Bank Sentral Eropa (ECB) juga merilis notulensi rapatnya pada Kamis (19/02) menyusul notulensi rapat FOMC The Fed yang dirilis dini hari sebelumnya. Dewan ECB memaparkan kebijakannya serta menyampaikan bahwa stimulus moneter lebih banyak dibutuhkan, terutama saat program pelonggaran kuantitatif diluncurkan.
Notulensi rapat ECB ini merupakan notulensi yang pertama kali diterbitkan oleh ECB. Tercatat juga bahwa pada pertemuan bulan Januari lalu- tepatnya pada saat program QE resmi diumumkan- para pembuat kebijakan juga memberikan perhatian khusus pada rendahnya inflasi di Zona Euro.
QE Tak Bisa Dihindari
"Terkait masalah lemahnya outlook jangka menengah dan stabilitas harga yang belum sesuai dengan gambaran kebijakan moneter dalam kebijakan yang diberlakukan pada Juni dan September 2014, akomodasi kebijakan moneter yang diberlakukan kemarin (kebijakan moneter QE yang diputuskan pada akhir Januari) tampaknya hanya bisa menanggulangi risiko jangka pendek namun masih kurang untuk menghadapi risiko jangka menengah." demikian yang tercatat dalam minutes atau notulensi rapat ECB tersebut.
Ini artinya, kebijakan pelonggaran moneter ECB memang sudah tidak dapat dihindari. Hal ini diperkuat juga oleh rilis account ECB yang merangkum bahwa sejak bulan April 2014, Presiden ECB Mario Draghi memang sudah bersiap untuk melakukan pembelian obligasi. Dan dalam rilis tersebut disebutkan pula bahwa para pejabat ECB telah berdiskusi untuk membeli semua aset kecuali emas, sebagai target pembelian aset yang potensial.