Editorial ini menjelaskan proyeksi pergerakan mata uang-mata uang mayor dan eksotis dalam pasar forex sebelum, selama, dan sesaat sesudah pemilu presiden AS 2016.
Kandidat calon presiden AS dalam Pemilu 2016 ini menawarkan dua karakter yang memberikan pengaruh cukup signfikan bagi pasar keuangan. Tak sedikit trader forex Indonesia yang memilih untuk menyingkir dari pasar dulu minggu ini karena kondisi politik AS yang tak pasti. Sejumlah broker forex pun marginnya dalam pekan pilpres AS demi menghindari kerugian dari kedua belah pihak.
Namun, untuk Anda yang termasuk trader 'nekat' maupun yang sekedar penasaran saja, ulasan tentang trading dalam pemilu AS 2016 yang dikutip dari Forex Crunch berikut ini patut Anda perhatikan sembari terus memantau perhitungan hasil pemilu secara live besok.
Sekilas Pemilu AS 2016
Kampanye capres AS 2016 ini terbilang menarik karena berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Pasar, umumnya lebih menyukai kandidat dari partai Republik yang dikenal lebih pro ke bisnis dan kebijakan pasar.
Namun, capres dari partai Republik tahun ini, Donald Trump, dinilai berbeda. Alih-alih mendukung, Trump justru menawarkan program anti perdagangan dan lebih condong pada kebijakan-kebijakan kependudukan dan rencana-rencana ekonomi yang diasumsi tidak akan membukukan nilai tambah bagi AS. Perilakunya pun kerap mengundang kontradiksi, sehingga ketidakpastian yang membuntuti Trump sangatlah besar.
Di sisi lain, Hillary Clinton, pada dasarnya juga bukan kandidat presiden yang terbaik karena dinilai hanya akan melanjutkan situasi politik yang tak jauh berbeda daripada sekarang ini. Meski demikian, karena lawannya adalah Trump, ditambah pengalaman politik yang sudah dikantongi oleh Clinton jauh lebih banyak, pasar memberikan predikat status quo baginya. Setidaknya, rencana-rencana kebijakan yang diwacanakan Clinton tak terdengar 'aneh' seperti rivalnya.
Dampak Pemilu AS 2016 Pada Dolar
Dibandingkan dengan dampak pada saham, dampak pemilu AS pada mata uang sedikit lebih membingungkan. Dolar AS menguat dengan kabar keunggulan Clinton dan melemah dengan kabar keunggulan Trump, tetapi akan beragam jika Dolar sudah disandingkan dengan mata uang-mata uang lainnya.
Kemenangan Clinton dalam poling-poling sementara terbilang masih jauh dari perkiraan, namun peluang Clinton untuk menang dari Trump masih lebih besar. Kemenangan Trump akan diasumsi sebagai kondisi yang 'di luar skenario' dan mencerminkan ketidakpastian.
Selain itu, jika hasil pemilu nanti membutuhkan penghitungan ulang, maka kondisi itu akan dianggap sebagai ketidakpastian yang efeknya pada Dolar diperkirakan bisa sama seperti efek kemenangan Trump.
Bagaimanakah Mata Uang Safe-Haven?
Reaksi yang paling jelas terhadap mata uang-mata uang safe-haven dalam kondisi pemilu AS 8 November akan ditunjukkan oleh Yen Jepang dan Franc Swiss. Jangan remehkan potensi gerak USD/CHF besok walaupun sepanjang sejarah, risiko terbesar yang pernah disandang Franc Swiss hanya terjadi saat intervensi SNB terhadap Euro.
USD/JPY dan USD/CHF akan reli dengan keunggulan Clinton dan merosot jika Trump yang unggul. Reaksi inilah yang paling konsisten dan banyak diperkirakan berpeluang besar untuk berlanjut sampai "malam pencoblosan".
Perlu dicatat bahwa SNB dan BoJ akan siaga. Lonjakan Swissy kemungkinan akan diredam oleh para bankir di Swiss. Sedangkan BoJ, dalam kasus yang luar biasa, bisa saja bank sentral itu melakukan intervensi walaupun kemungkinannya sangat kecil sehubungan dengan pengawasan internasional pada bank sentral Jepang.
Bagaimanakah Mata Uang Komoditas?
Sejauh ini, pergerakan AUD, NZD, dan CAD terpantau beragam. Pemicu pergerakan ketiga mata uang tersebut memang tak melulu karena pemilu presiden AS, tetapi perlu diingat bahwa mata uang komoditas juga merupakan mata uang risiko. Sama dengan Dolar AS, mata uang komoditas menguat karena Clinton dan melemah karena Trump.
Dengan kata lain, Greenback akan melemah terhadap mata uang risiko jika Clinton unggul dan menguat terhadap AUD, NZD, CAD jika Trump menang. Mata uang yang paling menyedihkan nasibnya jika Trump menang adalah Dolar Kanada, karena hubungan perdagangan AS dan Kanada bisa jadi akan memburuk jika Trump terpilih.
Bagaimana EUR Dan GBP?
Euro dan Pound juga akan menemui kerumitan dalam pemilu presiden AS 2016. Sejauh ini, EUR/JPY dan EUR/CHF naik jika Trump unggul dan sebaliknya, mengulang perilaku safe haven pada tahun 2015 saat diterpa masalah Yunani.
Sedangkan Pound, bergerak di dunianya sendiri karena isu Brexit lebih besar dampaknya bagi mata uang tersebut. Tapi secara umum, gerak Pound mengikuti Euro dan Yen, yakni naik dengan keunggulan Trump dan jeblok dengan keunggulan Clinton.
Meski demikian, ada alasan yang bagus untuk meyakini bahwa Euro dan Pound bisa jadi akan merosot terhadap Dolar jika Trump menang karena Euro dan Pound bukanlah mata uang safe-haven klasik sehingga geraknya lebih fleksibel. Dolar masih bisa melemah terhadap Yen dan Swissy jika Trump menang, tapi tidak terhadap Euro dan Pound.
Lalu bagaimana jika Clinton yang unggul? Euro dan Pound bisa juga merefleksikan risiko yang asimetris dengan pemilu: EUR/USD dan GBP/USD kemungkinan hanya akan bereaksi relatif kecil jika Clinton unggul. Dua pair mata uang tersebut dapat bereaksi positif saat minat risiko hidup, tapi dapat dengan cepat fokus kembali pada masalah-masalah domestiknya.
Bagaimana Mata Uang Eksotis?
Jangan lupa ada masih ada Peso Mexico (MXN) dalam event pemilu AS ini. Peso Mexico, mata uang yang dijadikan "parameter" dalam situasi menjelang pemilu Presiden AS besok, sempat memukul telak Dolar AS saat keraguan pasar yang terhadap Hillary Clinton sirna. MXN, seperti Dolar Kanada, akan terpuruk jika Trump terpilih.
Sebaliknya, Rubel (RUB) Rusia justru bisa menguat jika Trump terpilih sehubungan dengan 'kekaguman' partai Republik pada Vladimir Putin. Menurut ahli forex, trading RUB lebih berisiko daripada MXN.