EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.79/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 63,891.47   |   Ethereum 3,117.58   |   Litecoin 81.69   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 2 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 2 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 2 hari, #Saham AS

Minyak Terdukung Prospek Stimulus, COVID-19 Masih Jadi Isu

Penulis

Harga minyak sedikit menguat karena ditopang oleh optimisme paket stimulus AS. Namun, pandemi COVID-19 menjelang musim dingin masih mengintai.

Seputarforex - Harga minyak mentah menguat tipis pada sesi Asia hari Rabu (21/Oktober). Pada saat berita ini diturunkan, minyak Brent diperdagangkan pada kisaran $42.76 per barel, menguat 0.36 persen dari level open harian. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di kisaran $41.21 per barel, menguat 0.67 persen secara harian.

Harga Minyak Menguat Tipis
Secara garis besar, minyak Brent dan WTI bergerak stabil di dekat level tertinggi sejak September, dan berusaha menguat lebih jauh untuk mendekati kisaran tertinggi sejak era pandemi.

 

Harga Minyak Dibayangi Beberapa Sentimen

Harga minyak tidak banyak bergerak dalam sebulan terakhir karena tarik menarik berbagai sentimen, mulai dari semakin ketatnya pasokan minyak karena badai tropis, hingga peluang meningkatnya permintaan global dari China.

Yang paling disorot pasar saat ini adalah semakin dekatnya kesepakatan stimulus fiskal AS. Pembicaraan terakhir antara pihak Demokrat dan Republik dilaporkan berlangsung positif dan akan kembali dilanjutkan pada hari ini.

"Jika kesepakatan stimulus dapat tercapai, maka saya pikir itu akan mendukung (harga minyak). Namun apabila kesepakatan gagal, saya pikir akan cukup merugikan bagi pergerakan harga minyak," kata John Kilduff dari Again Capital New York.

Sayangnya, beberapa analis cenderung skeptis dalam memandang kesepakatan stimulus AS. "Bahkan ketika stimulus benar-benar tercapai, tidak tertutup kemungkinan selera pasar kembali terpukul karena fenomena buy the rumor, sell the news… Kami melihat ada peluang sell saat harga minyak kontrak desember berada di atas $42," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Terlepas dari beberapa faktor pendukung kenaikan harga minyak yang telah disebutkan, kekhawatiran terhadap lonjakan kasus COVID-19 pada musim dingin nanti masih menjadi penghalang reli harga minyak. Apalagi, penyebaran virus Corona di Eropa telah semakin mengkhawatirkan, dan memicu diberlakukannya kembali aturan pembatasan yang dapat membebani pemulihan kawasan Euro.

Download Seputarforex App

294461
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.