EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.81/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,100.23   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 5 jam lalu, #Saham AS

Minyak Lagi-Lagi Tersungkur, Produksi Irak Mencapai Rekor

Penulis

Harga minyak kembali terpuruk di bawah 30 Dolar AS per barel, meneruskan penurunan hampir 6 persen pada penutupan perdagangan sesi kemarin. Irak mengumumkan bahwa produksi minyaknya mencatatkan rekor tertinggi bulan lalu.

Harga minyak kembali terpuruk di bawah 30 Dolar AS per barel, meneruskan penurunan hampir 6 persen pada penutupan perdagangan sesi kemarin. Irak mengumumkan bahwa produksi minyaknya mencatatkan rekor tertinggi bulan lalu.

Minyak Iran

Hari ini (26/1), minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) pengiriman bulan Maret di bursa NYMEX menyusut 1.81 persen ke USD 29.79 per barel. Tolok ukur harga minyak internasional Brent telah melemah 1.54 persen menjadi 30.03 Dolar AS per barel. Kemarin brent ditutup pada USD 30.50 dari sebelumnya pada kisaran USD 32.66 per barel.

Kementrian minyak Irak menyatakan pada Reuters pada hari Senin (25/1), bahwa produksi minyak dari negara mereka mencapai rekor akibat meningkatnya output dari ladang minyak di daerah tengah dan selatan Irak sebanyak 4.13 juta barel per hari. Sementara itu, seorang pejabat senior perminyakan Irak secara terpisah mengatakan bahwa negara mereka bisa menambah produksi minyaknya lebih jauh di tahun ini.

Kabar tersebut juga semakin memperburuk masalah kelebihan pasokan, setelah negara tetangga Irak, yaitu Iran yang kembali ke pasar minyak global setelah sanksi dari pihak Barat dicabut awal bulan ini. Sebagian dari para analis berpendapat Iran bisa dengan cepat meningkatkan ekspor mereka sekitar 500,000 barel. Lonjakan pengiriman minyak Iran dipandang sebagai bearish bagi harga minyak mentah, yang telah jatuh sekitar 75 persen dari puncaknya pada 115 Dolar AS per barel, akibat membanjirnya pasokan di seluruh dunia.

258982
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.