Brent maupun minyak mentah berjangka AS pada Jumat lalu seiring dengan tutupnya pasar dalam rangka liburan Paskah.