Seputarforex.com - Dolar AS mendapat perolehan sedang terhadap Yen Jepang di sesi perdagangan Senin (13/Feb) hari ini. Pasar bernapas lega setelah pertemuan dua hari antara Presiden AS dan PM Jepang dilaporkan berjalan lancar.
Presiden AS Donald Trump dan PM Jepang Shinzo Abe menunjukkan bahwa mereka mampu menjalin persahabatan dengan cepat. Melalui pelukan, jabatan tangan, dan permainan golf, Trump dan Abe seolah meredakan kekhawatiran investor. Sebelumnya, dirisaukan pertemuan tersebut bakal diwarnai perdebatan sengit dalam bidang perdagangan mata uang, atau isu-isu keamanan.
Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor, naik tipis 0.15 persen ke level 100.940. Level tinggi 101.01 tercapai pada hari Jumat lalu setelah Trump menjanjikan reformasi pajak yang fenomenal dalam beberapa minggu ke depan.
Dolar AS naik 0.65 persen ke angka 113.910 yen pada pair USD/JPY, mendekati level tinggi sembilan hari di angka 113.950. Sedangkan Euro menurun 0.2 perseh ke angka 1.0623 per dolar AS, terbenam mendekati level penutupan hari Jumat lalu di angka 1.0608.
Lega Tak Ada Konfrontasi
"Ada kelegaan dari pertemuan yang berakhir tanpa konfrontasi, dan pernyataan-pernyataan kerja sama pun tak secara langsung menyentuh isu-isu mata uang," kata Masafumi Yamamoto, Kepala Ahli Strategi Forex di Mizuho Securities.
Yang paling disoroti oleh pasar dalam pertemuan AS dan Jepang adalah kemungkinan adanya tekanan dari Trump pada Abe terkait kecurigaan permainan devaluasi Yen. Namun, kenyataannya kekhawatiran tersebut tak terbukti.
"Hasil pertemuan AS-Jepang sendiri ternyata tak terlalu menjadi dorongan bagi penguatan Dolar AS. Mata uang ini lanjut menerima dukungan dari janji reformasi pajak fenomenal Trump," lanjut Yamamoto.
Terlepas dari Trump dan Abe, fokus pasar jangka pendek selanjutnya adalah testimoni Ketua The Fed, Janet Yellen, yang dijadwalkan pada Rabu dan Kamis esok. Para investor menunggu penjelasan lebih lanjut dari Yellen, setelah pada FOMC lalu, The Fed meng-upgrade proyeksi inflasi AS.