EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 3 jam lalu, #Saham AS

Notulen FOMC Soroti Peningkatan Peluang Resesi AS

Penulis

Hasil notulen dari pertemuan FOMC 17-18 September yang dirilis kemarin menunjukkan naiknya kekhawatiran pejabat Fed terhadap potensi resesi AS.

Seputarforex.com - Para anggota FOMC mengungkapkan kekhawatiran terkait kemungkinan resesi AS yang semakin meningkat, dikarenakan perlambatan ekonomi global dan konflik dagang AS-China yang masih berlangsung. Simpulan tersebut terangkum dalam notulen FOMC yang dirilis pada Kamis (10/Oktober) dini hari.

Pada pertemuan kebijakan 17-18 September silam, diketahui bahwa 7 dari 17 anggota FOMC setuju melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 2.0%. Langkah tersebut digambarkan oleh Presiden The Fed Jerome Powell sebagai kebijakan untuk menjaga perekonomian AS tetap kuat dalam menghadapi risiko-risiko dari luar. Dalam pidato terbarunya, Powell mengutarakan rencana ekspansi neraca The Fed, meski tidak mengkonfirmasinya sebagai langkah Quantitative Easing.

jerome powell

 

Anggota The Fed Lebih Fokus Pada Peluang Resesi

Menurut para pejabat The Fed, "model statistik yang dirancang untuk mengukur kemungkinan terjadinya resesi" telah menunjukkan bahwa peluang resesi semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Hasil notulen itu akhirnya membuat anggota komite bersatu untuk lebih fokus mengantisipasi potensi resesi, dan mengesampingkan perbedaan pendapat yang terjadi terkait kebijakan Rate Cut.

Diketahui sebelumnya, data tingkat pengangguran (Unemployment Rate) AS yang dirilis pada (04/Oktober), menunjukkan rekor terendah dalam setengah abad, yakni di angka 3.5%. Selain itu, data pengeluaran konsumen AS juga dapat dikatakan stabil. Namun nyatanya, dampak tensi dagang AS-China telah memberikan pengaruh kuat terhadap perekonomian AS, sebagaimana terlihat dari lemahnya manufaktur dan ekspor AS.

Faktor-faktor itu dinilai dapat meningkatkan perlambatan perekonomian, yang mungkin juga akan membebani konsumsi serta prospek ekonomi secara keseluruhan.

 

Kurs Dolar AS Di Zona Merah

Dolar AS mengalami pelemahan sejalan dengan rilisnya notulen FOMC 17-18 September ini. Saat berita ini ditulis, nilai tukar Dolar AS terhadap Yen turun tipis -0.02% di level 107.45. Sebelumnya, harga sempat terdepresiasi hingga mengancam level psikologis 107.00.

kurs usdjpy

Tidak hanya terhadap Yen, Dolar AS juga melemah di hadapan mata uang mayor lainnya, seperti terhadap Pounds (-0.18%), Dolar Kanada (-0.10%), Euro (-0.15%), dan Dolar Australia (-0.33%).

290482
Penulis

Sudah terjun di dunia jurnalis sejak 2013. Aktif menulis di media cetak, online, dan website pribadi dengan berbagai macam topik. Selain itu, juga trading saham sejak 2018.