EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,149.97   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 2 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Minyak Mentah Meroket Akibat Serangan Arab Saudi Ke Yaman

Penulis

Harga minyak mentah meroket hampir 6 persen pada Kamis (26/03) siang hari ini setelah Arab Saudi dan rekan-rekan jazirah Arab lainnya memulai operasi militer di Yaman. Akan tetapi, benchmark minyak kembali turun dari level tinggi di hampir $60 karena para importer melihat tidak adanya ancaman yang berarti pada suplai minyak saat ini.

Harga minyak mentah meroket hampir 6 persen pada Kamis (26/03) siang hari ini setelah Arab Saudi dan rekan-rekan jazirah Arab lainnya memulai operasi militer di Yaman. Akan tetapi, benchmark minyak kembali turun dari level tinggi di hampir $60 karena para importer melihat tidak adanya ancaman yang berarti pada suplai minyak saat ini. Serangan terhadap kelompok pemberontak Houthi, yang telah menyingkirkan presiden dari ibukota Yaman, Sanaa, memicu perhatian mengenai keamanan pengiriman minyak dari Timur Tengah.

arab_minyak
Harga minyak melonjak seketika saat para trader dan importir menyatakan kekhawatiran mereka bahwa serangan Arab merupakan tanda bahwa perselisihan yang terjadi di negara-negara "juragan minyak" kali ini telah menyebar luas dan di luar kendali.

Futures brent mengalami kenaikan mencapai $59.71 per barel , meroket hampir 6 persen sejak posisi terakhirnya, sebelum terbenam kembali ke $58.09 per barel pada pukul 12:04 siang tadi, atau naik $1.61. Harga crude AS naik $1.83 pada $51.04 per barel.

Risiko yang diakibatkan serangan di Yaman menjadi makin berat, karena Houthis menerima dukungan dari Iran, yang notabene adalah negara pesaing Arab Saudi dalam mendominasi Timur Tengah. Di luar minyak, Timur Tengah juga merupakan eksporter gas alam LNG terbesar dunia melalui Qatar dan Yemen, namun para importer mengatakan bahwa mereka tidak terlalu khawatir akan sektor ini. Menurut Lee Sang-wook, Juru Bicara Korea Gas Corp kepada Reuters, suplai gas dari Yaman sejauh ini tak mengalami gangguan. Pun tak ada kehawatiran mengingat masih surplusnya suplai serta lemahnya permintaan.

227079
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.