Harga minyak berjangka merosot di Selasa (19/05) sore hari ini karena partisipan pasar masih menanti informasi mingguan terbaru tentang cadangan minyak mentah AS dan pengukuran kuat tidaknya permintaan terhadap produk-produk pengeboran di negara konsumen minyak nomor satu dunia tersebut.
Di New York Mercantile Exchange, harga minyak mentah untuk pengiriman Juli jatuh sebanyak 63 sen atau mencapai 1.05 persen dan diperdagangkan pada posisi $59.61 pr barel selama pembukaan Sesi Eropa hari ini. Harga-harga masih tertahan dalam rentang antara $59.60 dan $60.49. Sehari sebelumnya, harga minyak Nymex memudar hingga 0.5 persen untuk diakhiri pada $60.24. Harga minyak berjangka New York menggapai puncak lima bulan di posisi $63.61 pada tanggal 6 Mei.
Nantikan Laporan Suplai Minyak AS
The American Petroleum Institute akan merilis laporan cadangan minyaknya pada hari ini nanti, sementara laporan pemerintah pada hari Rabu ini diperkirakan akan menunjukkan bahwa cadangan minyak merosot hingga 2.1 juta barel dalam pekan yang berakhir pada tanggal 15 Mei.
Harga minyak berjangka AS dalam beberapa minggu ini terdukung oleh anjloknya pengeboran minyak di AS sehingga menambah ekspektasi bahwa produksi shale oil telah memuncak dan kemungkinan akan mulai mengalami penurunan dalam beberapa bulan ke depan.
Para trader minyak sedang mengawasi jumlah tambang minyak yang menyusut dalam beberapa bulan terakhir, mengingat bahwa biasanya pengurangan tambang minyak dapat berpotensi mengurangi limpahan cadangan minyak di pasar. Akan tetapi, para analis pasar juga memperingatkan bahwa reli beberapa hari terakhir ini dalam pasar minyak, dapat menggoda para produsen minyak untuk kembali berproduksi, jika harga tertahan di atas harga lebih dari $60 per barel.