EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Antisipasi Penundaan Diskusi Pembekuan Produksi, Minyak Melorot Lagi

Penulis

Harga minyak terpantau kembali melandai pada awal perdagangan sesi Eropa hari Selasa ini (6/9) setelah memudarnya antusiasme pasar akan kesepakatan Rusia-Saudi yang ditandatangani di event G20.

Harga minyak terpantau kembali melandai pada awal perdagangan sesi Eropa hari Selasa ini (6/9) setelah memudarnya antusiasme pasar akan kesepakatan Rusia-Saudi yang ditandatangani di event G20. Minyak mentah berjangka Brent kini diperdagangkan di kisaran $47.32, sedangkan minyak WTI di sekitar $45.03 per barel, jauh lebih rendah dibanding lonjakan harga kemarin setelah kabar joint statement itu beredar.

Harga Minyak - ilustrasi

Harga minyak sempat melonjak hari Senin lalu setelah Arab Saudi dan Rusia dikabarkan sepakat bekerjasama menstabilkan pasar minyak. Kedua negara menandatangani sebuah kesepakatan kerjasama dalam hal produksi minyak pada konferensi tingkat tinggi G20 di China. Kantor berita Interfax bahkan mengabarkan bahwa Menteri EnergiRusia Alexander Novak menyebutnya sebagai "peristiwa bersejarah".

Peristiwa tersebut serta lemahnya Dolar akibat data ekonomi yang buruk sempat membawa harga acuan minyak internasional Brent reli hingga $49.40an, tetapi kemudian perlahan berbalik melandai setelah Menteri Energi Saudi Khalid Al-Falih menyatakan sekarang tak ada perlunya membekukan produksi, meskipun pembekuan output adalah salah satu metode yang dipilih untuk dipertimbangkan.

Novak dan Al-Falih dijadwalkan bertemu lagi di Aljazair bulan Oktober dan di Wina bulan November untuk mendiskusikan berbagai opsi dalam rangka stabilisasi pasar minyak. Sehubungan dengan ini, para pakar menjadi pesimis kalau pertemuan informal OPEC yang bakal digelar lebih awal di Aljazair tanggal 26-28 September mendatang bisa membuahkan hasil.

Kini, para pakar mensinyalir negara-negara produsen minyak bakal terus memantau pasar dan menunda diskusi tentang pembekuan produksi hingga pertemuan OPEC di Wina tanggal 30 November 2016.

271973
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.